KCJ Masih Butuh 600 KRL sampai 2019

KCJ masih membutuhkan tambahan 600 unit kereta agar dapat mencapai target mengangkut 1,2 juta penumpang per hari pada 2019.

oleh Septian Deny diperbarui 04 Nov 2013, 18:46 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2013, 18:46 WIB
krl-131004c.jpg
PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) masih membutuhkan tambahan 600 unit kereta agar dapat mencapai target mengangkut 1,2 juta penumpang per hari pada 2019.

"Sekarang yang kita miliki ada 600 unit, itu dapat mengangkut 600 ribu orang. Kalau target 1,2 juta penumpang, berarti butuh tambah 600 unit lagi, tetapi tergantung programnya nanti," ujar Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Tri Handoyo di Stasiun Juanda, Jakarta Pusat, Senin (4/11/2013).

Tri menjelaskan, perusahaan terus menggenjot penambahan unit armada setiap tahun. Seperti pada tahun ini, selain mendatangkan 30 unit KRL yang setara 3 rangkaian kereta, hingga akhir tahun KCJ berencana menambah hingga 140 unit lagi yang setara 14 rangkaian KRL.

"Kalau sudah ada penambahan yang 140 unit itu kita bisa dengan mudah untuk melakukan berbaikan pada kereta yang ada karena tersedia banyak kereta pengganti, kita mainkan lebih gampang," lanjut dia.

Khusus di 2013 ini, KCJ mendatangkan 30 unit KRL JR seri 205 bekas pakai yang dibeli melalui tender Internasional di Jepang. Nilai pembelian KRL ini mencapai Rp 30 miliar.

Kereta ini rencananya baru akan mulai dioperasikan pada bulan Desember mendatang sebagai kereta pengganti dari unit yang sedang beroperasi karena mengalami perbaikan.

Sejak 2009 hingga 2012, KCJ telah melakukan pengadaan 308 unit armada. Rinciannya, pada 2009 sebanyak 8 unit KRL Tokyo Metro seri 8500, 2010 menambah 110 unit KRL Tokyo Metro seri 7000, 2011 menambah 100 unit KRL JR seri 203 dan Tokyo Metro seri 6000 seri 05.

Kemudian pada 2012, menambah 90 unit KRL JR seri 203. Perusahaan pun kembali menambah 30 unit KRL JR seri 205 di 2013. Dengan demikian, jumlah penambahan KRL telah mencapai 338 unit.(Fik/Nur)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya