Hutama Karya Komitmen Terapkan ESG di Seluruh Proyek Jalan Tol

Hutama Karya memastikan bahwa dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi dipertimbangkan secara menyeluruh dalam proyek jalan tol.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 06 Agu 2024, 20:30 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2024, 20:30 WIB
PT Hutama Karya (Persero) akan menerapkan tarif tol untuk ruas Jalan Tol Pekanbaru-Padang Seksi Bangkinang-XIII Koto Kampar. (Foto: Hutama Karya)
PT Hutama Karya (Persero) akan menerapkan tarif tol untuk ruas Jalan Tol Pekanbaru-Padang Seksi Bangkinang-XIII Koto Kampar. (Foto: Hutama Karya)

 

Liputan6.com, Jakarta PT Hutama Karya (Persero) menunjukkan komitmen kuat dalam menerapkan konsep Environmental, Social, and Governance (ESG) pada setiap proyek infrastruktur jalan tol yang dibangunnya.

Dari perencanaan hingga operasional, perusahaan ini memastikan bahwa dampak lingkungan, sosial, dan ekonomi dipertimbangkan secara menyeluruh.

Kajian Lingkungan yang Komprehensif

Sejak awal perencanaan, Hutama Karya konsisten melakukan kajian lingkungan untuk mengidentifikasi dan memitigasi dampak negatif terhadap biodiversitas, ekosistem, dan emisi karbon.

Selain itu, perusahaan juga berkoordinasi dengan instansi daerah seperti Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan organisasi non-pemerintah (NGO) untuk memastikan bahwa pembangunan jalan tol berjalan dengan dampak minimal terhadap lingkungan.

Desain Jalan Tol yang Ramah Lingkungan

Menurut Adjib Al Hakim, Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, perusahaan memilih trase jalan tol yang memiliki dampak minimal terhadap lingkungan. Desain ini mencakup koridor satwa yang mengurangi fragmentasi habitat dan dilengkapi dengan utilitas penunjang.

"Hutama Karya juga bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk rehabilitasi kawasan hutan yang terdampak pembangunan," katanya, Selasa (6/8/2024).

Mitigasi Dampak pada Tahap II JTTS

Implementasi infrastruktur berkelanjutan akan diterapkan secara menyeluruh pada pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Tahap II, yang akan menghubungkan Jambi dan Riau. Mitigasi komprehensif dilakukan dalam pengelolaan kualitas tanah dan air, pengendalian polusi udara dan kebisingan, pelestarian keanekaragaman hayati, serta pengelolaan limbah cair dan B3.

 

Monitoring dan Evaluasi Berkelanjutan

PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) melanjutkan konstruksi Jalan Tol Binjai-Pangkalan Brandan. (Foto: Hutama Karya)
PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) melanjutkan konstruksi Jalan Tol Binjai-Pangkalan Brandan. (Foto: Hutama Karya)

Kajian lingkungan yang dilakukan akan dimonitoring dan dievaluasi secara berkala. Hutama Karya memastikan bahwa pembangunan jalan tol tidak akan mengorbankan ratusan hektar kawasan hutan untuk proyek JTTS ini.

Penghijauan dan Energi Terbarukan

Hutama Karya telah menanam lebih dari 160 ribu pohon di sepanjang jalan tol sejak tahun 2021. Penanaman pohon ini dilakukan di berbagai ruas tol seperti JTTS, Tol JORR Seksi S, dan Akses Tanjung Priok.

Selain itu, Rest Area Tol Pekanbaru - Bangkinang dilengkapi dengan masjid ramah lingkungan dan pengelolaan sampah menggunakan metode maggot di beberapa rest area lainnya.

Penerapan Smart Lamp

Hutama Karya juga mengedepankan penerapan energi terbarukan melalui pemasangan smart lamp yang lebih ramah lingkungan dibanding lampu konvensional. Sebanyak 3.704 smart lamp telah dipasang di JTTS dan Tol ATP.

 

Komitmen Masa Depan

Ilustrasi Hutama Karya
Ilustrasi Hutama Karya (dok: HK)

Dengan penerapan ESG yang optimal, Hutama Karya berharap dapat mewujudkan infrastruktur tol yang berkelanjutan dari persiapan hingga operasional.

Ini adalah langkah penting untuk menjadikan JTTS sebagai Jalan Tol Hijau dan Ramah Lingkungan di masa mendatang.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya