PLN Operasikan 2 Pembangkit Listrik Minihidro Kapasitas 3,5 MW di Lampung

PT PLN (Persero) menambah pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) di awal 2024 ini, dengan mengoperasikan dua unit Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Besai Kemu, Lampung.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 10 Jan 2024, 11:15 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2024, 11:15 WIB
PT PLN (Persero) menambah pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) di awal 2024 ini, dengan mengoperasikan dua unit Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Besai Kemu, Lampung.
PT PLN (Persero) menambah pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) di awal 2024 ini, dengan mengoperasikan dua unit Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Besai Kemu, Lampung. (dok: PLN)

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) menambah pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT) di awal 2024 ini, dengan mengoperasikan dua unit Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Besai Kemu, Lampung.

Pembangkit listrik Minihidro berkapasitas 2 x 3,5 MW yang terletak di Kecamatan Banjit, Kabupaten Way Kanan ini mulai beroperasi sejak Senin (8/1/2024) lalu.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan, PLN langsung tancap gas mengawali 2024 dengan meningkatkan kapasitas pembangkit EBT sebagai upaya transisi energi.

"Kita tancap gas mengawali tahun 2024 ini. Kita jalankan komitmen transisi energi dengan memasifkan penggunaan potensi-potensi energi ramah lingkungan yang ada," kata Darmawan, Rabu (10/1/2024).

Potensi Melimpah

Ia menambahkan, Indonesia memiliki potensi sumber energi air yang melimpah. Sumber energi ini menjadi salah satu pionir dalam transisi dari energi fosil ke sumber energi domestik.

Dengan kapasitas produksi sebesar 2 x 3,5 MW maka ditaksir dua PLTM tersebut mampu memproduksi energi hijau sebesar 39 Gigawatt Hour (GWh) per tahun.

”Sebagai tulang punggung keberhasilan transisi energi untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) di tahun 2060, maka PLN secara aktif mengakselerasi berbagai inisiatif baik secara kolektif mau pun kolaboratif dengan para pemangku kepentingan di dalam dan luar negeri,” ujar Darmawan.

 

Rencana PLN

Motor Listrik
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo. Dok PLN

Darmawan menjabarkan, saat ini PLN telah merencanakan penambahan energi listrik akan ditopang dari EBT sebesar 75 persen, dan 25 persen dari sektor gas hingga 2040.

”Untuk itu, PLN telah menyiapkan skenario Accelerated Renewable Energy Development (ARED) guna meningkatkan kapasitas pembangkit EBT secara masif dan mengatasi tantangan intermitensi serta ketidakcocokan lokasi sumber EBT dengan pusat demand di perkotaan,” imbuhnya.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Lampung, Saleh Siswanto menambahkan, PLTM Besai Kemu merupakan salah satu pembangkit Independent Power Producer (IPP). Sekaligus menjadi PLTM ketiga yang beroperasi di Lampung setelah PLTM Batu Brak dan PLTM Sukarame.

"PLTM Besai Kemu ini dapat berkontribusi menaikkan rasio bauran EBT atau energi hijau, khususnya di Provinsi Lampung," ungkap Saleh.

 

Dukungan Semua Pihak

Sementara itu, Presiden Direktur PT Uway Energi Perdana, Asep Iwan Gunawan bersyukur atas beroperasinya PLTM Besai Kemu 100 persen. Menurutnya, kesuksesan tersebut juga didukung oleh semua pihak yang ada di Lampung.

"PLTM Besai Kemu diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat Lampung terutama bagi masyarakat sekitar. Pertama, sebagai usaha penyediaan energi bersih, listrik yang dihasilkan PLTM Besai Kemu ini menjadi penguatan pasokan bagi subsistem kelistrikan di Lampung. Kedua, hadirnya PLTM Besai Kemu juga menyerap tenaga kerja baru dari masyarakat sekitar di Kecamatan Banjit," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya