China Larang PNS Pakai iPhone saat Kerja Dipercepat

Selama lebih dari satu dekade, China berupaya mengurangi ketergantungan pada teknologi asing dengan meminta perusahaan-perusahaan yang terafiliasi dengan negara.

oleh Agustina Melani diperbarui 16 Des 2023, 14:58 WIB
Diterbitkan 16 Des 2023, 14:58 WIB
China Larang PNS Pakai iPhone saat Kerja Dipercepat
Semakin banyak lembaga China dan perusahaan yang didukung pemerintah telah meminta stafnya untuk tidak memakai iPhone dan perangkat asing lainnya. (Credit: Apple)

Liputan6.com, Jakarta - Semakin banyak lembaga China dan perusahaan yang didukung pemerintah telah meminta stafnya untuk tidak memakai iPhone dan perangkat asing lainnya ke tempat kerja.

Hal itu disampaikan sejumlah sumber yang dilaporkan Bloomberg, dikutip dari Yahoo Finance, ditulis Sabtu (16/12/2023).

Selama lebih dari satu dekade, China berupaya mengurangi ketergantungan pada teknologi asing dengan meminta perusahaan-perusahaan yang terafiliasi dengan negara antara lain bank untuk beralih ke perangkat lunak lokal dan mempromosikan manufaktur chip semikonduktor dalam negeri.

Beberapa perusahaan negara dan departemen pemerintah setidaknya di delapan provinsi telah menginstruksikan karyawannya dalam satu hingga dua bulan terakhir mulai menjual merek lokal, menurut laporan Bloomberg.

Pada Desember 2023, perusahaan-perusahaan dan lembaga-lembaga kecil di kota-kota tingkat rendah dari provinsi-provinsi termasuk Zhejiang, Shandong, Liaoning, dan Hebei yang merupakan lokasi pabrik iPhone terbesar di dunia.

Pada September 2023, Reuters melaporkan, kalau staf setidaknya di tiga Kementerian dan badan pemerintah diberitahu untuk tidak memakai iPhone di tempat kerja.

Saham Apple sedikit turun menjadi USD 196,50 usai perdagangan Jumat, 15 Desember 2023.

Saham Apple Sentuh Rekor Tertinggi Usai The Fed Beri Sinyal Pangkas Suku Bunga

Logo pada Kantor Apple
Logo pada Kantor Apple. (Unsplash/Trac Vu)

Sebelumnya diberitakan, saham Apple mencapai rekor tertinggi pada penutupan tertinggi, Rabu, 13 Desember 2023. Saham Apple terangkat seiring reli di wall street setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) isyaratkan pangkas suku bunga.

Dikutip dari Channel News Asia, Kamis (14/12/2023), saham Apple naik 1,7 persen menjadi USD 197,96 per saham. Kenaikan harga saham Apple itu mengalahkan rekor penutupan tertinggi sebelumnya sebesar USD 196,45 pada 31 Juli 2023.

Saham Apple mencapai level tertinggi intraday pada posisi USD 198, lebih rendah dari rekor intraday pada 19 Juli di kisaran USD 198,23.

Perusahaan paling bernilai di dunia ini kini memiliki kapitalisasi pasar USD 3,08 triliun atau sekitar Rp 47.763 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.507).

Sementara itu, saham-saham di wall street menguat setelah the Fed pertahankan suku bunga acuan. 17 dari 19 pejabat the Fed dengan suara bulan proyeksikan suku bunga akan lebih rendah pada akhir 2024.

Reli saham Apple pada perdagangan Rabu pekan ini juga membantu mendorong indeks Dow Jones naik 1,4 persen ke rekor penutupan tertinggi pertama sejak Januari 2022.

Saham Apple telah melonjak 52 persen sepanjang 2023. Kenaikan harga saham Apple memberikan kontribusi besar terhadap pemulihan indeks Dow Jones sebesar 12 persen. Indeks S&P 500 bertambah 23 persen.

 

Harga Saham Apple Naik 2%, Kapitalisasi Pasar Sentuh Rp 46.435 Triliun

Apple AirTag. Dok: Daniel Romero/Unsplash
Apple AirTag. Dok: Daniel Romero/Unsplash

Sebelumnya diberitakan, kapitalisasi pasar saham Apple ditutup di atas USD 3 triliun atau sekitar Rp 46.435 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.478) untuk pertama kali sejak Agustus 2023.

Kapitalisasi pasar saham Apple sentuh USD 3 triliun seiring saham Apple naik 2 persen menjadi USD 193,42 per saham. Kapitalisasi pasar saham Apple resmi melampaui angka USD 3 triliun untuk pertama kali pada Juni, dan sempat sentuh USD 3 triliun pada Desember 2022 selama perdagangan intraday.

Saham Apple mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada 31 Juli dan tetap menjadi perusahaan publik Amerika Serikat (AS) paling bernilai.

Pencapaian ini merupakan tanda ketahanan Apple. Harga saham produsen iPhone telah meningkat lebih dari 48 persen sepanjang 2023. Bahkan ketika perusahaan itu mengurangi jumlah sahamnya melalui pembelian kembali.

Investor melihat Apple sebagai benteng dengan arus kas yang signifikan, produk-produk populer secara global, dan program pengembalian pemegang saham yang kuat bahkan ketika perusahaan itu berjuang melawan perlambatan pertumbuhan dan masalah di pasar seperti China.

Pada tahun fiskal 2023 yang dimulai Oktober, Apple melaporkan pendapatan sebesar USD 383,29 miliar, turun sekitar 3 persen dari tahun sebelumnya.

Apple juga memperingatkan pada November kalau tidak perkirakan pertumbuhan pendapatan tahunan pada kuartal penting tepatnya pada Desember yang merupakan kuartal penuh pertama dengan penjualan iPhone 15. Tahun depan, Apple akan merilis headset realitas virtual Vision Pro, platform komputasi besar pertama sejak memperkenalkan Apple Watch pada 2014.

 

Pendapatan Apple Merosot hingga September 2023, tapi Penjualan iPhone Cetak Rekor

iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Max (Apple)
iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Max (Apple)

Sebelumnya diberitakan, Apple mencatat penurunan penjualan seiring perlambatan penjualan tengah ekonomi yang tidak menentu. Penjualan Apple turun 1 persen menjadi USD 89,5 milar hingga kuartal keempat fiskal pada akhir September 2023.

Namun, perolehan penjualan tersebut masih sejalan dengan perkiraan analis wall street USD 84,3 miliar. Penjualan meski turun, laba bersih Apple pada kuartal tersebut tumbuh hampir 11 persen menjadi USD 22,96 miliar. Perolehan laba itu melebihi harapan analis. Sementara itu, laba bersih per saham sebesar USD 1,46 per saham.

Saham Apple turun lebih dari 1 persen dalam perpanjangan perdagangan setelah rilis laporan keuangan.

"Selama kuartal yang berakhir September, kami terus hadapi lingkungan makro ekonomi yang tidak merata. Kami terus berinvestasi di masa depan. Kami terus beradaptasi dengan keadaan di luar kendali kami, sambil tetap bijaksana dan berhati-hati dalam menghabiskan dana,” kata CEO Apple Tim Cook.

Pendapatan dari segmen produk Apple turun lebih dari 5 persen year over year selama kuartal keempat fiskal hingga September terutama didorong penurunan penjualan Mac dan iPad. Pendapatan iPhone naik 3 persen dari kuartal tahun lalu menjadi USD 43,8 miliar, menandai rekor penjualan iPhone hingga September.

Apple juga mencapai rekor jumlah perangkat terpasang yang digunakan secara aktif di seluruh produk dan segmen geografisnya, demikian disampaikan CFO Luca Maestri.

Angka penjualan Apple itu mungkin memberikan indikasi awal mengenai kinerja iPhone 15, menyusul kekhawatiran dari analis, konsumen akan memiliki lebih sedikit insentif untuk melakukan upgrade karena jajaran produk baru hanya menampilkan sedikit peningkatan.

 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya