Kemenhub Terjunkan Tim Gabungan Evakuasi Tabrakan KA Turangga dan Bandung Raya

saat ini Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), hingga PT Kereta Api Indonesia (Persero) memulai investigasi mencari penyebab kecelakaan maut KA Turangga dan KA Lokal Commuter Line Bandung Raya.

oleh Arief Rahman H diperbarui 05 Jan 2024, 16:18 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2024, 16:15 WIB
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal mengunjungi lokasi kejadian tabrakan KA Turangga dan KA Lokal Commuter Line Bandung Raya. (Dok Kemenhub)
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal mengunjungi lokasi kejadian tabrakan KA Turangga dan KA Lokal Commuter Line Bandung Raya. (Dok Kemenhub)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan telah menurunkan tim gabungan dalam melakukan evakuasi di lokasi kejadian tabrakan KA Turangga dan KA Lokal Commuter Line Bandung Raya. Termasuk mengirimkan unit bantuan dari beberapa stasiun.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal mengatakan, setidaknya ada dua sumber bantuan dari stasiun lain untuk membantu evakuasi. Yakni, sarana crane dan saran penolong dari Stasiun Kiaracondong dan Stasiun Solo Balapan.

“Kami sudah mengirimkan petugas gabungan, sarana crane serta sarana penolong dari Stasiun Kiaracondong dan Stasiun Solo Balapan yang saat ini sudah berada di lokasi untuk membantu proses evakuasi,” ucap Risal dalam keterangannya di lokasi kejadian, Jumat (5/1/2024).

Informasi, kecelakaan kereta api terjadi di Kecamatan Cikuya, Cicalengka, Bandung, pada lintas Cicalengka-Haurpugur KM 181+700 tanggal 5 Januari 2024 pukul 06.03 WIB. Insiden ini melibatkan KA Turangga (KA Plb 65A) dengan KA Commuterline Bandung Raya (KA 350) dan mengakibatkan timbulnya korban jiwa.

Risal menjelaskan saat ini DJKA, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), hingga PT Kereta Api Indonesia (Persero) memulai investigasi. Tujuannya mencari penyebab kecelakaan maut tersebut.

“Semoga segera dapat diketahui penyebab terjadinya insiden sehingga bisa kami lakukan pencegahan agar tidak terulang kembali,” kata Risal.

Perlu diketahui, tabrakan kereta api melibatkan rangkaian KA Turangga relasi Surabaya Gubeng - Bandung yang terdiri dari 1 lokomotif (CC 206 1505), 8 kereta penumpang, 1 kereta makan dan 1 kereta pembangkit, serta KA Commuter Line Bandung Raya yang terdiri dari 1 lokomotif (CC 201 7717), 7 kereta penumpang, dan 1 kereta pembangkit.

Masing-masing rangkaian membawa 287 penumpang dan 7 orang crew KA (KA Turangga), serta 191 penumpang dan 7 orang crew KA (KA CL Bandung Raya).

 

Data Korban Kecelakaan

Kecelakaan Kereta Turangga Vs Bandung Raya
Foto udara memperlihatkan kecelakaan antara Kereta Api (KA) Turangga dengan KA Commuter Line Bandung Raya di petak jalan rel antara Stasiun Haurpugur - Cicalengka di KM 181, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024). Tabrakan tersebut mengakibatkan tiga orang meninggal dunia. (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Risal menuturkan, hingga saat ini, dapat dilaporkan bahwa korban meninggal yang sudah teridentifikasi sejumlah 4 orang, dan sementara ini korban luka yang telah teridentifikasi sejumlah 37 orang serta tidak ada korban jiwa dari pihak penumpang.

Korban meninggal terdiri dari 1 orang Masinis, 1 orang Asisten Masinis, 1 orang Petugas Keamanan Dalam Stasiun Cimekar, serta 1 orang Prama KA Turangga. Sementara korban meninggal dan luka sudah dilarikan ke RSUD Cicalengka, RS AMC dan RS Edelweiss guna penanganan lanjut.

"Saat ini hampir semua korban luka sudah dipulangkan dari rumah sakit, dan tersisa 2 orang yang masih dirawat," sebut Risal.

 

Pengaturan Perjalanan KA

Foto Udara Kecelakaan Kereta Cicalengka
Foto udara menunjukkan pemandangan dua kereta api setelah bertabrakan di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, Jumat (5/1/2024). Tiga orang tewas dan 28 orang terluka dalam tabrakan KA Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung dan Commuterline Bandung Raya di km 181+700 pada pukul 06.03 WIB pagi tadi. (TIMUR MATAHARI/AFP)

Akibat insiden ini, terdapat penyesuaian jadwal perjalanan kereta api sehingga calon penumpang diharapkan dapat mengakses kanal informasi operator untuk dapat melihat penyesuaian jadwal kereta api secara berkala.

“Kami memohon maaf atas terjadinya hal ini dan akan mengupayakan agar pelayanan kereta api dapat kembali normal,” lanjut Risal.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya