Social Commerce Makin Populer, Tren Metode Pembayaran COD Ongkir Meningkat

Fenomena social commerce atau aktivitas belanja online melalui media sosial semakin populer di masyarakat. Meningkatnya social commerce juga turut mendorong perkembangan metode pembayaran Cash on Delivery (COD) yang kini beragam.

oleh Septian Deny diperbarui 01 Mei 2024, 20:24 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2024, 20:15 WIB
Ilustrasi e-Commerce.
Ilustrasi e-Commerce.

Liputan6.com, Jakarta Fenomena social commerce atau aktivitas belanja online melalui media sosial semakin populer di masyarakat. Meningkatnya social commerce juga turut mendorong perkembangan metode pembayaran Cash on Delivery (COD) yang kini beragam.

Salah satunya layanan COD Ongkir yang memungkinkan pelanggan membayar biaya ongkos kirim saat menerima barang. Walaupun kebiasaan belanja online dan penetrasi digital terus mengalami peningkatan, nyatanya masih banyak masyarakat yang memilih membayar tunai biaya ongkos kirim saat berbelanja online.

Menurut Direktur Eksekutif Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) Esther Sri Astuti, secara umum metode pembayaran COD masih populer di masyarakat karena memberikan jaminan keamanan saat membeli barang.

Bagi sebagian masyarakat, belanja online dengan metode pembayaran COD memberikan keamanan lebih karena proses pembayaran dilakukan setelah barang sampai ke tangan konsumen.

“Sebetulnya tergantung preferensi setiap orang. Masih banyak masyarakat yang pakai COD karena salah satunya dinilai aman. Market COD ini bukan berarti belum melek digital, tapi mereka butuh merasa aman uangnya diberikan saat menerima barang. Mereka sudah melek digital tapi butuh yang aman,” ujar Esther dikutip Rabu (1/5/2024).

Market Belanja Online

Menurut Esther, market belanja online dengan metode pembayaran COD masih cukup besar sehingga masih relevan bagi para pebisnis online mengaktifkan metode pembayaran COD.

“Dari 280 juta penduduk di Indonesia, gak semua full aware dengan seluruh mekanisme belanja online secara aman hingga pembayaran, sehingga COD masih diperlukan,” jelasnya.

Seiring dengan tren ini, Lion Parcel (PT Lion Express) perusahaan logistik bagian dari Lion Group, melihat adanya peluang yang dapat diambil dalam menggarap market COD. Sebagai perusahaan logistik yang merupakan enabler transaksi online, penting bagi Lion Parcel menghadirkan layanan COD termasuk COD Ongkir di tengah tren social commerce yang semakin populer.

 

 

Tren Belanja Online

UKM Online Berpengaruh Besar Bagi e-Commerce Indonesia
Ilustrasi e-Commerce (tumblr.com)

Di tengah meningkatnya tren belanja online di social commerce, metode pembayaran COD Ongkir dibutuhkan para seller.

“Tren social commerce ini turut mendorong perkembangan metode COD Ongkir. Secara mekanisme, ketika belanja melalui social commerce, pelanggan akan membayar harga barang kepada seller terlebih dahulu, kemudian biaya ongkos kirim akan dibayarkan pelanggan kepada jasa ekspedisi ketika menerima barang. Ini memberi kenyamanan bagi para seller karena barangnya sudah dibayar di awal dan aman juga bagi pelanggan karena memastikan terima barang dulu baru bayar ongkos kirim,” ungkap Chief Marketing Officer Lion Parcel Kenny Kwanto.

Menurut Kenny, dengan adanya layanan COD Ongkir dapat membantu para online seller fokus pada penjualan produk tanpa harus memikirkan urusan logistik seperti perhitungan biaya ongkos kirim, proses pengiriman, hingga menerima pembayaran ongkos kirim. Untuk kebutuhan pengiriman barang diluar transaksi belanja online juga memberikan kemudahan bagi pengirim apabila tanggung jawab biaya ongkos kirim akan dilimpahkan kepada penerima sesuai kesepakatan.

“Secara demand, COD Ongkir ini ternyata tinggi. Sejak diluncurkan, layanan COD Ongkir Lion Parcel mendapat respon positif dari pelanggan. Hingga saat ini, pengguna COD Ongkir Lion Parcel terus meningkat setiap bulan dan turut berkontribusi positif terhadap pertumbuhan perusahaan. Tahun 2023, Lion Parcel mencatat peningkatan tonase pengiriman hingga 50%, harapannya 2024 bisa lebih baik terutama dengan adanya COD Ongkir,” jelas Kenny.

 

Metode QRIS

Punya Megahub dekat Bandara, Lion Parcel Optimis Mampu Tingkatkan Pengiriman Harian Hingga 200 Ton
Kembangkan Megahub di dekat kawasan Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Lion Parcel targetkan bisa menampung 200 ton pengiriman logistik perharinya. Terlebih, pada fasilitas baru tersebut, juga dilengkapi dua unit pemeriksaan X-Ray untuk pengiriman dengan menumpang pesawat.

COD Ongkir Lion Parcel juga tersedia pembayaran menggunakan Quick Respons Code Indonesian Standard (QRIS) untuk memudahkan pelanggan. Berbeda dari yang lain, pembayaran COD Lion Parcel menggunakan QRIS tanpa dikenakan biaya tambahan.

“COD bukan lagi karena masyarakat belum terpapar digital, tetapi lebih dari itu masyarakat ingin yang aman tapi juga tetap praktis, makanya kita sediakan QRIS. Bisa dibilang Lion Parcel adalah perusahaan logistik pelopor penyedia layanan COD yang pakai QRIS,” papar Kenny.

Layanan COD Ongkir Lion Parcel dapat diakses pelanggan melalui pengiriman di mitra agen dan aplikasi untuk hampir seluruh layanan Lion Parcel yaitu REGPACK, JAGOPACK, BOSSPACK, dan BIGPACK. Untuk memberikan ekstra jaminan keamanan bagi pelanggan, layanan COD Ongkir Lion Parcel dilengkapi dengan asuransi. Selain itu, apabila paket terlambat diterima, pelanggan dapat melakukan klaim pengembalian ongkos kirim melalui program PASTI (Paket Telat Sehari Ongkir Diganti).

“Inovasi dan program-program yang kami buat merupakan komitmen Lion Parcel dalam memberikan layanan yang terbaik bagi pelanggan sesuai tagline #BeraniDiandelin. Kami terus mempelajari kebutuhan pelanggan agar dapat menghadirkan produk dan layanan logistik yang relevan dengan pasar,” tutup Kenny.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya