Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau langsung progres pembangunan Bandara Singkawang, Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Pembangunan bandara tersebut sudah mencapai 95 persen dan ditarget rampung aekitar Maret 2024.
Dalam kunjungannya, Menhub mengecek sisi darat dan udara Bandara Singkawang. Sebelumnya, pada Rabu (24/1) lalu, dilakukan penerbangan kalibrasi perdana dengan pesawat komersial PK-CAN B200GT Super King Air dari Bandara Supadio, Pontianak.
Baca Juga
“Progres bangunan mencapai 95%, hanya tinggal penyelesaian interior. Untuk runway sepanjang 1.400 meter sudah 100 persen selesai. Namun ada perpanjangan menjadi 2.000 meter yang akan selesai dalam 1 sampai 2 bulan. Sehingga yang tadinya hanya bisa didarati pesawat ATR, nanti pesawat Airbus A320 sudah bisa mendarat disini,” ujar Menhub Budi, dalam keterangannya, Minggu (28/1/2024).
KPBU
Pembangunan Bandara Singkawang dilakukan melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) dengan Corporate Social Responsibility (CSR) dari para pengusaha lokal Singkawang. Salah satunya untuk memperpanjang runway bandara.
Advertisement
“Banyak putra-putra Singkawang menjadi donatur untuk mengembangkan bandara ini. termasuk perpanjangan runway dari 1.400 meter menjadi 2.000 meter,” tutur Menhub Budi.
“Dengan keterbatasan APBN, pemerintah membutuhkan dukungan dari swasta untuk membangun infrastruktur transportasi. Pembangunan Bandara Singkawang dapat menjadi contoh yang baik dari kolaborasi pemerintah pusat, daerah, dan swasta,” sambungnya.
Menhub berharap, pembangunan Bandara Singkawang dapat meningkatkan konektivitas, potensi pariwisata, membuka lapangan pekerjaan, peluang usaha, serta pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat.
Dibangun Mulai 2019
Bandara Singkawang dibangun mulai 2019 s.d. 2023 dan ditargetkan beroperasi pada April 2024. Bandara ini memiliki runway sepanjang 1400 m x 30 m, taxiway 200 m x 18 m, apron 100 m x 50 m, dan terminal kargo seluas 312 meter persegi yang dibangun menggunakan APBN.
Sementara, gedung terminal penumpang seluas 8.000 meter persegi dan perpanjangan runway menjadi 2.000 meter dibangun menggunakan dana CSR dari pengusaha swasta.
Setelah meninjau Bandara Singkawang, Menhub juga meninjau pelayanan angkutan lintas batas negara Singkawang-Kuching, Malaysia yang dilayani oleh DAMRI serta dapat mendukung konektivitas dari dan ke Bandara Singkawang.
Turut hadir pada peninjauan Pj. Walikota Singkawang Sumastro, Kepala Unit Penyelenggara Bandara Tebelian Sintang Patah Atabri, jajaran Forkopimda Kalimantan Barat dan Kota Singkawang, Ketua Team Leader Pembangunan Bandara Singkawang Tjhai Chui Mie, serta pengusaha lokal donatur Bandara Singkawang Pui Sudarto.
Advertisement
Bandara IKN Rampung Juli 2024
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meninjau pembangunan Bandara Nusantara dan bakal lokasi pembangunan Kereta Otonom atau Automated Rail Transit (ART) Ibu Kota Nusantara (IKN) pada Rabu kemarin. Dalam tinjauan ini, Menhub Budi Karya minta pembangunan bandara dipercepat.
"Kita melihat pembangunan bandara IKN berjalan dengan baik. Bulan Juli diperkirakan sudah selesai untuk kita uji cobakan," ujar Budi Karya, di Ibu Kota Nusantara (IKN), dikutip pada Kamis (25/1/2024).
Menhub mengungkapkan, mulai Januari hingga Juli mendatang akan dilakukan pekerjaan konstruksi dan persiapan operasi. Proses pembangunan bandara juga akan dipercepat dengan penambahan alat, waktu kerja, serta penyelesaian terkait lahan.
Spesifikasi
Bandara IKN merupakan bandara yang digunakan untuk mendukung pelayanan kegiatan pemerintahan di IKN dan mendukung konektivitas di IKN.
Bandara yang berjarak 23 KM dari titik 0 IKN dan 120 km dari Balikpapan ini, mempunyai luas terminal 7.350 m2 dan luas area bandara 347 ha.
Runway bandara ini sepanjang 3.000 meter dan lebar 45 meter yang dapat didarati pesawat berbadan besar seperti tipe Boeing 777-3000ER dan Airbus A380