Menko Airlangga Beri PR Khusus ke Kadin Indonesia

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia harus berperan dalam menggenjot investasi di Indonesia.

oleh Tira Santia diperbarui 02 Okt 2024, 15:45 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2024, 15:45 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Sarasehan Kadin
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Sarasehan Kadin: ‘Dinamika Ekonomi 2024 dan Optimisme Masa Depan Indonesia', di Menara Kadin. Dia mengatakan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia harus berperan dalam menggenjot investasi di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia harus berperan dalam menggenjot investasi di Indonesia.

Airlangga menyebut target capaian investasi Indonesia yang harus digenjot adalah dikisaran Rp1.400 triliun hingga Rp 1.700 triliun. Menurutnya, jika Kadin dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mampu memaksimalkan kolaborasinya, maka target investasi tersebut bisa tercapai ke depannya.

 

“Investasi yang harus kita genjot Rp 1.400 sampai Rp1.700 triliun. Dan itu adalah PR-nya Kadin. Tidak ada yang lain kecuali Kadin yang kerja bersama BUMN. Tetapi tentu kalau BUMN kan ada ininya. Kendalanya harus persetujuan DPR. Kalau Kadin ini keliatannya saya lihat ada yang TBK itu persetujuan publik. Jadi itu menjadi penting,” kata Airlangga dalam Sarasehan Kadin: ‘Dinamika Ekonomi 2024 dan Optimisme Masa Depan Indonesia', di Menara Kadin, Rabu (2/10/2024).

Selain untuk mendorong investasi, Menko pun meminta agar Kadin turut berperan dalam mengembangkan UMKM di dalam negeri. Pasalnya, UMKM sangat penting terhadap perekonomian Indonesia.

"Kemudian kita juga mendorong UMKM. Nah, UMKM ini sangat penting karena UMKM ini bagian daripada ekonomi kelas menengah,” ujarnya.

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Lebih lanjut Airlangga menegaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak hanya bisa didorong oleh pemerintah, melainkan juga perlu dukungan dari pengusaha. Sebab, anggaran Pemerintah juga masih terbatas, yakni dikisaran Rp3.600 triliun.

"Jadi dengan ekonomi kita Rp 20 ribu triliun anggaran kita kan sekitar Rp 3.600 triliun. Artinya apa? Artinya Kadin menjadi penting. Karena ekonomi daripada anggaran negara itu Rp3.600 dibandingkan Rp20 ribu triliun. Nah, sisanya adalah domestic demand, konsumsi itu 56 persen. Kemudian industri sekitar 20 persen plus perdagangan jadi 10 persen,” ujarnya.

Adapun Airlangga juga menyampaikan bahwa saat ini pertumbuhan ekonomi terus dijag di level 5 persen. Lalu untuk inflasi juga ditekan pada kisaran 2,5 persen +-1 persen.

"Kemiskinan juga single digit di 9 persen. Pengangguran terbuka 4,82 persen. Artinya orang yang bekerja sekarang sudah sekitar 142 juta. Jadi ini sudah relatif tinggi," pungkasnya.


Ketum Kadin Anindya Bakrie Minta Bocoran ke Menko Airlangga, Soal Apa?

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), Anindya Bakrie. (Foto: Liputan6.com/Maulandy R)
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub), Anindya Bakrie. (Foto: Liputan6.com/Maulandy R)

Sebelumnya, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie, meminta bocoran kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto terkait transisi yang akan dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Hal itu disampaikan Anindya dalam Sarasehan bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang mengangkat tema 'Dinamika Ekonomi 2024 dan Optimisme Masa Depan Indonesia', di Menara Kadin, Rabu (2/10/2024).

Anindya mengaku, bocoran itu sangat penting bagi Kadin Indonesia agar ke depan kemitraan dengan Pemerintahan baru bisa berjalan dengan baik.

"Nah, kami tentu di sini Pak Menko ingin mendapat sedikit kisi-kisi kira-kira bagaimana program keberlanjutan dari Pak Jokowi ke Pak Prabowo dan dimana Kadin bisa berperan," kata Anindya.

Sejalan dengan Undang-undang No. 1 Tahun 1987 dan Keputusan Presiden (Keppres) No. 18 Tahun  2022, Kata Anindya, Kadin memiliki peran sebagai mitra strategis Pemerintah dan wadah bagi dunia usaha. Oleh karena itu, sangat penting bagi Kadin untuk mengetahui roadmap atau rencana kerja Pemerintahan baru.

"Memang Kadin ini seperti diketahui dibuat berdasarkan undang-undang nomor 1 tahun 1987. Jadi, di undang-undang ini esensinya hanya dua Yang pertama, Kadin adalah mitra strategis pemerintah dan yang kedua, Kadin adalah wadah dunia usaha," jelasnya.

Menurutnya, Kadin tidak ingin menerka-nerka visi misi maupun rencana kerja Pemerintahan baru. Karena segala kebijakan Pemerintahan baru akan mempengaruhi dunia usaha. Oleb sebab itu, Anindya mengaku siap berkolaborasi dengan Pemerintahan baru untuk mendorong perekonomian Indonesia lebih baik ke depannya. 

"Karena daripada kita meraba-raba membuat roadmap sendiri, lebih baik kita bekerjasama dengan pemerintah, memastikan bahwa teman-teman di lapangan bisa berpartisipasi dan bisa membantu Pemerintah," pungkasnya.


Siap Jadi Mitra Strategis Pemerintah

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie. (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie. (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie mengaku tak sabar menyambut Pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Hal itu disampaikan Anindya dalam Sarasehan bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang mengangkat tema 'Dinamika Ekonomi 2024 dan Optimisme Masa Depan Indonesia'z

"Kenapa hari ini spesial? Karena saya lihat pada saat ini sudah tanggal 2 Oktober. Pada tanggal 20 Oktober, 18 hari lagi. Nah, disana kita akan melihat pelantikan presiden terpilih. Menjadi presiden Pak Prabowo dan juga wakil presiden Mas Gibran," kata Anindya dalam sambutannya.

Antusiasme Kadin terhadap Pemerintahan baru dilatarbelakangi oleh tujuan utama, yakni Kadin ingin sekali menjadi mitra strategis pemerintah yang baik.

"Jadi, istilahnya bagaimana bisa hit the ground running. Jadi, bisa langsung kerja. Sehingga kita ingin memanfaatkan 18 hari ini. Untuk mengerti kira-kira program keberlanjutan beliau itu seperti apa," ujarnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya