RI Bisa Jadi Importir BBM Terbesar Dunia

Indonesia diharapkan segera mengeluarkan regulasi untuk mendorong penggunaan bahan bakar alternatif.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 26 Sep 2013, 15:20 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2013, 15:20 WIB
bbm-antri-130634-b.jpg
... Selengkapnya
Indonesia harus segera mencari cara untuk menekan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM). Jika tidak, Indonesia yang menjadi salah satu negara dengan penduduk terbesar di dunia, bakal menjadi negara BBM terbesar mengalahkan Amerika Serikat (AS)

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Sasmito Hadi Wibowo mengungkapkan prediksi tersebut muncul dari berbagai survei dari beberapa negara yang menilai statuts pengimpor terbesar dunia bisa terjadi jika Indonesia tidak memiliki regulasi untuk mendorong penggunaan bahan bakar alternatif.

"Dari prediksi beberapa negara, kita tahun 2018 bisa jadi importir BBM terbesar di dunia, mengalahkan Amerika Serikat  kalau tidak ada regulasi," ungkapnya di Gedung BPS, Jakarta, Kamis (26/9/2013).

BPS mengungkapkan, pemanfaatan energi alternatif di tanah air saat ini baru mencapai 5%. Sementara konsumsi BBM dari tahun ke tahun terus menunjukan peningkatan.

Konsumsi BBM diyakini bakal lebih meningkat seiring kebijakan mobil murah yang dibuat pemerintah. Kehadiran mobil di bawah Rp 100 juta tersebut berpotensi mendorong penggunaan BBM lebih tinggi karena pemerintah tidak bisa mengontrol perilaku setiap konsumen.

"Karena kita growth-nya tumbut terus, subsidi masih ada, pertumbuhan mobil kita tinggi. Tahun lalu 1,1 juta sekarang dengan suasana begini  segitu juga belum ditambah dengan mobil murah dan itu akan tambah terus," ujarnya.

Selain biofuel, Sasmito berharap pemerintah bisa memanfaatkan penggunaan gas sebagai sumber energi. Saat ini, langkah pemerintah dengan pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) sudah dinilai positif namun harus ditingkatkan volumenya. (Yas/Shd)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya