KAI Commuter Tak Akan Impor Lagi KRL Bekas

KRL sudah beroperasi selama 1 abad sejak April 1925 lalu. Kala itu, KRL dioperasikan pemerintahan Hindia Belanda dan melayani ruteo Tanjung Priok-Jatinegara.

oleh Arief Rahman H Diperbarui 22 Apr 2025, 16:30 WIB
Diterbitkan 22 Apr 2025, 16:30 WIB
Polemik Impor 29 Unit Rangkaian KRL Bekas dari Jepang
Hanya saja, kata Suryadi, kondisi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) terancam tidak dapat mengganti 10 unit rangkaian KRL Jabodetabek yang akan pensiun pada 2023 beserta 19 unit pada 2024. (Liputan6.com/Johan Tallo)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter memastikan tak akan lagi menggunakan kereta rel listrik bekas yang diimpor dari luar negeri. Hal tersebut jadi rencana investasi yang dilakukan perusahaan beberapa tahun kedepan.

Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Atriviyanto menyampaikan sejak 2023, diputuskan untuk tidak lagi mendatangkan kereta bekas dari luar negeri. Alhasil, KAI Commuter mengimpor sejumlah rangkaian pabrikan asal China, CRRC Qingdao Sifang.

"Di era 2023 sampai 2027 ini kita sudah mempersiapkan investasi beberapa kereta-kereta yang baru jadi kita sudah tidak membeli kereta yang bukan baru lagi," tegas Asdo di Stasiun Jakarta Kota, Selasa (22/4/2025).

Selain KRL impor dari China, KCI juga memesan sejumlah rangkaian yang diproduksi oleh PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA. Baik KRL impor maupun buatan lokal, keduanya dibuat khusus untuk memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat, khususnya di Jabodetabek.

"Kita sudah investasi yang baru dengan rangkaian yang lebih panjang dengan 1 trainset 12 kereta, ini harapannya bisa mengangkut masyarakat Jabodetabek khususnya pengguna commuter line, bisa menampung kapasitas yang lebih banyak lagi," tuturnya.

Sudah 100 Tahun

Sebagai informasi, KRL sudah beroperasi selama 1 abad sejak April 1925 lalu. Kala itu, KRL dioperasikan pemerintahan Hindia Belanda dan melayani ruteo Tanjung Priok-Jatinegara. Dalam perayaan 100 tahun KRL, sejumlah lokomotif dari yang pertama beroperasi hingga terbaru ditampilkan di Stasiun Jakarta Kota.

"Yang istimewa hari ini kita nanti akan tampilkan kereta dengan teknologi dan penampilan terbaru dari produk CRRC China dan produk kebanggaan kita yaitu dari INKA," kata dia.

Asdo mengatakan, kereta pabrikan CRRC Sifang dan INKA belum beroperasi untuk mengangkut penumpang. Pasalnya masih harus ada langkah asesmen dari Kementerian Perhubungan yang perlu dilalui.

"Jadi ini memang kereta ini belum beroperasi karena masih tahap pengujian dan kita nanti menunggu sertifikasi dari Kementerian Perhubungan Dirjen Perkeretaapian, setelah dilakukan pengujian dan kita mendapatkan sertifikasi baru akan kita operasikan di lintas Jabodetabek," pungkas Asdo.

 

Uji Coba KRL Baru

Polemik Impor 29 Unit Rangkaian KRL Bekas dari Jepang
Sebanyak 29 unit rangkaian kereta rel listrik (KRL) wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) yang akan berhenti beroperasi periode 2023-2024, berpotensi menganggu layanan transportasi publik di masyarakat. (Liputan6.com/Johan Tallo)... Selengkapnya

Sebelumnya, KAI Commuter, anak usaha dari PT Kereta Api Indonesia (Persero), terus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan moda transportasi urban yang handal dan modern. Salah satu langkah nyatanya adalah dengan menerima satu rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL) terbaru hasil produksi PT INKA (Persero) yang telah resmi tiba di Jakarta.

Kehadiran KRL ini menjadi bagian dari upaya peningkatan layanan dan kesiapan armada baru yang akan segera diuji coba secara dinamis.

Sebelumnya, rangkaian KRL ini telah melewati proses Factory Acceptance Test (FAT) serta uji coba awal di lintas Yogyakarta–Solo pada Maret 2025.

Kini, pengujian berlanjut di wilayah Jabodetabek dengan fokus pada uji commissioning, akselerasi, kecepatan maksimal, dan sistem pengereman. Semua tahapan pengujian dilakukan sebagai bagian dari proses kalibrasi teknis guna memastikan kesiapan operasional di jalur padat penumpang.

Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menyampaikan bahwa uji dinamis akan dilakukan sepanjang 4.000 kilometer.

"Proses ini dilakukan bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan, guna memastikan sarana baru ini memenuhi standar keselamatan dan performa yang tinggi," katanya, Senin (21/4/2025).

Rangkaian KRL yang terdiri dari 12 kereta ini tiba secara bertahap—enam unit pada 17 April 2025 dan enam unit berikutnya pada dini hari 20 April 2025.Rangkaian tersebut merupakan bagian dari total 24 train set yang dipesan KAI Commuter dari INKA dalam rangka program modernisasi armada KRL.

 

Bangga Produk Lokal

Polemik Impor 29 Unit Rangkaian KRL Bekas dari Jepang
Hal itu disebabkan masa tunggu antarkereta yang berpotensi menjadi semakin lama, sehingga efeknya stasiun dan kereta akan menjadi semakin padat dan semrawut yang dampaknya dapat mengakibatkan penumpukan lebih dari 200.000 penumpang per hari. (Liputan6.com/Johan Tallo)... Selengkapnya

Kehadiran KRL buatan dalam negeri ini menjadi bukti nyata dukungan terhadap program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) yang diinisiasi pemerintah.

Selain itu, ini juga mencerminkan sinergi strategis antara BUMN dalam membangun kekuatan industri perkeretaapian nasional.

Dengan volume pengguna Commuter Line yang melebihi satu juta orang per hari kerja di wilayah Jabodetabek, kehadiran armada baru ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas angkut sekaligus kenyamanan perjalanan.

“KAI Commuter akan terus memberikan pelayanan terbaik dan mengapresiasi kepercayaan masyarakat yang telah menjadikan Commuter Line sebagai transportasi andalan,” tutup Anne.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya