Liputan6.com, Jakarta Momen menarik terjadi dalam konferensi pers Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kembali melontarkan candaan terkait 'kursi diambil'.
Baca Juga
Hal itu bermula saat salah satu jurnalis yang akan mengajukan pertanyaan merasa bingung apakah akan berdiri atau duduk ketika memberikan pertanyaan. Kemudian, Airlangga pun melontarkan candaan mengenai 'kursi'.
Advertisement
"Duduk aja, jangan berdiri. Bahaya kalau berdiri, kursi bisa hilang," ujar Airlangga.
Sontak candaan tersebut mengundang tawa semua orang yang berada di dalam ruang konferensi pers di Auditorium Cakti Buddhi Bhakti, Direktorat Jenderal Pajak.
Tak berhenti di situ saja, Airlangga juga kembali menyinggung perebutan mic yang terjadi pada sesi tanya jawab. Ia mengatakan, ternyata perebutan tidak hanya soal kursi saja, melainkan juga mic.
"Mbak mengambil mic, silakan, boleh. Jadi sekarang berebutan bukan hanya kursi, tapi juga mic," imbuh Airlangga.
Mundur dari Ketum Golkar
Diketahui, candaan itu bermula sebelum para menteri mengikuti sidang kabinet perdana di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Senin (12/8/2024).
Sebagai informasi, Airlangga baru saja mengundurkan diri dari posisi Ketua Umum Partai Golkar, sedangkan Bahlil disebut-sebut menjadi penggantinya.
Dibecandain Sri Mulyani
Para menteri yang sedang duduk bersantai pun ikut menggoda Airlangga dan Bahlil. Mereka saling melempar candaan sembari menyinggung masalah 'kursi'.
Awalnya, Sri Mulyani mengajak Airlangga untuk ikut berfoto bersama para menteri lainnya. Airlangga pun mengambil sebuah kursi dan duduk di sebelah Sri Mulyani.
"Pak Airlangga ngobrol, Pak Airlangga. Soalnya kalau ada Pak Airlangga, kita difoto wartawan," kata Sri Mulyani.
Di saat yang sama, Bahlil juga mengambil kursi dan duduk di sebelah Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin. Melihat itu, Airlangga pun menyinggung Bahlil yang mengambil kursi milik Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Kursinya tarik, Pak Bahlil. Kursinya Pak Kapolri aja diambil sama Pak Bahlil," ucap Airlangga.
Advertisement