Perusahaan taksi asal Indonesia, Blue Bird Group berencana melebarkan sayapnya ke pasar internasional terutama di negara-negara anggota ASEAN.
Deputy Director Blue Bird Group, Sigit P Djokosoetono mengungkapkan perusahaan saat ini tengah mengincar negara-negara ASEAN seperti Malaysia, Filipina dan Vietnam sebagai pasar baru.
Namun, jelas Sigit, upaya ekspansi tersebut kemungkinan tak bisa segera direalisasikan perusahaan. Alasannya, proses pengadaan taksi di sebuah negara harus melalui izin dari pemerintah tersebut.
"Banyak negara ASEAN yang lain sebenarnya kita juga melakukan pembicaraan di Malaysia, Filipina, Vietnam. Kami sudah coba ada pembicaraan kesitu tapi ya itu, prosesnya sifatnya masih jangka panjang karena izinnya tidak gampang," kata Sigit di Jakarta, Senin (2/12/2013).
Dari tiga negara incaran tersebut, Blue Bird mengaku bakal memprioritaskan pengembangan bisnisnya ke Negeri Jiran, Malaysia. Perusahaan bahkan telah menindaklanjuti rencana tersebut secara intensif. Perusahaan memperkirakan, Malaysia bakal menjadi negara tujuan ekspansi pertama Blue Bird di tahun kedepan.
"Kami melihat kemungkinan itu, tentunya masih tergantung pemerintah Malaysia. Kami belum bisa menargetkan kapan," tegasnya.
Meski menyasar pasar luar negeri, Blue Bird mengakui langkah tersebut merupakan salah satu opsi pengembangan wilayah operasi yang ditargetkan perusahaan. Blue Bird merasa masih banyak pasar di dalam negeri yang belum terjamah perusahaan.
"Ekspansi tetap merupakan opsi, karena fokus kami pengembangan di nasional. Indonesian termasuk kota-kota yang belum kita masuki dan bersamaan kita melihat kesempatan jika membuka market di negara ASEAN," pungkas Sigit. (Yas/Shd)
Deputy Director Blue Bird Group, Sigit P Djokosoetono mengungkapkan perusahaan saat ini tengah mengincar negara-negara ASEAN seperti Malaysia, Filipina dan Vietnam sebagai pasar baru.
Namun, jelas Sigit, upaya ekspansi tersebut kemungkinan tak bisa segera direalisasikan perusahaan. Alasannya, proses pengadaan taksi di sebuah negara harus melalui izin dari pemerintah tersebut.
"Banyak negara ASEAN yang lain sebenarnya kita juga melakukan pembicaraan di Malaysia, Filipina, Vietnam. Kami sudah coba ada pembicaraan kesitu tapi ya itu, prosesnya sifatnya masih jangka panjang karena izinnya tidak gampang," kata Sigit di Jakarta, Senin (2/12/2013).
Dari tiga negara incaran tersebut, Blue Bird mengaku bakal memprioritaskan pengembangan bisnisnya ke Negeri Jiran, Malaysia. Perusahaan bahkan telah menindaklanjuti rencana tersebut secara intensif. Perusahaan memperkirakan, Malaysia bakal menjadi negara tujuan ekspansi pertama Blue Bird di tahun kedepan.
"Kami melihat kemungkinan itu, tentunya masih tergantung pemerintah Malaysia. Kami belum bisa menargetkan kapan," tegasnya.
Meski menyasar pasar luar negeri, Blue Bird mengakui langkah tersebut merupakan salah satu opsi pengembangan wilayah operasi yang ditargetkan perusahaan. Blue Bird merasa masih banyak pasar di dalam negeri yang belum terjamah perusahaan.
"Ekspansi tetap merupakan opsi, karena fokus kami pengembangan di nasional. Indonesian termasuk kota-kota yang belum kita masuki dan bersamaan kita melihat kesempatan jika membuka market di negara ASEAN," pungkas Sigit. (Yas/Shd)