Gagasan orisinil dan hebat seringkali menjadi tumpuan para pebisnis baru saat membangun usahanya. Setidaknya itulah yang dipikirkan banyak orang saat mulai berbisnis.
Tapi kadang, gagasan yang muncul secara kebetulan tanpa diduga justru bisa menjadi pendongkrak yang membuat bisnis Anda meningkat pesat.
Pengalaman itu dialami para pendiri Dynamic Signal yang memperoleh ide bisnis secara kebetulan. Ide itulah yang kemudian justru membuat bisnisnya berkembang pesat.
Seperti mengutip Business Insider, Rabu (13/11/2013), pada 2008, Russ Fradin, Jim Larrison dan Steve Heyman menjual perusahaannya, Adify pada Cox Enterprise senilai US$ 300 juta.
Lalu pada 2012, Fradin dan Larrison memulai perusahaan baru bernama Dynamic Signal dengan modal awal senilai US$ 20 juta.
Gagasan awalnya, Dynamic Signal membantu sejumlah perusahaan memantau komentar para konsumen terhadap produknya lewat Twitter, Facebook dan media sosial lainnya. Alat dari Dynamic Signal juga membantu perusahaan berhubungan dengan para konsumennya.
Bisnis tersebut berjalan dengan baik sampai akhirnya tahun lalu, Larrison dan Fradin menemukan sesuatu yang unik di perusahaan. Salah satu pelanggan, Oakley juga menggunakan perangkat lunak (software) Dynamic Signal itu untuk mengawasi kinerja para karyawannya.
Lalu pada November 2012, Larrison bertemu dengan salah seorang pelanggan software-nya, Timex. Perusahaan tersebut menyarankan Larrison dan Fradin membuat software versi baru khsusus untuk perusahaan.
Dengan software yang baru, para karyawan juga dapat memberikan pendapat soal produk perusahaan secara online.
Usai pertemuan tersebut, dua pemilik Dynamic Signal ini langsung membahas gagasan dari pelanggannya tersebut. Saat itu keduanya baru menyadari bahwa produk keduanya ternyata menyediakan kecanggihan teknologi yang luar biasa.
Keduanya lalu mengembangkan software itu hingga bisa mengatasi tiga masalah yang umum diatasi perusahaan. Salah satunya, perusahaan memperoleh kemudahan memberikan penilaian kinerja pada para karyawan yang efektif melakukan pemasaran online.
Lewat gagasan yang tak disangka-sangka itu, Larrison mengatakan bisnisnya berkembang lebih dari 50%. Dalam tiga tahun ke depan, pendapatan perusahaan bisa meningkat hingga 75%. (Sis/Nur)
Tapi kadang, gagasan yang muncul secara kebetulan tanpa diduga justru bisa menjadi pendongkrak yang membuat bisnis Anda meningkat pesat.
Pengalaman itu dialami para pendiri Dynamic Signal yang memperoleh ide bisnis secara kebetulan. Ide itulah yang kemudian justru membuat bisnisnya berkembang pesat.
Seperti mengutip Business Insider, Rabu (13/11/2013), pada 2008, Russ Fradin, Jim Larrison dan Steve Heyman menjual perusahaannya, Adify pada Cox Enterprise senilai US$ 300 juta.
Lalu pada 2012, Fradin dan Larrison memulai perusahaan baru bernama Dynamic Signal dengan modal awal senilai US$ 20 juta.
Gagasan awalnya, Dynamic Signal membantu sejumlah perusahaan memantau komentar para konsumen terhadap produknya lewat Twitter, Facebook dan media sosial lainnya. Alat dari Dynamic Signal juga membantu perusahaan berhubungan dengan para konsumennya.
Bisnis tersebut berjalan dengan baik sampai akhirnya tahun lalu, Larrison dan Fradin menemukan sesuatu yang unik di perusahaan. Salah satu pelanggan, Oakley juga menggunakan perangkat lunak (software) Dynamic Signal itu untuk mengawasi kinerja para karyawannya.
Lalu pada November 2012, Larrison bertemu dengan salah seorang pelanggan software-nya, Timex. Perusahaan tersebut menyarankan Larrison dan Fradin membuat software versi baru khsusus untuk perusahaan.
Dengan software yang baru, para karyawan juga dapat memberikan pendapat soal produk perusahaan secara online.
Usai pertemuan tersebut, dua pemilik Dynamic Signal ini langsung membahas gagasan dari pelanggannya tersebut. Saat itu keduanya baru menyadari bahwa produk keduanya ternyata menyediakan kecanggihan teknologi yang luar biasa.
Keduanya lalu mengembangkan software itu hingga bisa mengatasi tiga masalah yang umum diatasi perusahaan. Salah satunya, perusahaan memperoleh kemudahan memberikan penilaian kinerja pada para karyawan yang efektif melakukan pemasaran online.
Lewat gagasan yang tak disangka-sangka itu, Larrison mengatakan bisnisnya berkembang lebih dari 50%. Dalam tiga tahun ke depan, pendapatan perusahaan bisa meningkat hingga 75%. (Sis/Nur)