Jokowi Pamer Pertumbuhan Ekonomi RI di Sidang Tahunan MPR: Terjaga di Atas 5%

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memuji capaian kinerja ekonomi Indonesia selama tahun 2024, dalam Sidang Tahunan MPR RI, dan Sidang Bersama DPR-DPD RI pada Jumat (16/8).

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 16 Agu 2024, 11:45 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2024, 11:45 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat pidato di sidang tahunan MPR, Jumat, (16/8/2024).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat pidato di sidang tahunan MPR, Jumat, (16/8/2024).

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) memuji capaian kinerja ekonomi Indonesia selama tahun 2024, dalam Sidang Tahunan MPR RI, dan Sidang Bersama DPR-DPD RI pada Jumat (16/8).

Jokowi melihat, Indonesia merupakan satu dari sedikit negara yang mampu pulih lebih cepat, bahkan terus bertumbuh.

"Pertumbuhan ekonomi kita terjaga di atas 5%, walau banyak negara tidak tumbuh, bahkan melambat. Wilayah Indonesia Timur seperti Papua dan Maluku justru mampu tumbuh di atas 6% dan Maluku Utara mampu tumbuh di atas 20%," ujar Jokowi, dalam Sidang Tahunan MPR RI, dan Sidang Bersama DPR-DPD RI yang disiarkan pada Jumat (16/8/2024).

Inflasi juga terkendali di kisaran 2-3% saat banyak negara mengalami kenaikan yang luar biasa, bahkan ada yang mencapai lebih dari 200%. Angka kemiskinan ekstrem mampu kita turunkan dari sebelumnya 6,1% menjadi 0,8% di tahun 2024, lanjut Jokowi.

Selain itu, Indonesia juga berhasil menekan angka stunting dari sebelumnya 37,2% menjadi 21,5% di tahun 2023, dan tingkat pengangguran berkurang dari sebelumnya 5,7% menjadi 4,8% di tahun 2024.

"Upaya perlindungan bagi masyarakat ekonomi bawah juga telah memberi manfaat luas bagi masyarakat. Rp. 361 triliun anggaran Kartu Indonesia Sehat selama 10 tahun ini telah digunakan untuk membiayai layanan kesehatan lebih dari 92 juta peserta JKN per tahunnya, mulai dari usia dini sampai lansia yang tersebar di seluruh Indonesia," beber Jokowi.

Anggaran

Adapun anggaran Rp.113 triliun untuk Kartu Indonesia Pintar selama 10 tahun telah digunakan untuk pendidikan lebih dari 20 juta siswa per tahun, mulai SD sampai SMA/SMK di seluruh Indonesia.

"Rp.225 triliun anggaran Program Keluarga Harapan selama 10 tahun telah dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi sekitar 10 juta keluarga kurang mampu per tahunnya, dan Rp. 60,3 triliun anggaran Pra Kerja selama 5 tahun telah dimanfaatkan untuk menambah keahlian 18,8 juta pekerja yang tersebar di seluruh Indonesia," papar Jokowi.

"Ini adalah pembangunan yang kita cita-citakan bersama. Pembangunan yang menyentuh semua lapisan masyarakat. Pembangunan yang memberi dampak bagi masyarakat luas, dan pembangunan yang membuka peluang untuk tumbuh bersama-sama," tambahnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya