Popularitas media sosial saat ini memang tak terbantahkan lagi. Tengok saja penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO), Twitter yang banjir permintaan di pasar.
Tak cuma Twitter, pesona ini ternyata berlaku juga pada IPO perusahaan kondom terbesar di dunia, Karex. Harga saham perusahaan asal Malaysia ini naik 30% pada perdagangan perdananya.
Seperti mengutip CNBC, Jumat (8/11/2013), harga saham Karex meningkat hingga 2,5 ringgit Malaysia per lembar saham dari harga penawaran perdana di Bursa Malaysia sebesar 1,85 ringgit Malaysia per saham.
Saham perusahaan kondom yang produknya menguasai 10% pasar global ini ditutup 2,45 ringgit Malaysia per saham.
Pada dunia industri kondom, Karex merupakan yang paling besar. Perusahaan yang melahirkan merek kondom Durex dan LifeStyles ini berencana menaikkan perolehan dana IPO hingga 75 juta ringgit Malaysia.
Menurut analis di Maybank Lee Yen Ling, langkah tersebut diambil guna melipatgandakan kapasitas penjualan tahunan hingga mencapai 6 miliar lembar pada akhir 2015 nanti.
Dia juga mengatakan, pencapaian harga saham 2,16 ringgit Malaysia merupakan peluang pertumbuhan yang besar.
Di dunia, kondom buatan Karex disaingi perusahaan asal Jepang Nippon Rubbber yang berhasil memproduksi 2 miliar lembar kondom per tahun.
"Ada kelangkaan pasokan kondom di pasaran, seperti dilaporkan sejumlah badan pemerintah dan organisasi nirlaba. Sementara produsen kondom lainnya tampak tak berniat memperluas kapasitasnya" ungkap Lee.
Kondisi ini, menurut dia, yang membuat saham Karex dapat meningkat hingga 15% pada 2015. Pandangan positif juga dilontarkan para analis di Bank RHB.
Pihaknya mengatakan, pasar kondom global memiliki prospek yang baik dan berpotensi tumbuh hingga 30,4 miliar lembar per tahun pada 2016.
"Kami yakin konsumsi kondom global dapat meningkat didorong tingginya pertumbuhan penduduk di dunia, setiap 12 tahun sekali, jumlah penduduk bertambah 1 miliar jiwa. Populasi dunia diprediksi mencapai 8,1 miliar jiwa pada 2025," ujar para analis di RHB.
Ketakutan akan penyebaran virus seperti HIV dan berbagai penyakit seksual lain juga telah meningkatkan jumlah permintaan kondom di dunia. Dengan begitu, potensi pertumbuhan industri kondom masih sangat besar.
Kondom Karex dinilai telah memenuhi standar industri di 110 negara. Sementara perusahaan kondom lainnya yang baru lahir harus bekerja lebih keras untuk tetap bertahan dan terus bersaing. (Sis/Nur)
Tak cuma Twitter, pesona ini ternyata berlaku juga pada IPO perusahaan kondom terbesar di dunia, Karex. Harga saham perusahaan asal Malaysia ini naik 30% pada perdagangan perdananya.
Seperti mengutip CNBC, Jumat (8/11/2013), harga saham Karex meningkat hingga 2,5 ringgit Malaysia per lembar saham dari harga penawaran perdana di Bursa Malaysia sebesar 1,85 ringgit Malaysia per saham.
Saham perusahaan kondom yang produknya menguasai 10% pasar global ini ditutup 2,45 ringgit Malaysia per saham.
Pada dunia industri kondom, Karex merupakan yang paling besar. Perusahaan yang melahirkan merek kondom Durex dan LifeStyles ini berencana menaikkan perolehan dana IPO hingga 75 juta ringgit Malaysia.
Menurut analis di Maybank Lee Yen Ling, langkah tersebut diambil guna melipatgandakan kapasitas penjualan tahunan hingga mencapai 6 miliar lembar pada akhir 2015 nanti.
Dia juga mengatakan, pencapaian harga saham 2,16 ringgit Malaysia merupakan peluang pertumbuhan yang besar.
Di dunia, kondom buatan Karex disaingi perusahaan asal Jepang Nippon Rubbber yang berhasil memproduksi 2 miliar lembar kondom per tahun.
"Ada kelangkaan pasokan kondom di pasaran, seperti dilaporkan sejumlah badan pemerintah dan organisasi nirlaba. Sementara produsen kondom lainnya tampak tak berniat memperluas kapasitasnya" ungkap Lee.
Kondisi ini, menurut dia, yang membuat saham Karex dapat meningkat hingga 15% pada 2015. Pandangan positif juga dilontarkan para analis di Bank RHB.
Pihaknya mengatakan, pasar kondom global memiliki prospek yang baik dan berpotensi tumbuh hingga 30,4 miliar lembar per tahun pada 2016.
"Kami yakin konsumsi kondom global dapat meningkat didorong tingginya pertumbuhan penduduk di dunia, setiap 12 tahun sekali, jumlah penduduk bertambah 1 miliar jiwa. Populasi dunia diprediksi mencapai 8,1 miliar jiwa pada 2025," ujar para analis di RHB.
Ketakutan akan penyebaran virus seperti HIV dan berbagai penyakit seksual lain juga telah meningkatkan jumlah permintaan kondom di dunia. Dengan begitu, potensi pertumbuhan industri kondom masih sangat besar.
Kondom Karex dinilai telah memenuhi standar industri di 110 negara. Sementara perusahaan kondom lainnya yang baru lahir harus bekerja lebih keras untuk tetap bertahan dan terus bersaing. (Sis/Nur)