Akuisisi Bank Victoria Syariah, BTN Bakal Ajak Ormas Islam Ikut Kelola

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN segera memutuskan akuisisi Bank Victoria Syariah (BVIS). Usai akuisisi itu, rencananya BTN akan mengundang organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam untuk ikut menjadi pemilik.

oleh Arief Rahman H diperbarui 20 Jan 2025, 21:25 WIB
Diterbitkan 20 Jan 2025, 21:25 WIB
Direktur Utama BTN, Nixon L.P Napitupulu
Direktur Utama BTN, Nixon L.P Napitupulu. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN segera memutuskan akuisisi Bank Victoria Syariah (BVIS). Usai akuisisi itu, rencananya BTN akan mengundang organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam untuk ikut menjadi pemilik.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN segera memutuskan akuisisi Bank Victoria Syariah (BVIS). Usai akuisisi itu, rencananya BTN akan mengundang organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam untuk ikut menjadi pemilik.

Direktur Utama BTN, Nixon L.P Napitupulu mengatakan pada tahap awal akuisisi, pihaknya akan memegang penuh kepemilihan BVIS.

"Sementara masih kita 100 persen," kata Nixon, ditemui di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Senin (20/1/2025).

Dia membuka kemungkinan akan mengundang ormas Islam untuk ikut menjadi pemilik. Kabar beredar kalau itu merujuk ke Muhammadiyah. Meski ada ormas Islam lain seperti Nahdlatul Ulama (NU) atau Persatuan Islam (Persis).

"Nanti kita akan meng-invite.. kalau tidak ada masalah, kita berencana lagi, meng-invite salah satu organisasi Islam yang cukup besar di Indonesia untuk ikut bersama-sama memiliki," terangnya.

Kendati demikian, Nixon enggan mengungkap ormas Islam mana yang akan diajaknya memiliki BVIS. Rencananya, BVIS jadi salah satu langkah untuk pemisahan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN atau BTN Syariah.

"Belum bisa kita sebut. Tapi di tahap awal nih, BTN dulu yang menguasai 100 persen," tegasnya.

Tawaran Kursi Komisaris

Dia menjelaskan adanya kemungkinan ketika kepemilkan itu dibagi, maka ada kursi komisaris yang ditempati. Namun, saat ini, dia masih akan fokus pada transaksi akuisisi terlebih dahulu.

"Belum, pengurus belum (diputuskan)," ujar dia.

Dia menuturkan, soal pengurus perusahaan menjadi kewenangan dari Kementerian BUMN. Dia memastikan ada perubahan susunan pengurus usai adanya rencana akuisisi dan spin-off ini.

"Pastilah, tapi ga sekarang. Sekarang kan baru struktur transaksinya dulu, (setelah) diputus, baru nanti setelah selesai, ya baru kita ngomongin pengurus. Udah pasti kan tuh domainnya kantor (Kementerian) BUMN ya," pungkas dia.

 

Keputusan Diambil 14 Maret 2025

ATM Bank BTN
ATM Bank BTN (dok: BTN)... Selengkapnya

 

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN, Nixon L.P. Napitupulu mengatakan keputusan akuisisi Bank Victoria Syariah (BVIS) akan diambil saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perseroan. Rencananya, RUPS itu akan dilaksanakan pada 14 Maret 2025 mendatang.

Diketahui, BTN dan BVIS telah menandatangani rencana akuisisi itu pada 15 Januari 2025 lalu. Ini jadi bagian rencana untuk spin-off BTN Syariah menjadi entitas badan usaha baru.

"14 Maret, RUPS BTN ya, di situ diputus sekalian. Kalau tidak ada perubahan ya. Tapi kita merencanakan 14 Maret," kata Nixon, ditemui di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Senin (20/1/2025).

Rencananya, BTN akan mengeluarkan dana sekitar Rp 1,06 triliun untuk akuisisi tersebut. Nixon bilang, BVIS menyimpan investasi pada Surat Utang Negara (SUN) sekitar Rp 1 triliun.

"(Harga akuisisi) Oh karena dia ada SUN-nya Rp 1 T di dalam, yang lainnya dikosongkan. Jadi ada modal Rp 1triliunan, SUN-nya Rp 1 triliunan," ucapnya.

"Kita clean base, clean sheet namanya, yang ditinggalin cuma SBN, Surat Berharga Negara, government bonds, sama dengan equity-nya, kurang lebih Rp 1 triliun. Itu yang kita beli beserta PT-nya, cangkangnya. Tapi kreditnya, DPK-nya semua kita minta keluar," sambung Nixon.

Dia menerangkan, langkah ini jadi bagian spin-off Unit Usaha Syariah (UUS) BTN atau BTN Syariah. Harapannya, proses itu ditargetkan rampung pada semester 1 2025 ini.

"Itu kan beli vehicle-nya (BVIS), udah. Suruh kosongin, diambil dia. Ditinggalin cuma SBN sama equity. Baru masuk ke asetnya BTN Syariah, sekarang udah Rp 60 triliunan. Semua proses kita harapin bisa selesai. Kalau gak ada aral melintang ya, namanya juga rencana, di semester 1 2025," urainya.

 

Rencana BTN Akuisisi BVIS

Unit Usaha Syariah BTN Tumbuh Double Digit
BTN Syariah mencatatkan pertumbuhan kinerja mencapai double digit di masa pandemi. Pembiayaan UUS BTN tersebut tercatat tumbuh hingga 12,6% per Februari 2021 ditopang masih tingginya kebutuhan akan rumah serta berbagai stimulus pemerintah di sektor perumahan. (Liputan6.com/Pool/BTN)... Selengkapnya

Sebelumnya, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) mulai proses akuisisi terhadap bank umum syariah, yakni PT Bank Victoria Syariah (BVIS). BTN akan akuisisi 100 persen saham BVIS dari pemegang sahamnya.

Adapun BTN telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat (Conditional Sales Purchase Agreement/CSPA) dengan para pihak pemegang saham BVIS yang bertempat di Jakarta pada Rabu, 15 Januari 2025.

Dalam perjanjian tersebut, BTN akan mengambil alih 100% saham BVIS dari para pemegang sahamnya, yakni PT Victoria Investama Tbk, PT Bank Victoria International Tbk, dan Balai Harta Peninggalan (BHP) Jakarta.

Berdasarkan Ringkasan Rancangan Pengambilalihan yang telah diterbitkan kedua belah pihak ke publik, Victoria Investama merupakan pemegang saham mayoritas BVIS dengan kepemilikan 80,18% saham, disusul Bank Victoria International sebesar 19,80% dan BHP Jakarta 0,0016%.

Melalui akuisisi tersebut, BTN akan menjadi pemilik penuh Bank Victoria Syariah dengan kepemilikan saham sebanyak-banyaknya sebesar 100% dari seluruh modal ditempatkan disetor penuh dalam BVIS dengan total nominal sebesar Rp 1,06 triliun. BTN membeli saham BVIS dengan sumber pendanaan internal yang telah disiapkan sesuai rencana bisnis bank.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya