Produksi Minyak Sumur Sukowati Takkan Capai Target

Pertamina Hulu Energi memperkirakan produksi minyak dari lapangan Sukowati hanya mampu mencapai 93% dari target.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 14 Nov 2013, 19:23 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2013, 19:23 WIB
sumur-migas-130925b.jpg
Tak ditemukannya sumber-sumber minyak baru membuat PT Pertamina Hulu Energi (PHE) pesimistis bisa memenuhi target produk minyak dari lapangan kerja pengeboran minyak di kawasan Sukowati, Bojonegoro, Jawa Timur. Saat ini, lapangan migas Sukowati dikerjasamakan antara PHE dan Petrochina International.

Kepala Administrasi Lapangan Join Operating Body Pertamina Petrochina East Java (JOB P-PEJ) Hananto Aji mengatakan target produksi minyak tahun ini ditetapkan sebesar 36 ribu barrel per hari (bph). Namun perusahaan memperkirakan target tersebut takkan tercapai hingga akhir tahun.

"Untuk target paling tahun ini hanya 93%," ungkapnya saat ditemui di lapangan pengeboran sumur di Sukowati A, Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (14/11/2013).

Operasional lapangan Migas Sukowati saat ini otomatis masih mengandalkan sumur hasil pengeboran lama. Namun, produk minyak diperkirakan mulai menurun karena sumur minyak yang ada sudah mulai masuk titik jenuh.

Kawasan Sukowati telah mencapai puncak produksinya pada 2002 dengan produksi minyak sebanyak 45 ribu barel per hari.

Meski memasuki titik jenuh, Hananto memastikan perusahaan takkan tinggal diam demi mempertahankan produksi minyak di wilayah tersebut. "Diantaranya, pengeboran sumur-sumur baru dan enhance oil recovery (EOR)," katanya.

Saat ini untuk wilayah kerja JOB P-PEJ di Sukowati ini memiliki 26 sumur minyak yang masing masing mampu menghasilkan minyak sebanyak 1.000 barrel per tahunnya. Total produksi wilayah kerja ini diperkirakan mampu menghasilkan setidaknya 26 ribu barrel minyak per tahun.

Wilayah kerja di Sukowati ini merupakan hasil kerjasama antara PT Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Energi yang memiliki andil 75% dengan perusahaan asal China, Pertochina Internastional yang mendapat jatah 25%. (Yas/Shd)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya