Rupiah Amblas Lagi ke Level 11 Ribu/US$

Tak adanya tapering The Fed mengurangi permintaan dolar AS.

oleh Syahid Latif diperbarui 20 Sep 2013, 11:30 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2013, 11:30 WIB
rupiah-prediksi-130910b.jpg
Kinerja nilai tukar rupiah tengah menuju posisi terbaiknya sejak November 2012 sementara surat utang negara memperoleh keuntungan setelah The Federal Reserves mempertahankan program stimulus. Kebijakan ini membuat aliran deras dana asing masuk ke Indonesia.

Pemodal global diketahui telah memborong saham emiten lokal senilai US$ 96,4 juta. Sementara di pasar uang, pemodal asing ini menambah porsi pembelian obligasi senilai US$ 282 juta (Rp 3,1 triliun) sejak Bank Indonesia menaikkan suku bunga BI Rate.

"Tak adanya tapering dari The Fed mengurangi permintaan dolar," kata Head of Treasury PT Bank Negara Indonesia, Nurul Eti Nurbaeti seperti dikutip laman Bloomberg, Jumat (20/9/2013).

Nurul menjelaskan, respon bank sentral dengan menaikkan suku bunga guna menangkal inflasi akan membuat arus asing kembali melirik aset di Indonesia.

Rupiah di pasar spot bank lokal tercatat menguat 0,5% sepanjang pekan ini ke level 11.353 per dolar AS. Kenaikan ini merupakan yang tertinggi sejak perdagangan lima hari yang berakhir 30 November 2012.

Sementara di pasar Non Delivered Forward untuk pengiriman satu bulan ke depan, rupiah mencatat penguatan 1,7% dari posisinya sepekan yang lalu ke level 11.075 per dolar AS. Rupiah di pasar kontrak hari ini melemah 1,4%, setelah diperdagangan 2,5% lebih rendah dalam rata-rata satu bulan terakhir.

Data kurs Valas Bloomberg memperlihatkan rupiah hingga perdagangan pukul 10.36 WIB, bertengger di level 11.210 per dolar AS. Pada sesi pembukaan, rupiah masih sempat bertahan di level 10.916, atau turun dari penutupan kemarin di posisi 10.847 per dolar AS.

Rupiah pada perdagangan pagi ini sempat melemah cukup tajam ke level 10.388 per dolar AS.

Data RTI menunjukan, rupiah hingga pukul 10.30 WIB bergerak menguat 90 poin (0,79%) ke level 11.370 per dolar AS. Penguatan mata uang juga dialami negara-negara Asia seperti Dolar Singapura yang naik 0,1% dan yen Jepang 0,15%.

Sementara di data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) rupiah kembali mengalami tekanan setelah melemah ke level 11.352 per dolar AS. Rupiah longsor dari penguatan sehari sebelumnya yang menembus 11.278 per dolar AS. (Shd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya