Bisnis dan industri perminyakan memang menjanjikan. Buktinya, miliarder pertama di dunia meraup seluruh kekayaannya dari industri tersebut. Adalah John D. Rockefeller yang menjadi pria pertama penyandang gelar miliarder di dunia dan dengan kekayaannya berhasil menghidupi beberapa generasi keluarganya.
Berawal sebagai penjual permen, Rockefeller menyulap dirinya menjadi pemegang industri perminyakan raksasa di dunia. Bagaimana tidak, pada pertengahan 1880-an, seluruh sumur minyak global berada dalam genggamannya.
Kemampuannya menakuti para pengusaha baru membuatnya berhasil memonopoli 90% kilang minyak di dunia. Bakat bisnisnya turun pada sang anak dan hampir semua keturunannya. Salah satu cucunya bahkan pernah menjadi wakil presiden Amerika Serikat (AS).
Siapakah sebenarnya Rockefeller si raja minyak dunia tersebut? Berikut kisah terbangunnya keluarga Rockefeller seperti dikutip dari Forbes, The Guardian, Funtrivia dan sejumlah sumber lainnya, Jumat (15/11/2013):
Saat remaja, Rockefeller kerja serabutan
Kekayaan turun temurun di keluarga Rockefeller berasal dari warisan John D. Rockefeller yang lahir pada 8 Juli 1839 di Richford, New York. Besar sebagai anak salesman biasa, Rockefeller kecil sering berjualan permen bahkan menjadi pembantu di rumah para tetanggnya.
Saat berusia 16 tahun, Rockefeller pindah bersama keluarganya ke Cleveland. Tak seperti kebanyakan remaja lainnya yang senang bermain dengan teman sebaya, Rockefeller justru lebih tertarik untuk membangun karirnya.
Di usianya yang masih sangat muda itu, Rockefeller merupakan pekerja keras yang selalu berpikir matang-matang sebelum bertindak. Setelah beberapa kali bekerja serabutan, dia akhirnya memiliki pekerjaan tetap sebagai asisten penjaga toko di Hewlett & Turtle.
Pada 1859, saat beranjak dewasa, Rockefeller keluar dari pekerjaannya dan mulai mendirikan bisnis sendiri bersama teman kerjanya. Keduanya menjual jerami, daging, biji-bijian dan berbagai barang lainnya. Setelah satu tahun berbisnis, usaha Rockefeller mampu meraup keuntungan hingga US$ 450 ribu.
Putri kedua keluarga Rockefeller meninggal saat berusia satu tahun
Pada 1863, Rockefeller mulai masuk ke dunia industri perminyakan dengan berinvestasi di sebuah kilang di Cleveland. Setahun setelah dunia pertambangan minyak mengundang minat bisnisnya, seorang wanita bernama Laura Celestia Spelman menarik hatinya.
Dia pun menikahi putri salah satu politisi terpandang di wilayahnya itu pada 1864. Dari pernikahannya tersebut, pasangan tersebut dianugerahi lima anak yang nantinya akan menjadi penerus tahta kekayaan keluarga Rockefeller, empat putri dan satu putra.
Putri sulungnya bernama Elizabeth Rockefeller Strong lahir pada 1866. Sayang, putri keduanya hanya bertahan hidup selama satu tahun dan meninggal dunia pada 1870. Setahun kemudiam, keluarga Rockefeller kembali dianugerahi seorang putri bernama Alta Rockefeller Prentice. Disusul putri terakhirnya bernama Edith Rockefeller McCormick yang lahir pada 1872.
Sementara putra bungsu yang kemudian menjadi pewaris bisnis besar sang ayah adalah John D. Rockefeller, Jr yang lahir pada 1874.
Keluarga Rockfeller dominasi industri perminyakan di AS
Pada 1865, Rockefeller meminjam uang untuk membeli sejumlah saham dari tangan teman-teman bisnisnya dan mengambil kendali kilang minyak di Cleveland. Bisnis kilang minyak tersebut kemudian menjadi yang terbesar di Cleveland.
Pada 1870, Rockefeller mendirikan sebuah perusahaan minyak, Standard Oil Company di Ohio bersama adik laki-lakinya dan sejumlah mitra kerja lainnya. Dia sendiri menjadi pemegang saham terbesar dan menjabat sebagai presiden di perusahaan tersebut.
Standard Oil mulai memonopoli industri perminyakan dengan membeli kilang-kilang minyak dari para pesaingnya. Perusahaan keluarga Rockefeller itu juga mengakuisisi sejumlah perusahaan minyak yang baru serta aktif mempromosikan produknya ke seluruh dunia.
Pada 1882, dia membentuk Standard Oil Trust untuk menaungi seluruh perusahaan yang dimilikinya. Gabungan perusahaan tersebut diketahui mengendalikan 90% saluran pipa dan kilang minyak AS. Guna menguasai seluruh industri perminyakan di AS, Standard Oil berani melakukan cara apapun mulai dari membangun tambang minyak sendiri hingga merekrut sejumlah ilmuan untuk menemukan sumber minyak baru.
Rockefeller merupakan miliarder pertama di dunia
Sepak terjangnya di dunia bisnis dan industri perminyakan semakin tak terbantahkan. Selama menjalani bisnisnya, Rockefeller memiliki 90% kilang minyak, 90% pemasaran minyak, dan semua sumur minyak di dunia.
Meski begitu, Rockefeller bekerja secara diam-diam dan menggunakan metode yang sangat tertutup. Dengan cara itulah dia berhasil membangun industri perminyakan raksasanya. Tak heran, pada 29 September 1916 dia secara resmi menyandang sebagai miliarder pertama di dunia.
Sebenarnya, Rockefeller sudah mulai mengurangi pekerjaannya di Standard Oil sejak pertengahan 1890. Saat itu dia mulai menerima banyak bantuan dari putra bungsunya, John D. Rockefeller, Jr.
Rockefeller sering bertengkar dengan putri bungsunya
Hubungan putri keempat keturunan Rockfeller ini tampak tak berjalan baik dengan sang ayah. Gaya hidup Edith Rockefeller McCormick yang serba mewah sangat bertentangan dengan sikap dermawan sang ayah. Keduanya sering bertengkar hebat karena perbedaan gaya hidup tersebut.
Sementara putri sulung keluarga Rockefeller merupakan orang yang luar biasa. Dia bahkan menjadi siswi terbaik di sekolahnya. Putri ketiga Rockefeller juga bergerak di dunia bisnis. Dia aktif mendirikan berbagai peternakan di daerah pedesaan. Mount Hope Farm yang dibangunnya merupakan salah satu peternakan terbaik di AS.
Satu-satunya putra Rockefeller merupakan penerus bisnis minyak keluarga yang didirikan sang ayah. Selain bergabung dengan perusahaan keluarga, dia menerjunkan diri ke bisnis real estate (Rockefeller Center). Dia bersama ayahnya mencetak banyak harta hingga mencapai puncak kekayaan di dunia.
Dinasti Rockefeller memiliki sekitar 200 anggota keluarga
John Jr memiliki enam anak dari pernikahannya. Semua anaknya aktif menekuni bisnis masing-masing. Anak pertamanya, Abby rockefeller merupakan seorang ekologis dan feminis. Sementara anak ketiganya, Nelson Rocefeller merupakan mantan gubernur New York dan juga pernah menjabat sebagai wakil presiden AS.
Sementara cucu dari Rockefeller berikutnya, Laurance bekerja sebagai pembeli modal usaha dan aktivis lingkungan. Diikuti berikutnya, Winthrop Rockefeller yang bekerja sebagai mantan Gubernur Arkansas.
Tak hanya di dunia politik, pendidikan dan lingkungan, keturunan Rockefeller juga aktif di bidang ekonomi. Adalah David Rockefeller yang berprofesi sebagai mantan gubernur Chase Manhattan Bank.
Sejauh ini, jumlah keturunan Rockefeller diprediksi mencapai lebih dari 200 anggota termasuk senator AS, John D Rockefeller IV dan Gubernur Arkansas Wintrhop Paul Rockefeller. (Sis/Igw)
Rockefeller, Miliarder Pertama Dunia dengan 200 Anggota Keluarga
John D. Rockefeller, adalah miliarder pertama di dunia yang punya 200 anggota keluarga dalam klannya yang sudah pasti juga ikut kaya.
diperbarui 15 Nov 2013, 18:32 WIBDiterbitkan 15 Nov 2013, 18:32 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
41 Tips Langsing yang Efektif untuk Turunkan Berat Badan
Tips Lancar BAB: Panduan Lengkap Mengatasi Sembelit Secara Alami
Ketika Guru Mendidik Murid di Bawah Bayang-Bayang Tuntutan Hukum Orangtua
Ariana Grande Main Film Wicked, Berhasil Perankan Karakter Glinda yang Jadi Impiannya
Ustadz Das’ad Latif Bahas Sedekah dan Istri ‘Kelinci’, Jemaah Terpingkal-pingkal
Top 3 News: Kapolda Sumbar Sebut Kabag Ops Tembak Mati Kasat Reskrim Solok Selatan dari Jarak Dekat
Tips Mencintai Diri Sendiri: Panduan Lengkap Menuju Kebahagiaan Sejati
Tips Mencuci Baju Putih: Panduan Lengkap Menjaga Kecerahan Pakaian
Tips Berkendara Saat Hujan untuk Keselamatan Optimal di Jalan
P2G: Pemerintah Jangan Tergesa-gesa Hapus Sistem Zonasi Tanpa Kajian Akademik
Tips Mendaki Gunung untuk Pemula: Panduan Lengkap Menaklukkan Puncak
Husain Alting Sjah: Pilkada Pertaruhan Selamatkan Harkat dan Martabat Rakyat