Liputan6.com, Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) berkomitmen menjalankan praktik sustainability atau keberlanjutan dengan berpartisipasi aktif sebagai pembeli unit karbon dalam peresmian Perdagangan Internasional Perdana Unit Karbon Indonesia melalui Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) di Jakarta.
Langkah yang dijalankan oleh CIMB Niaga ini melanjutkan praktik sustainability yang sebelumnya sudah dilakukan dengan menjadi pembeli unit karbon pertama saat peluncuran Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) pada September 2023.
Direktur Compliance, Corporate Affairs & Legal CIMB Niaga Fransiska Oei menyatakan, keikutsertaan CIMB Niaga pada kegiatan tersebut adalah wujud nyata dukungan Bank terhadap program dekarbonisasi nasional dan global.
Advertisement
“Partisipasi ini merupakan bagian dari strategi kami mencapai emisi nol bersih gas rumah kaca (GRK) Cakupan 1 dan 2 pada 2030, serta emisi nol bersih secara keseluruhan pada 2050. Langkah ini sejalan dengan target pemerintah Indonesia melalui Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC), Perjanjian Paris, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB),” ujar Fransiska di Jakarta, Jumat (31/1/2025).
Seperti diketahui, peresmian Perdagangan Internasional Perdana Unit Karbon Indonesia yang berlangsung Senin (20/1/2025). Inisiatif tersebut menjadi langkah konkret dalam mewujudkan komitmen Indonesia di konferensi COP29, serta membuka peluang besar bagi kolaborasi lintas sektor internasional untuk menciptakan ekosistem karbon yang transparan dan berkeadilan.
Sebagai perbankan yang konsisten menerapkan prinsip keberlanjutan, CIMB Niaga terus memainkan peran penting dalam mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon. Melalui partisipasi dalam perdagangan karbon internasional ini, CIMB Niaga berharap dapat mengakselerasi perubahan positif, menciptakan dampak lingkungan yang signifikan, dan mendorong keterlibatan aktif para pemangku kepentingan dalam menciptakan bumi yang lebih layak huni (The Cooler Earth).
CIMB Niaga terus mendorong praktik bisnis yang lebih bertanggung jawab sesuai prinsip Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG). Hingga sembilan bulan pertama tahun 2024, CIMB Niaga mencatat hampir 25% dari total pembiayaan Bank (atau setara dengan Rp54,4 triliun) mendukung transisi yang berkelanjutan menuju ekonomi rendah karbon, Perjanjian Paris, dan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).
Bursa Karbon Bidik Volume Perdagangan 750 Ribu Ton pada 2025
Bursa Karbon Indonesia atau IDX Carbon targetkan volume perdagangan unit karbon mencapai sebanyak 500.000 hingga 750.000 ton CO2 ekuivalen (tCO2e6) pada 2025.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman menuturkan target itu meliputi perdagangan karbon baik secara domestik dan internasional.
“Internasional dan domestik, mungkin kita bicara 500.000 sampai 750.000 ton karbon (di 2025),” ujar Iman kepada wartawan usai Peluncuran Perdagangan Karbon Internasional di Gedung BEI, Senin (20/1/2025).
Sedangkan untuk jumlah pengguna, IDX Carbon menargetkan secara akumulatif terdapat total sebanyak 200 pengguna jasa pada tahun 2025.
Adapun untuk target nilai transaksi perdagangan karbon pada 2025, Ia menyampaikan masih perlu melihat harga unit karbon yang diperdagangkan untuk menetapkan target tersebut.
Hingga 17 Januari 2025, total volume perdagangan unit karbon di IDX Carbon secara kumulatif mencapai sebanyak 1.131.000 ton CO2 ekuivalen (tCO2e) sejak diluncurkan pada 26 September 2023 lalu.
Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia (KLH/BPLH), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) meresmikan Perdagangan Internasional Perdana Unit Karbon Indonesia melalui Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) di Main Hall BEI, Senin, 20 Januari 2025.
Advertisement
Komitmen Indonesia COP 29
Penyelenggaraan Perdagangan Internasional Perdana Unit Karbon Indonesia ini merupakan wujud komitmen Indonesia setelah COP 29 dan sebagai bukti Artikel 6 Perjanjian Paris dapat dijalankan.
Momen ini juga merupakan bentuk penguatan untuk mendorong dan mengakselerasi Nationally Determined Contribution (NDC) yang akan disubmisi selambatnya 10 Februari 2025.
Dalam upaya membangun ekosistem karbon yang transparan, berintegritas, inklusif, dan adil, maka Pemerintah Indonesia telah melakukan penguatan atas elemen-elemen penting dalam ekosistem karbon.
Indonesia saat ini telah siap untuk melakukan perdagangan karbon luar negeri yang diresmikan pada hari ini, dengan unit karbon yang telah diotorisasi sebanyak 1.780.000 ton CO2e yang berasal dari sektor energi (Pengoperasian Pembangkit Listrik Baru Berbahan Bakar Gas Bumi PLTGU Priok Blok 4.
Kemudian unit karbon juga merupakan konversi Dari Pembangkit Single Cycle Menjadi Combined Cycle (Add On) PLTGU Grati Blok 2, Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Air Minihidro (PLTM) Gunung Wugul, Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Gas Bumi Baru PLTGU PJB Muara Karang Blok 3, dan Konversi dari Pembangkit Single Cycle menjadi Combined Cycle Blok 2 PLN NP UP Muara Tawar).