Kinerja WSBP di Tahun 2023 dan Prospek Bisnis di Tahun 2024 Cerah, Ini Alasannya!

Liputan6.com, Jakarta PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) optimis dapat mencapai target kinerja di 2023 dan melakukan keberlanjutan bisnis pada 2024 mendatang. Hal itu didasari oleh beberapa aspek, seperti nilai kontrak baru, penerbitan obligasi, dan instrumen-instrumen operasional perusahaan lainnya.

President Director PT Waskita Beton Precast Tbk, FX Purbayu Ratsunu menyebut bahwa pertumbuhan nilai kontrak baru WSBP tahun 2023 berasal dari pasar eksternal sekitar 60-70%, sehingga secara tahunan porsi kontrak non WSKT dapat tumbuh sekitar 170-220% hingga September 2023.

"Adapun secara nilai, Nilai Kontrak Baru WSBP ditargetkan berkisar 2,0-2,1T pada akhir 2023 ini dan ditargetkan dapat tumbuh sebesar 20-25% pada akhir tahun 2024," sebutnya dalam Annual Public Expose 2023 yang digelar secara daring, Selasa (12/12/2023).

Sementara itu, Purbayu mengungkapkan, lebih dari 50% perolehan pendapatan pada 2023 diperoleh dari pasar non WSKT dengan tetap memperhatikan kesehatan keuangan pelanggan. 

"WSBP juga menekankan kedisiplinan dalam pembayaran termin tepat waktu (AR Days optimal). Adapun segmen yang menyumbang revenue paling besar yaitu Readymix,” ungkapnya.

Purbayu membeberkan, produk readymix menjadi top product WSBP terutama dikarenakan menyuplai kebutuhan di IKN Nusantara. Dirinya menyebut, produksi readymix didukung dengan adanya 3 Batcing Plant yang dimiliki WSBP di area sekitar IKN Nusantara. 

"Adapun beberapa proyek strategis di area IKN Nusantara adalah Pembangunan Gedung Sekretariat Presiden dan Bangunan Pendukung, Kawasan Istana Kepresidenan RI, Pembangunan Kemenko 3-4, dan Pembangunan Jalan Kerja/Logistik IKN (KIPP) Paket Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4,” bebernya.

Purbayu mengungkapkan, WSBP menargetkan pada tahun 2024 revenue dapat tumbuh sebesar 25-35% dibandingkan tahun 2023 dengan keseluruhan rata-rata margin laba kotor sebesar 15-16% serta menargetkan EBITDA positif pada tahun 2024. 

“Dukungan optimalisasi quarry akan menjadi kunci dalam mendukung efisiensi biaya produksi dan menjaga profitabilitas yang berkelanjutan,” ungkapnya.

Di sisi lain, Purbayu menyebut bahwa dalam langkah diversifikasi bisnis yang inovatif, WSBP akan mengoptimalkan penggunaan quarry untuk mendukung produksi demi memenuhi permintaan pelanggan. 

“WSBP juga menambah lini bisnis dari sewa alat dengan pencapaian revenue sebesar 16 Miliar yang berhasil dicapai dari Januari hingga September 2023,” sebutnya.

Purbayu mengatakan, hingga akhir tahun 2023, WSBP juga telah berhasil menyelesaikan 90% dari implementasi Perjanjian Perdamaian atas Restrukturisasi Utang. 

"Di mana milestone utamanya adalah pembayaran kas melalui CFADS sebanyak 2 kali yaitu pada 27 Maret dan 25 September 2023 dengan nilai total pembayaran sebesar 152,2 miliar, termasuk pembayaran bunga kredit kepada Kreditur Finansial," katanya.

"Selain itu, pada 4 Agustus 2023 lalu, WSBP telah melaksanakan debt to equity conversion tahap I senilai Rp1,43 Triliun melalui Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sesuai ketentuan Tranche D Perjanjian Perdamaian," jelas Purbayu.

Purbayu menjelaskan, WSBP telah melakukan penerbitan Obligasi Waskita Beton Precast I dan II Tahun 2023 kepada para pemegang obligasi di Bursa Efek Indonesia pada bulan Maret 2023 sesuai dengan ketentuan Tranche B Perjanjian Perdamaian. 

"WSBP juga akan melakukan pencatatan Obligasi Wajib Konversi (OWK) di Bursa Efek Indonesia senilai Rp1,85 Triliun pada 13 Desember 2023. OWK itu akan didistribusikan kepada kreditur yang tergolong dalam Tranche C Perjanjian Perdamaian,” jelasnya.

"Progres implementasi Perjanjian Perdamaian yang telah dilakukan mencerminkan komitmen WSBP untuk memperkuat struktur keuangan," imbuh Purbayu.

Finance & Risk Management Director PT Waskita Beton Precast Tbk, Asep Mudzakir membeberkan kilas target kinerja WSBP pada 2024 mendatang dengan target nilai kontrak baru yang tumbuh 15-20%, pendapatan usaha tumbuh sebesar 20-30%, laba kotor tumbuh sebesar 40-50%, serta EBITDA yang tumbuh secara progresif sebesar 100%. 

"Hal tersebut diimbangi dengan program kerja strategis WSBP dengan melakukan optimalisasi aset perusahaan, pengembangan inovasi produk baru sesuai dengan kebutuhan pasar, serta menjalankan transformasi bisnis yang ditunjukkan dari perbaikan manajemen operasional dan arus kas,” bebernya.

Selain itu, Asep menegaskan, WSBP berkomitmen untuk menyelesaikan seluruh kewajiban sesuai dengan ketentuan perjanjian perdamaian yang telah berkekuatan hukum tetap serta berkomitmen untuk melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik.

"Dan senantiasa memastikan seluruh program transformasi perusahaan terealisasi sesuai dengan target pemulihan kinerja pasca restrukturisasi,” tegasnya.

(*)