Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Putri Violla menyampaikan proses pengalihan saham kepemilikan BUMN ke Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) dilakukan bertahap.
Dia menjelaskan, pada tahap awal akan ada 7 BUMN yang sahamnya di-inbreng ke Danantara. Secara bertahap, seluruh BUMN akan dikelola oleh badan baru bentukan Presiden Prabowo Subianto tersebut.
Advertisement
Baca Juga
"Sejauh ini, seperti itu rencananya, jadi kalau sekarang mungkin yang 7 dulu," kata Putri ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (25/2/2025).
Advertisement
Adapun, 7 BUMN yang sebelumnya disebut segera masuk adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero).
Kemudian, ada PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Mineral Industri Indonesia atau MIND ID.
Putri mengatakan, sesuai rencana, semua BUMN akan pindah ke Danantara. Namun, dia belum berbicara banyak mengenai tahapannya tersebut.
"Tapi nanti kemudian semuanya. Kita kalau sudah ada informasi lebih lanjut nanti kita kasih informasinya," tandasnya.
Seluruh BUMN Masuk Danantara
Diberitakan sebelumnya, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) resmi meluncur. Nantinya, seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan dikelola badan baru bentukan Presiden Prabowo Subianto tersebut.
Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria mengatakan seluruh BUMN akan dikelola di Danantara. Sebelumnya, santer terdengar ada 7 BUMN raksasa yang akan lebih dulu masuk.
"Oh seluruh BUMN masuk ke Danantara, jadi bukan hanya 7," kata Dony di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin (24/2/2025).
Adapun, 7 BUMN yang sebelumnya disebut segera masuk adalah:
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
- PT PLN (Persero)
- PT Pertamina (Persero)
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk
- PT Mineral Industri Indonesia atau MIND ID.
Maksimal Akhir Maret 2025
Wakil Menteri BUMN ini memastikan tidak hanya 7 BUMN dengan aset terbesar itu yang akan dikelola. Tapi seluruh BUMN kepemilikan sahamnya harus diimbreng ke Danantara maksimal akhir Maret 2025 mendatang. Waktu tersebut sejalan dengan jadwal Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
"Sebelum RUPS sudah harus pindah ke (Danantara), diimbrengkan ke Danantara," ungkapnya.
"Bulan, bulan Maret ini, akhir Maret ini sudah (harus imbreng saham)," imbuhnya.
Dia memastikan BUMN lain yang bergerak di sektor pangan hingga aviasi pun masuk kedalam hitungannya.
Danantara Kelola Aset Rp 14.715 Triliun, Ini Efeknya ke Ekonomi Indonesia
Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir mengaku optimistis kehadiran Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagatha Nusantara (Danantara) bakal mendongkrak perekonomian bangsa dan negara ke depannya.
"Saya kira ini merupakan tonggak bersejarah bagi bangsa dan negara ini. Dengan adanya Danantara, kesejahteraan ketahanan dan kemandirian ekonomi bangsa bisa terwujudkan. Danantara juga bisa kita katakan sebagai milestone (batu loncatan) dalam menyongsong Indonesia Emas 2045," ucap Adies Kadir dikutip Selasa (25/2/2025).
Sebagai informasi, Danantara dibentuk setelah adanya revisi ketiga atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang disahkan dalam Rapat Paripurna DPR pada 4 Februari 2025.
Adies kembali menegaskan, melalui Danantara sistem tata kelola BUMN nantinya juga akan jauh lebih terukur dan terarah.
"Tata kelola BUMN kita ke depan akan jauh lebih terkonsolidasi dengan baik. Saya juga meyakini Danantara akan mampu mengorkestrasi BUMN untuk lebih kompetitif atau memiliki daya saing yang kuat," ujarnya.
Selain itu, Adies meyakini, kehadiran Danantara juga bisa memacu pertumbuhan ekonomi sebagaimana ditargetkan pemerintah.
"Jika melihat dana modal kelolaannya yang mencapai Rp 14.715 triliun, saya kira target pertumbuhan ekonomi yang dipatok pemerintah sebesar 8% bukan hal mustahil bisa tercapai dengan hadirnya Danantara ini," ujarnya.
Â
Advertisement
Transformasi Pengelolaan Investasi
Menurutnya, kehadiran Danantara juga merupakan wujud transformasi pengelolaan sektor investasi strategis yang lebih visioner.
"Sektor investasi akan tumbuh positif dengan kehadiran Danantara ini. Sektor investasi sebagai salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi memang perlu daya dukung yang memadai agar ada efek positif berupa peningkatan kesejahteraan yang dapat dirasakan masyarakat ke depannya. Sekali lagi, kami DPR RI mengapresiasi dan mendukung penuh kehadiran Danantara ini," pungkasnya.
Diketahui, Presiden Prabowo Subianto baru saja meresmikan BPI Danantara sebagai lembaga pengelola aset dan dividen BUMN.Â
