Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi Baru, Siap-siap Tembus USD 3.000

Jika harga emas mampu bertahan di atas USD 2.950 per ons maka besar kemungkinan akan bisa menembus angka USD 3.000. Harga emas dunia telah naik lebih dari 12% pada 2025.

oleh Arthur Gideon Diperbarui 25 Feb 2025, 07:30 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2025, 07:30 WIB
Ilustrasi harga emas dunia (Foto By AI)
Harga emas di pasar spot naik 0,4% menjadi USD 2.947,48 per ons pada pukul 01:55 p.m. ET (1854 GMT). Harga emas sempat mencapai USD 2.956,15 di awal sesi, rekor tertinggi kesebelasnya pada tahun 2025. Ilustrasi harga emas dunia (Foto By AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas dunia melonjak ke rekor tertinggi pada perdagangan hari Senin. Kenaikan harga emas dunia ini didorong oleh permintaan aset safe haven di tengah kekhawatiran atas rencana tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Mengutip CNBC, Selasa (25/2/2025), harga emas di pasar spot naik 0,4% menjadi USD 2.947,48 per ons pada pukul 01:55 p.m. ET (1854 GMT). Harga emas sempat mencapai USD 2.956,15 di awal sesi, rekor tertinggi kesebelasnya pada tahun 2025.

Sedangkan untuk harga emas berjangka AS ditutup 0,3% lebih tinggi pada USD 2.963,20 per ons.

Indeks dolar AS membuka lembaran baru dengan menyentuh level terendah sejak 10 Desember di awal sesi, membuat emas batangan lebih terjangkau bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain.

"Investor percaya bahwa dalam beberapa minggu dan bulan mendatang atau lebih lama dari itu harga emas akan terus naik," kata analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff.

"Jalur yang paling mudah untuk emas tetap menyamping ke arah yang lebih tinggi dan selama ketidakpastian masih ada, emas kemungkinan akan terus naik," tambah dia.

Presiden AS Donald Trump memperingatkan tentang tarif baru yang akan segera diberlakukan minggu lalu. Rencana pengenaan tarif ini secara luas dipandang sebagai pendorong inflasi dan mampu memicu perang dagang, sehingga meningkatkan permintaan untuk aset safe haven seperti emas batangan.

SPDR Gold Trust, ETF berbasis emas terbesar di dunia, mengatakan kepemilikannya naik menjadi 904,38 metrik ton pada hari Jumat, tertinggi sejak Agustus 2023.

Harga yang bertahan di atas USD 2.950 per ons bisa akan terus naik ke angka USD 3.000. Harga logam mulia ini naik lebih dari 12% pada 2025.

Laporan Fed

Investor akan mencermati laporan Pengeluaran Konsumsi Pribadi AS hari Jumat, pengukur inflasi pilihan Fed.

The Fed kemungkinan akan menunggu hingga kuartal berikutnya sebelum memangkas suku bunga lagi, menurut mayoritas ekonom dalam jajak pendapat Reuters yang sebelumnya memperkirakan pemotongan suku bunga pada bulan Maret.

Selain itu, yang menjadi perhatian adalah pidato dari sedikitnya sembilan pejabat bank sentral AS minggu ini, yang diharapkan akan memperkuat sikap hati-hati terhadap pemotongan suku bunga lebih lanjut.

Prediksi Harga Emas Pekan Ini

Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)
Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)... Selengkapnya

Volatilitas di pasar emas meningkat karena logam kuning tersebut mencetak rekor tertinggi pada minggu lalu. Sementara risiko meningkat, tren bullish harga emas sulit diabaikan karena analis terus mengawasi USD3.000 per ons minggu ini.

Dikutip dari Kitco.com, Senin (24/2/2025), pasar emas telah mengalami kemenangan beruntun yang belum pernah terjadi sebelumnya, mengakhiri delapan minggu terakhir tidak hanya di wilayah positif tetapi juga pada titik tertinggi sepanjang masa.

Logam mulia tersebut mengalami reli mingguan terpanjang sejak pertengahan tahun 2000 ketika harga mencapai USD2.000 per ons untuk pertama kalinya.

Emas spot terakhir diperdagangkan pada USD2.935,80 per ons, hampir stabil pada hari itu dan naik lebih dari 2% dari penutupan Jumat lalu (21/2).

Pada saat yang sama, perak mengalami kenaikan minggu kelima berturut-turut dalam lingkungan volatilitas yang lebih tinggi. Perak spot terakhir diperdagangkan pada USD32,51 per ons, turun lebih dari 1% pada hari itu tetapi naik 1% pada minggu itu.

Meskipun pasar emas terlihat sedikit terlalu mahal, Kepala Futures & Forex di Tastylive.com, Christopher Vecchio, mengatakan bahwa ia tidak dapat mengabaikan momentum bullish yang didukung oleh fundamental yang solid.

Vecchio mengatakan bahwa garis tren emas dari kiri bawah ke kanan atas berarti hanya masalah waktu sebelum harga emas naik ke USD3.000 per ons dan seterusnya.

Tren Pergerakan Emas

Ilustrasi harga emas hari ini
Ilustrasi harga emas hari ini (dok: Foto AI)... Selengkapnya

Melihat pergerakan harga teknis emas, Vecchio mengatakan bahwa emas telah menemukan dukungan yang solid pada rata-rata pergerakan lima harinya dan hingga momentum itu berubah, ia tetap optimis terhadap emas.

“Emas memiliki banyak fleksibilitas naratif yang akan terus mendukung harga yang lebih tinggi,” katanya.

Menurutnya, pilar-pilar fundamental yang telah membawa emas batangan semakin kuat; apakah itu ketakutan inflasi, kegagalan perdagangan global, atau perpindahan dari mata uang tradisional dalam cadangan bank sentral, faktor-faktor tersebut akan tetap ada.

Waspada Makin Mahal

Ilustrasi harga emas hari ini
Ilustrasi harga emas hari ini (dok: Foto AI)... Selengkapnya

Disisi lain, Manajer Analisis Pasar di FXTM, Lukman Otunuga, mencatat bahwa emas memiliki banyak ruang untuk bergerak lebih tinggi. Karena gejolak geopolitik yang sedang berlangsung, permintaan investasi dalam dana yang diperdagangkan di bursa yang didukung emas telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir.

Ia menambahkan bahwa dirinya memperkirakan ketidakpastian geopolitik baru di Eropa akan terus mendorong permintaan emas sebagai aset safe haven minggu depan.

“Ekonomi terbesar di Eropa akan mengadakan pemungutan suara pada hari Minggu, 23 Februari. Dan hasilnya dapat membentuk prospek politik dan ekonominya selama beberapa tahun ke depan. Hasil pemilu yang membuat Jerman memiliki parlemen yang terfragmentasi dapat memicu gelombang penghindaran risiko, meningkatkan selera terhadap aset safe haven seperti emas,” katanya dalam sebuah catatan kepada Kitco News.

Ramalan Harga Emas Minggu Ini

Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)
Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)... Selengkapnya

Di luar politik, laporan inflasi PCE AS pada hari Jumat dapat memengaruhi emas melalui ekspektasi pemangkasan Fed. Mengingat sifat emas yang tidak memberikan imbal hasil, laporan inflasi yang mendukung kasus penurunan suku bunga AS dapat meningkatkan emas.

Melihat secara teknis, pelemahan berkelanjutan di bawah USD2.950 dapat memicu penurunan kembali ke USD2.900. Jika bulls dapat mendorong harga melampaui USD2.950, level kunci berikutnya akan menjadi tonggak sejarah ke level USD3.000.

Ahli Strategi Pasar Senior di Forex.com, James Stanley, memperkirakan harga emas tidak akan mengalami resistensi besar hingga harga mencapai USD3.000 per ons.

Stanley menunjukkan, bahwa level harga ini telah menjadi level psikologis yang penting, yang akan membutuhkan waktu untuk diatasi.

“Saya memperkirakan harga emas akan mencapai USD3.000 tetapi kemudian bertahan di sekitar sana untuk sementara waktu," kata Stanley.

Stanley mengatakan bahwa reli emas melampaui USD3.000 akan bergantung pada kebijakan fiskal pemerintah AS dan kebijakan moneter Federal Reserve.

“Emas naik karena meskipun Federal Reserve menahan diri, ia tahu tidak mampu menaikkan suku bunga lebih tinggi lagi,” katanya.

Adapun Kepala Investasi di Zaye Capital Markets Naeem Aslam, mengatakan bahwa data inflasi bisa menjadi risiko terbesar bagi emas minggu depan.

"Risiko terbesar bagi emas pada tahap ini adalah potensi pergeseran ekspektasi kebijakan moneter; jika inflasi mereda lebih cepat dari yang diantisipasi atau bank sentral mengambil pendekatan pengetatan yang lebih agresif, kita bisa melihat tekanan ke bawah pada harga," pungkasnya.

  

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya