Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Patra Niaga menunjuk PT Pertamina Gas (Pertagas) untuk mengerjakan pembangunan proyek pipa Bahan Bakar Minyak dari Cikampek ke Plumpang. Proyek ini akan menyambungkan pipa BBM kurang lebih sepanjang 96 kilometer.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari menjelaskan, Kerja sama antara Pertamina Patra Niaga dan Pertagas dalam pembangunan pipa Cikampek – Plumpang merupakan wujud sinergi Pertamina Group dalam rangka percepatan pembangunan infrastruktur energi dan sebagai bentuk dukungan PT Pertamina (Persero) untuk penyediaan kebutuhan BBM di Indonesia.
Baca Juga
Sebagai perusahaan infrastruktur energi, Pertagas menyambut baik kepercayaan yang diberikan Pertamina Patra Niaga dalam membangun infrastruktur penyaluran BBM dari Cikampek ke Plumpang.
Advertisement
“Melalui pengalaman dan kompetensi yang kami miliki, Sub Holding Gas Pertamina terus mendukung pengembangan infrastruktur berbasis pipa dalam menyalurkan energi handal," kata Rosa dalam keterangan tertulis, Rabu (9/10/2024).
Ditemui di tempat yang sama, Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero), Alfian Nasution menyampaikan bahwa kerjasama yang dilakukan antar Sub Holding Pertamina akan menjadi milestone penting dalam mewujudkan ketahanan energi di Indonesia
"Melalui sinergi dan kolaborasi afiliasi Pertamina Group di sektor hulu - midstream – hilir diharapkan dapat memberikan nilai tambah, efisiensi dan daya saing Pertamina Group dalam menghadapi tantangan untuk terus menghadirkan ketahanan energi yang berkelanjutan dan terjangkau bagi Masyarakat," tegas Alfian.
Meningkatkan Kehandalan
Proyek pipanisasi Cikampek - Plumpang ini akan membawa produk BBM dari kilang minyak KPI Balongan menuju TBBM Cikampek dan TBBM Plumpang dengan volume sekitar 4,6 juta kL/tahun. Kerja sama ini merupakan wujud Sinergi Pertamina Group dan menjaga kehandalan supply BBM serta lebih efisien untuk biaya pengangkutan.
Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan menjelaskan pembangunan pipa BBM ini nantinya akan menggantikan pipa eksisting dan diharapkan dapat meningkatkan kehandalan operasional dalam penyaluran BBM.
"Pipanisasi ini krusial karena dari Plumpang kita menyalurkan ke hampir 1000 SPBU dan kalau kita lihat occupancy ratenya di Tanjung Priok itu sudah sangat tinggi, kalau misal terjadi sesuatu pasti akan meningkatkan exposure biaya, sehingga penting kita untuk segera menyelesaikan Cikampek Plumpang ini " ungkap Riva.
Senada dengan hal tersebut, Direktur Utama Pertamina Gas Gamal Imam Santoso juga menjelaakan pentingnya pembangunan pipanisasi tersebut, “Pembangunan dan pengelolaan pipa BBM ini akan menambah kompetensi dan diversifikasi bisnis Pertagas dalam jangka panjang,” ungkapnya.
Advertisement
Kelola 62 Ruas Pipa
Dengan portofolio yang dimiliki, Pertamina Gas terus memperluas ekspansi bisnisnya sebagai perusahaan infrastruktur energi. Perusahaan ini memiliki wilayah operasi yang mencakup Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Papua, dengan aset di sektor midstream hingga downstream.
Saat ini, Pertamina Gas mengelola 62 ruas pipa sepanjang 2.930 km, dua LPG Plant dengan kapasitas 1.130 ton per hari, serta terminal regasifikasi dengan kapasitas 400 BBtud dan LNG Hub berkapasitas 127.000 m³.
Langkah ekspansi ini merupakan bagian dari komitmen Pertamina Gas untuk mendukung penyaluran energi di Indonesia. Dengan infrastruktur yang terintegrasi, perusahaan berupaya meningkatkan efisiensi dan keandalan penyaluran pasokan energi, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri di berbagai wilayah.