Liputan6.com, Jakarta - Membeli LPG non subsidi menjadi masalah tersendiri bagi masyarakat terutama LPG 12 kilogram (kg). Selain tidak banyak yang menjualnya di sekitar rumah, LPG non-subsidi baik 5,5 kg maupun 12 kg sulit dilakukan dengan menggunakan sepeda motor biasa.Â
Nah, sekarang jangan khawatir. Pertamina telah siapkan layanan Pertamina Delivery Service (PDS) yang dapat di akses dengan call centre 135 maupun di aplikasi MyPertamina.
Baca Juga
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari menjelaskan, layanan Pertamina Delivery Service memudahkan masyarakat untuk membelii LPG non-subsidi atau LPG Bright Gas. Bisa diakses melalui aplikasi MyPertamina atau menghubungi Pertamina Call Centre 135.
Advertisement
"Jika melalui aplikasi MyPertamina konsumen dapat dengan mudah memesan Bright Gas ukuran 5,5 kg dan 12 kg. Setelah memilih produk yang diinginkan melalui menu PDS, konsumen hanya perlu login dan menambahkannya ke keranjang belanja," jelas dia dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/3/2025).
"Pengantaran Bright Gas akan dilakukan pada hari yang sama, selama masih dalam jam operasional outlet LPG yang dipilih, sehingga menjadikan pengalaman belanja lebih praktis dan efisien,"Â tambah dia.Â
Layanan ini aktif setiap hari mulai pukul 08:00 hingga 20:00 WIB. Tidak hanya itu, setiap transaksi yang dilakukan melalui PDS 135 juga memberi Anda kesempatan untuk mendapatkan poin MyPertamina serta berbagai promo menarik lainnya.
"Dengan adanya layanan ini, masyarakat tidak perlu khawatir akan kekurangan pasokan Bright Gas saat mempersiapkan hidangan Lebaran, dan dapat menikmati momen Lebaran dengan tenang. Pertamina berkomitmen untuk selalu memberikan pelayanan terbaik dan memenuhi kebutuhan energi masyarakat, terutama menjelang hari raya," ujar Heppy.
Â
Gebrakan Bahlil: Jual LPG 3 Kg Bakal Wajib Punya Timbangan
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan, pemerintah terus melakukan kontrol terhadap tata kelola LPG 3 kg bersubsidi. Untuk memastikan harga eceran tertinggi dan berat tabung gas melon sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
Dalam kunjungannya ke Kalimantan Selatan, ia menyatakan, pemerintah akan memastikan setiap tabung LPG benar-benar berisi 3 kg sesuai standar. Untuk menjamin akurasi berat LPG, nantinya akan dilakukan penimbangan sebelum distribusi.
Bahlil mengatakan akan menyiapkan aturan, agar setiap lokasi pendistribusian LPG 3 kg harus memiliki timbangan. Guna memastikan pembeli berhak mendapatkan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan, yakni tabung LPG 3 kg kosong berisi 5 kg, sementara dalam kondisi penuh sekitar 8 kg.
"Harus ada timbangan. Jadi rakyat sebelum bawa timbang dulu supaya merasa apa yang dia keluarkan biayanya sama dengan kuantitasnya," tegas Bahlil dikutip dari siaran pers resmi Kementerian ESDM, Kamis (20/3/2025).
Advertisement
Siapkan Sanksi Tegas
Lebih lanjut, ia mewanti-wanti bakal mengambil sikap tegas terhadap oknum yang tidak bertanggung jawab terhadap penyelewengan pendistribusian LPG 3 kg.
Guna mengikuti arahan Presiden Prabowo Subianto, bahwa semua penyaluran subsidi harus sampai ke masyarakat yang berhak menerima.
"Subsidi ini uang rakyat. Arahan napak Presiden adalah satu rupiah pun uang negara, yang negara siapkan untuk rakyat, wajib sampai ke mereka," ungkap dia.
Adapun dalam kunjungan kerjanya, Bahlil menyoroti pendistribusian LPG 3 kg di wilayah Kalimantan Selatan yang minim penyimpangan. "Saya merasa senang karena di Kalimantan dampak dari penataan Bahan Bakar Minyak dan LPG tidak terlalu berpengaruh banyak. Saya lihat cukup bagus. Data yang saya punya di sini minim oplosan," imbuhnya.
Kendati begitu, Bahlil menginginkan Pertamina untuk memperbaiki rasio tingkat konsumsi dengan penyimpanan (storage) LPG 3 kg. Tercatat, konsumsi LPG 3 kg di Kalimantan Selatan sebesar 555 metrik ton, sementara penyimpannya sekitar 16 ribu metrik ton.
"Rasio LPG ini tidak sehat. Jika tidak diperbaiki, ini akan berpengaruh pada program ketahanan energi yang dicanangkan Bapak Presiden," pinta Bahlil.
