Lepas Ketergantungan Batu Bara, Tanaman Multifungsi Bisa jadi Sumber Energi Kelistrikan

Subholding PLN Energi Primer Indonesia (EPI) mengembangkan kawasan ekonomi hijau (green economy) dengan mendorong tanaman yang bisa menjadi sumber energi kelistrikan, lewat program Desa Berdaya Energi.

oleh Septian Deny diperbarui 31 Jul 2024, 19:00 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2024, 19:00 WIB
(Foto: PLN UP 3 Pasuruan)
Petugas perbaiki tiang listrik di Bundaran Apolo, Pasuruan, Jawa Timur (Foto: PLN UP 3 Pasuruan)

Liputan6.com, Jakarta Subholding PLN Energi Primer Indonesia (EPI) mengembangkan kawasan ekonomi hijau (green economy) dengan mendorong tanaman yang bisa menjadi sumber energi kelistrikan, lewat program Desa Berdaya Energi.

Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara menjelaskan program ini tak hanya untuk menurunkan emisi karbon, tetapi juga sebagai katalis perekonomian masyarakat desa. PLN EP pun telah meluncurkan program tersebut di Kalurahan Karang Asem dan Gombang, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul.

 

“Kami memulai program ini di Karang Asem dan Gombang sebagai proyek percontohan, dengan fokus pada penanaman pohon multifungsi yang dapat digunakan sebagai pakan ternak dan bahan baku biomassa,” kata Iwan, Rabu (31/7/2024).

Penanaman pohon tanaman multifungsi ini dilakukan di 30 Hektar Sultan Ground tanah milik Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, Tanah Kas Desa milik Pemda DIY serta pekarangan rumah warga. Pohon ini dikenal mampu menghasilkan biomassa yang tinggi, dimana setiap 50 ribu tanaman dapat menghasilkan 300 ton biomassa. Penanaman tanaman multifungsi di Gombang dan Karang Asem sejauh ini telah mencapai 100 ribu bibit.

Beberapa jenis tanaman yang dibudidayakan termasuk Gamal, Gmelina, Kaliandra Merah, dan Indigofera. Indigofera menjadi tanaman yang paling bermanfaat, dengan manfaat ganda sebagai potensi pewarna batik dan daunnya untuk pakan ternak.

"Daun tanaman multifungsi digunakan sebagai pakan ternak sementara batangnya dikumpulkan oleh BUMDes untuk dijual ke PLN sebagai biomassa untuk cofiring pembangkit sehingha menciptakan nilai ekonomi tambahan bagi masyarakat," jelas Iwan.

 

Berdayakan Masyarakat

Sebanyak 28 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PT PLN (Persero) menerapkan co-firing atau pencampuran biomassa dengan batu bara.
Sebanyak 28 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PT PLN (Persero) menerapkan co-firing atau pencampuran biomassa dengan batu bara.

Program ini juga merupakan bentuk dukungan dan komitmen PLN EPI akan Environmental, Social, dan Governance (ESG) melakukan pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan.

Selain penanaman tanaman multifungsi, PLN EPI juga berfokus dalam Pemberdayaan UMKM melalui Pelatihan dan Sertifikasi serta Program Kesehatan untuk menurunkan tingkat stunting.

Beberapa kegiatan TJSL yang dilaksanakan antara lain penguatan posyandu dan pemberian bantuan masing-masing 21 ekor kambing perah peranakan etawa yang susunya dapat memenuhi kebutuhan gizi balita di Karang Asem dan Gombang.

 

Penurunan Emisi Karbon

Mengurangi jejak karbon
Mengurangi jejak karbon. (Foto: Freepik)

Lurah Karang Asem, Parimin mengungkapkan kolaborasi antara PLN EPI, Kesultanan Yogyakarta, dan Pemerintah Kalurahan setempat diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam penurunan emisi karbon.

Selain itu, program ini juga bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam rantai pasok biomassa dan mendukung transisi energi yang lebih bersih.

“Tanaman-tanaman ini ditanam di pekarangan rumah warga, tanah kas desa dan lahan milik Sri Sultan Hamengkubuwono X. Dengan dukungan penuh dari masyarakat dan pemangku kepentingan, program Desa Berdaya Energi di Karang Asem dan Gombang diharapkan dapat menjadi contoh sukses dalam upaya penurunan emisi dan pemberdayaan masyarakat,” jelas Parimin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya