Pertamina Patra Niaga Bangun Fasilitas Penerimaan BBM dan Avtur di Benoa

Dalam membangun fasilitas penerimaan BBM di Benoa, Pertamina Patra Niaga akan akan Bekerjasama dengan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).

oleh Arief Rahman H diperbarui 23 Mar 2024, 19:45 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2024, 19:45 WIB
penandatanganan Kerjasama Jasa Kepelabuhanan di Area Pengembangan 2 Pelabuhan Benoa antara PT Pertamina Patra Niaga dengan dengan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Persero. (Dok Pertamina)
penandatanganan Kerjasama Jasa Kepelabuhanan di Area Pengembangan 2 Pelabuhan Benoa antara PT Pertamina Patra Niaga dengan dengan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Persero. (Dok Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta - Pertamina Patra Niaga akan membangun fasilitas penerimaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Avtur di Benoa. Langkah ini sebagai bentuk dukungan terhadap salah satu Program Strategis Nasional (PSN) yang digalakkan pemerintah. 

Untuk diketahui, pembangunan Benoa ini masuk dalam Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang merupakan salah satu PSN. 

Dalam membangun fasilitas penerimaan BBM ini, Pertamina Patra Niaga akan akan Bekerjasama dengan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). Perjanjian kerja sama tersebut ditandatangani oleh Direktur Rekayasa & Infrastruktur Darat PT Pertamina Patra Niaga, Eduward Adolof Kawi dan Executive Director 3 pada Regional 3 PT Pelindo (Persero), Ali Sodikin, pada Jumat (22/3).

“Karena ini masuk dalam Program Strategis Nasional, kerja sama ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi kedua belah pihak dan negara,” sebut Eduward.

Melalui perjanjian tersebut, Pertamina Patra Niaga mendapatkan beberapa keuntungan dalam memastikan kehandalan suplai energi. Antara lain adalah pemanfaatan dermaga Pelindo untuk lokasi bersandar Kapal, proses dan peralatan Oil Transfer termasuk Layanan Lindungan Perairan dan Fire Fighting.

 

Penandatanganan Kerjasama Jasa Kepelabuhanan di Area Pengembangan 2 Pelabuhan Benoa antara PT Pertamina Patra Niaga dengan dengan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Persero. (Dok Pertamina)
Penandatanganan Kerjasama Jasa Kepelabuhanan di Area Pengembangan 2 Pelabuhan Benoa antara PT Pertamina Patra Niaga dengan dengan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Persero. (Dok Pertamina)

“Kami memahami betapa pentingnya kerja sama ini dan kami berharap pelaksanaannya memenuhi standar dan sesuai dengan ketentuan. Bersama Pelindo kami yakin bisa mendukung percepatan PSN Bali Maritime Tourism Hub sekaligus dalam memastikan distribusi energi di Pulau Bali,” tukas Eduward dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/3/2024).

Sementara itu, Ali Sodikin mengatakan jika kerja sama dengan Pertamina Patra Niaga ini merupakan sinergi BUMN dalam mendukung percepatan Program Strategis Nasional tanpa melupakan pentingnya distribusi energi untuk memenuhi kebutuhan di Pulau Bali.

“Pelindo dan Pertamina Patra Niaga akan terus melanjutkan sinergi yang selama ini telah terjalin. Kami ucapkan apresiasi kepada seluruh tim yang telah mewujudkan terlaksananya perjanjian ini, dan mudah-mudahan kerjasama ini bisa dilakukan dengan baik,” pungkas Ali.

Pertamina Siap Jalankan Tugas Pemerintah, Salurkan Subsidi Energi 2024 Tepat Sasaran hingga Pelosok Negeri

Pertamina
Penandatanganan Kontrak Subsidi Energi 2024 antara Pertamina dengan Pemerintah/Istimewa.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) berkomitmen kuat menjalankan penugasan Pemerintah utnuk menyalurkan subsidi energi 2024 tepat sasaran hingga pelosok negeri. Melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading, Pertamina akan memastikan distribusi energi bersubsidi dapat menjangkau masyarakat kurang mampu dengan harga terjangkau.

Tercatat, tahun 2024 ini Pertamina mendapat tugas menyalurkan BBM Bersubsidi untuk Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT) Minyak Tanah dengan kuota 0,5 Juta Kilo Liter (KL), JBT Minyak Solar dengan kuota 17,8 Juta KL, dan LPG Tabung 3 Kg sebesar 8,03 Juta Metric Ton (MT).

 Besaran kuota JBT Minyak Solar dan Minyak Tanah didasarkan pada SK Kepala BPH Migas No. 89/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2023, sedangkan kuota LPG didasarkan pada Kepmen ESDM No. 446.K/MG.05/DJM/2023. Untuk mengimplementasikan hal tersebut, Pemerintah dan Pertamina telah menandatangani Kontrak Subsidi Energi 2024.  

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan RI Isa Rachmatarwata mengatakan, Pemerintah secara keseluruhan mengalokasikan anggaran subsidi energi tahun 2024 sebesar Rp189,1 triliun yang mencakup subsidi Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT), LPG Tabung 3 Kg dan Listrik. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp 25,8 triliun dialokasikan untuk subsidi JBT dan sebesar Rp 87,4 triliun dialokasikan untuk subsidi LPG Tabung 3 Kg.

”Ini bukan angka yang kecil dan kita ingin memastikan bahwa ini jatuh kepada pihak-pihak yang tepat. Artinya ya memang mereka yang berhak untuk mendapatkan subsidi itulah yang sebetulnya seharusnya mendapatkan barang yang disubsidi tersebut,” ujar Isa dalam acara penandatanganan Kontrak Subsidi Energi 2024 di Jakarta, Kamis (14/3).

Menurutnya, subsidi energi merupakan komitmen Pemerintah menjaga daya beli masyarakat dan produktivitas pelaku usaha kecil yang pada gilirannya akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

"Subsidi ini selalu menjadi hal yang penting untuk negara kita ini, karena dengan subsidi maka pemerintah ini memang bisa hadir langsung untuk masyarakat dan membantu masyarakat menghadapi gejolak harga, ketersediaan pasokan, dan lain sebagainya,” tambah Isa dalam sambutannya pada acara tersebut.

Pertamina Siap Jaga Ketahanan Energi

Pertamina Siap Jalankan Tugas Pemerintah, Salurkan Subsidi Energi 2024 Tepat Sasaran hingga Pelosok Negeri
Pemerintah dan Pertamina telah menandatangani Kontrak Subsidi Energi 2024.

Melalui Kontrak Subsidi Energi 2024 ini, Pemerintah juga mengajak Pertamina untuk memperbaiki tata kelola dan memastikan subsidi energi diterima oleh kelompok masyarakat yang tepat.

”Kami mohon kerja sama dan dukungan dari badan usaha untuk memastikan target dari subsidi ini tercapai. Bukan target volume ataupun rupiahnya, tetapi target penerimanya itu yang akan semakin baik,” ujar Isa.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan sebagai BUMN, Pertamina akan menjalankan amanah menyediakan akses energi yang terjangkau dengan dukungan subsidi energi dari Pemerintah.

Ia menegaskan bahwa Pertamina akan memastikan distribusi subsidi energi diterima oleh kelompok masyarakat yang tepat. Contohnya untuk subsidi solar yang ditargetkan akan dirasakan manfaatnya untuk perikanan, pertanian, UMKM, transportasi air dan layanan umum.

“Dengan Kontrak Subsidi Energi 2024, Pertamina semakin memperkuat komitmen untuk menjaga ketahanan energi nasional dan memastikan distribusi energi yang berkeadilan untuk seluruh rakyat Indonesia,” ujar Nicke. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya