Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Thomas Djiwandono memastikan pemerintah sudah mempersiapkan anggaran untuk Kementerian/Lembaga di pemerintahan baru pada 2025.
Seperti diketahui, salah satu ketua partai politik menyebutkan jumlah kementerian pada kabinet mendatang akan bertambah menjadi 44 kementerian. Wamenkeu yang akrab disapa Tommy menyebut, pemerintah melalui K/L terkait sudah melakukan harmonisasi terkait pembentukan hingga mempersiapkan jumlah anggaran.
Baca Juga
“(K/L) sudah dikoordinasikan dalam hal ini Kemenkeu sudah koordinasi harmonisasi dengan (Kemenetrian) PAN-RB. Maka apapun yang akan diputuskan oleh presiden terpilih akan bisa dilakukan dengan anggaran-nya,” ungkap Thomas kepada media dalam kegiatan Ramah Tamah di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta pada Rabu, 11 September 2024.
Advertisement
Artikel Jumlah Kementerian Jadi 44, Wamenkeu: Anggaran Sudah Siap menyita perhatian pembaca di Kanal Bisnis Liputan6.com pada Rabu, 11 September 2024. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di Kanal Bisnis Liputan6.com? Berikut tiga artikel terpopuler di Kanal Bisnis Liputan6.com yang dirangkum pada Kamis, (12/9/2024).
1.Jumlah Kementerian Jadi 44, Wamenkeu: Anggaran Sudah Siap
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Thomas Djiwandono memastikan pemerintah sudah mempersiapkan anggaran untuk Kementerian/Lembaga di pemerintahan baru pada 2025.
Seperti diketahui, salah satu ketua partai politik menyebutkan bahwa jumlah kementerian pada kabinet mendatang akan bertambah menjadi 44 kementerian.
Wamenkeu yang akrab disapa Tommy menyebut, pemerintah melalui K/L terkait sudah melakukan harmonisasi terkait pembentukan hingga mempersiapkan jumlah anggaran.
“(K/L) sudah dikoordinasikan dalam hal ini Kemenkeu sudah koordinasi harmonisasi dengan (Kemenetrian) PAN-RB. Maka apapun yang akan diputuskan oleh presiden terpilih akan bisa dilakukan dengan anggarannya,” ungkap Thomas kepada media dalam kegiatan Ramah Tamah di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta pada Rabu, 11 September 2024.
2. Maarten Paes Tampil Perkasa, Ranking FIFA Timnas Indonesia Melesat Usai Lawan Australia
Maarten Paes tampil mengesankan kala Timnas Indonesia menjamu Australia. Tim nasional Indonesia berhasil meningkatkan posisinya di ranking FIFA.
Hal ini usai Timnas Indonesia dan Australia berbagi angka dengan skor 0-0 dalam matchday kedua Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Selasa malam (10/9/2024). Maarten Paes pun berhasil melakukan lima penyelamatan gemilang.
Meski tidak berhasil meraih kemenangan, Timnas Indonesia tetap mengalami peningkatan peringkat di ranking FIFA. Hal ini disebabkan oleh peringkat lawan yang lebih tinggi. Berdasarkan informasi dari Footyranking, Timnas Indonesia kini naik dua peringkat dengan tambahan 8.57 poin, sehingga total poin yang dimiliki Indonesia menjadi 1124.17. Dengan hasil ini, posisi Indonesia saat ini berada di angka 130, setelah sebelumnya disalip oleh Malaysia yang kini berada di posisi 132.
Meski Australia tampil lebih dominan, dengan penguasaan bola mencapai 63 persen dan melepaskan 19 tembakan, Timnas Indonesia menunjukkan pertahanan yang solid dengan hanya membiarkan lima tembakan dari lawan.
Advertisement
3. Ada 1.300 Lapangan Kerja Baru di Cilegon, Mau?
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, beroperasinya pabri petrokimia milik PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Cilegon, Banten, pada Maret 2025 mendatang akan menciptakan 1.300 lapangan kerja baru.
"Di saat bersamaan kalau sudah pabrik selesai itu juga akan menyerap kurang lebih 900 orang tenaga kerja secara permanen dan masih ditambah lagi sampai 400 orang tenaga kerja tambahannya," kata Rosan saat melakukan kunjungan kerja ke PT Lotte Chemical Indonesia, di Cilegon, Banten, Rabu (11/9/2024).
Pabrik petrokimia ini ditargetkan mampu menghasilkan pendapatan sebanyak USD 2 miliar pertahun atau setara Rp30,8 triliun (1 USD = Rp 15.403).
"Target produksi saya serahkan kepada ini (LCI), tapi saya sampaikan kurang lebih untuk pendapatannya per tahun kurang lebih USD2 miliar per tahun," ujarnya.
Lebih lanjut, kata Rosan, produk yang akan diproduksi oleh PT LCI diantaranya Ethylene, propylene, and benzene dan lainnya. Di mana mayoritas produk ditujukan untuk memenuhi kebutuhan domestik sebesar 70 persen, dan sisanya untuk diekspor sebanyak 30 persen.