Pertamina Pastikan Stok BBM-LPG Cukup Periode Ramadan 2025

Kategori konsumsi BBM untuk kendaraan menunjukkan stok yang cukup beragam. Diantaranya, stok Pertalite cukup untuk 21,46 hari dengan proyeksi konsumsi 76.120 KL per hari.

oleh Arief Rahman H Diperbarui 20 Feb 2025, 19:20 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2025, 19:20 WIB
FOTO: Harga Pertalite Turun Setara Premium Jadi Rp 6.450 per Liter
Petugas SPBU mengisi bahan bakar jenis pertalite kepada pengguna sepeda motor di Pamulang, Tangerang Seatan, Banten, Senin (21/9/2020). (merdeka.com/Dwi Narwoko)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Patra Niaga mengungkapkan kondisi stok bahan bakar minyak (BBM) dan Liquified Petroleum Gas (LPG) terkini. Jumlahnya cukup untuk beberapa pekan menjelang Ramadan.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan menyampaikan kondisi stok tersebut cukup untuk beberapa waktu kedepan sesuai tren konsumsi BBM dan LPG harian. Data terbaru dikumpulkan per 19 Februari 2025 pukul 14.00 WIB.

Dia merinci, stok LPG masih cukup untuk 14,63 hari dengan proyeksi konsumsi harian 25.069 metric ton (MT) per hari. Kemudian, kerosene juga cukup untuk 35,7 hari dengan proyeksi konsumsi harian 1.393 kiloliter (KL) per hari.

"Dimana untuk LPG saat ini secara coverage days itu berada di angka 14,63 hari. Sementara untuk supply berikutnya ini sudah dalam perjalanan dan menunggu untuk proses pembekaran sehingga kami akan memaintain kondisi LPG ini setiap saat itu berada di 14,63 hari," ungkap Riva dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR RI, Kamis (20/2/2025).

Sementara itu, kategori konsumsi BBM untuk kendaraan menunjukkan stok yang cukup beragam. Diantaranya, stok Pertalite cukup untuk 21,46 hari dengan proyeksi konsumsi 76.120 KL per hari.

Pertamax cukup untuk 19,93 hari dengan konsumsi 21.140 KL per hari. Pertamax Turbo cukup untuk 23,76 hari dengan konsumsi 792 KL per hari.

Biosolar cukup untuk 17,69 hari dengan konsumsi 90.889 per hari. Pertamina Dex cukup untuk 39,68 hari dengan konsumsi 1.510 KL per hari.

Avtur Juga Cukup

Kemudian, di sektor penerbangan, Avtur cukup untuk 21,05 hari dengan proyeksi konsumsi sebesar 13.336 KL per hari.

"Pertalite itu ada di angka 21 hari, Pertamax 19 hari, Pertamax Turbo di 23 hari dan juga biosolar karena memang ada pengurangan konsumsi di periode Ramadan Idul Fitri itu kami jaga juga di level 17,73 hari," tuturnya.

"Sementara Dex itu ada di level 40 hari atau 39,68 hari dan untuk Avtur itu ada di angka 21 hari," imbuh Riva.

 

Konsumsi BBM-LPG Diprediksi Meningkat Saat Ramadan

Berhasil Ungkap Kasus BBM Terkontaminasi Air di SPBU, Pertamina Patra Niaga Berikan Apresiasi Polres Metro Kota Bekasi
dok. istimewa... Selengkapnya

Sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga mengantisipasi lonjakan penggunaan LPG dan BBM selama periode mudik lebaran 2025 mendatang. Untuk itu perusahaan juga akan menyiagakan satuan tugas (satgas) Ramadan dan Idul Fitri 2025.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan menyampaikan puncak arus mudik Lebaran 2025 diprediksi terjadi pada 28 Maret 2025. Pihaknya segera membentuk Satgas RAFI yang akan bekerja sejak 17 Maret-13 April 2025 mendatang.

"Untuk itu kami menyampaikan bahwa Satgas Ramadan dan Idul Fitri itu akan kami mulai di tanggal 17 Maret hingga tanggal 13 April yaitu dua minggu sebelum hari raya dan dua minggu setelah hari raya," ungkap Riva dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XII DPR RI, Kamis (20/2/2025).

Dia memprediksi ada peningkatan konsumsi BBM dan LPG selama periode ramadan dan Idul Fitri 2025. Konsumsi LPG diprediksi naik 6,7 persen dibandingkan waktu normal.

 

Konsumsi Pertamax Naik 16,7 Persen

Penyediaan Penggantian dan Battery Swapping Station di SPBU
Petugas SPBU melayani pengendara mobil di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Battery Swapping Station SPBU Pertamina, MT. Haryono, Jakarta, Senin (7/11/2022). Sejak pemerintah resmi menaikkan harga BBM mulai dari pertalite, solar dan pertamax, kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) sebagai alternatif kendaraan kembali ramai dibicarakan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Kemudian, Pertamax meningkat 16,7 persen, dan konsumsi Pertamax Turbo diprediksi naik 14,9 persen. Menariknya, konsumsi Pertamax Green diprediksi melonjak hingga 92 persen.

"Pertamax Green kalau kita lihat peningkatannya cukup tinggi 92 persen ini dikarenakan volume Pertamax Green itu masih sangat kecil dan hanya ada di wilayah Jakarta dan di Jawa Timur," kata Riva.

"Sehingga dengan adanya kunjungan dari penduduk yang memang kembali ke kampung halamannya ini yang memang meningkatkan konsumsi Pertamax Green menjadi cukup tinggi," bebernya.

Sedangkan, konsumsi Pertalite diprediksi naik 11,2 persen. Namun, kelompok solar dan biosolar diprediksi turun karena penurunan aktivitas industri.

"Sementara dari sisi sektor penerbangan itu akan ada peningkatan kami proyeksikan berdasarkan data historikal dan juga koordinasi kami dengan Kementerian Perhubungan untuk avtur itu akan ada peningkatan sebesar 5 persen," terangnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya