Rupiah Perkasa Lagi Lawan Dolar AS, Dipatok Segini Hari Ini

Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolas Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari Selasa. Kurs rupiah menguat 6 poin atau 0,03 persen menjadi 16.781 per dolar AS dari sebelumnya 16.787 per dolar AS.

oleh Septian Deny Diperbarui 15 Apr 2025, 11:15 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2025, 11:15 WIB
FOTO: Bank Indonesia Yakin Rupiah Terus Menguat
Tumpukan mata uang Rupiah, Jakarta, Kamis (16/7/2020). Bank Indonesia mencatat nilai tukar Rupiah tetap terkendali sesuai dengan fundamental. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari Selasa. Kurs rupiah menguat 6 poin atau 0,03 persen menjadi 16.781 per dolar AS dari sebelumnya 16.787 per dolar AS.

Presiden Direktur PT Doo Financial Futures Ariston Tjendra menyatakan nilai tukar (kurs) rupiah masih akan berkonsolidasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

“Peluang pelemahan terbuka hingga Rp16.800, dengan potensi penguatan ke arah Rp16.720, hari ini,” ungkapnya dikutip dari Antara, Selasa (15/4/2025).

Pada Senin (14/4/2025) kemarin, penguatan rupiah terhadap dolar AS dinilai terbatas karena tidak mencapai 50 basis points (bps). Menurut dia, hal ini menandakan rupiah masih rapuh akibat tekanan dolar AS. Padahal, indeks dolar AS turun lumayan dalam ke bawah level 100 yang tak pernah disentuh sebelumnya sejak Juli 2023.

Sentimen negatif juga berasal dari internal perekonomian Indonesia yang mungkin dipandang pasar masih belum cukup untuk menopang penguatan kurs rupiah.

Di sisi lain, pasar masih merespon positif relaksasi kebijakan Trump. Mulai dari mengecualikan produk-produk elektronik China dari tarif sebesar 145 persen, hingga penangguhan kebijakan tarif di atas batas dasar 10 persen selama 90 hari kepada 75 negara.

“Sebagian indeks saham Asia terlihat positif pagi ini,” kata dia.

 

Rupiah Dibuka Perkasa Lawan Dolar AS, Cek Prediksinya Hari Ini

Hari Ini Rupiah Kembali Melemah Tembus Rp16.413 per Dolar AS
Bank Indonesia (BI) menegaskan akan memastikan keseimbangan supply dan demand di tengah pelemahan nilai tukar rupiah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Sebelumnya, nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS pada pembukaan perdagangan hari Senin pagi. Kurs rupiah menguat sebesar 9 poin atau 0,05 persen menjadi 16.787 per dolar AS dari sebelumnya 16.796 per dolar AS.

Presiden Direktur PT Doo Financial Futures Ariston Tjendra mengatakan, penguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi sikap terbaru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengecualikan peralatan elektronik dari pengenaan tarif resiprokal.

Melansir dari Anadolu Agency, pemerintahan AS mengecualikan sekitar 20 produk barang elektronik seperti telepon pintar, komputer, router, chip semikonduktor, dan perangkat serupa lainnya dari tarif resiprokal yang diterapkan kepada negara lain, termasuk China.

“Trump mengecualikan peralatan elektronik dari pengenaan tarif baru memberikan sentimen positif ke pasar. Indeks saham Asia tempat produsen elektronik terlihat menguat pagi ini. Ini juga akan membantu penguatan rupiah hari ini,” ucapnya dikutip dari Antara, Senin (14/4/2025)..

Penguatan rupiah turut dipengaruhi indeks dolar AS yang menurun di bawah level 100 pada pagi ini. Level tersebut tak pernah disentuh sejak Juli 2023.

 

Kekhawatiran Pasar

Kekhawatiran pasar terkait dampak negatif kenaikan tarif terhadap perekonomian dan aset keuangan AS menjadi pemicu pelemahan indeks dolar AS.

“Sentimen-sentimen di atas paling tidak memberikan angin segar untuk rupiah sementara waktu. Pasar sangat dinamis, perubahan arah bisa kapan pun terjadi dalam waktu singkat. Jadi, pasar akan merespon setiap perubahan dengan hati-hati,” ungkap dia.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, kurs rupiah diperkirakan menguat ke arah support 16.700 per dolar AS dengan potensi resisten di kisaran 16.800 per dolar AS.

Infografis Nilai Tukar Rupiah
Infografis Nilai Tukar Rupiah (Liputan6.com/Trie Yas)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya