Melihat Perjalanan Televisi di Indonesia, dari Analog ke Digital

Perjalanan televisi di Indonesia mencerminkan kemajuan teknologi dan perubahan gaya hidup masyarakat. Dari satu hingga puluhan stasiun televisi saat ini, industri pertelevisian terus berkembang mengikuti tuntutan zaman.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 24 Nov 2024, 09:00 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2024, 09:00 WIB
Siaran TV Analog Akan Dihentikan
Warga mmenonton siaran televisi di Jakarta, Rabu (2/11/2022). Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan mematikan siaran TV analog di Jabodetabek pada 2 November 2022 Pukul 24:00 WIB, dan selanjutnya siaran TV akan beralih ke sistem siaran TV digital. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Yogyakarta - Televisi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia sejak lebih dari setengah abad yang lalu. Melansir dari kemenparekraf.go.id (19/11), awal mula sejarah pertelevisian Indonesia ditandai dengan lahirnya TVRI pada 1962, bertepatan dengan persiapan Asian Games di Jakarta.

Mengutip dari berbagai sumber, TVRI hadir sebagai pelopor siaran televisi nasional dengan misi menyebarkan informasi dan memperkenalkan kebudayaan Indonesia. Di masa-masa awal, hanya segelintir masyarakat yang beruntung memiliki pesawat televisi dan bisa menikmati siaran TVRI.

Program televisi di era awal didominasi oleh acara berita, pendidikan, dan hiburan sederhana yang mencerminkan semangat pembangunan bangsa. Siaran televisi saat itu masih terbatas pada beberapa jam sehari, biasanya dimulai sore hari dan berakhir menjelang tengah malam.

Tahun 1980-an menjadi titik balik dunia pertelevisian Indonesia dengan hadirnya televisi swasta pertama, RCTI. Kemunculan RCTI segera diikuti oleh stasiun televisi swasta lainnya seperti SCTV dan TPI, yang membawa angin segar dalam dunia penyiaran nasional.

Stasiun televisi swasta membawa perubahan besar dalam ragam program yang ditayangkan ke rumah-rumah pemirsa. Acara-acara hiburan seperti sinetron, kuis, dan variety show mulai bermunculan dan mendapat sambutan hangat dari masyarakat.

Memasuki era 1990-an, teknologi pertelevisian mengalami kemajuan pesat dengan diperkenalkannya sistem digital. Kualitas gambar dan suara menjadi jauh lebih baik, memberikan pengalaman menonton yang lebih memuaskan bagi pemirsa.

Televisi berbayar mulai masuk ke Indonesia, menawarkan pilihan program yang lebih beragam dari seluruh dunia. Masyarakat bisa menikmati saluran-saluran internasional dan program-program eksklusif melalui berlangganan televisi kabel atau satelit.

Era 2000-an membawa revolusi baru dengan hadirnya teknologi High Definition (HD) yang menawarkan kejernihan gambar luar biasa. Siaran langsung berbagai acara penting menjadi lebih mudah dan berkualitas berkat kemajuan teknologi digital.

Perkembangan internet turut mempengaruhi cara masyarakat menikmati tayangan televisi di era modern. Platform streaming dan televisi berbasis internet mulai bermunculan, memberikan fleksibilitas bagi penonton untuk menikmati program favorit mereka.

 

Penulis: Ade Yofi Faidzun

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya