Penandatangan termination agreement terkait pengambilalihan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) antara Indonesia dengan Jepang telah berlangsung Senin (9/12/2013) sore ini di Kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Inalum yang selama 30 tahun merupakan proyek kerjasama antara Indonesia dengan konsorsium asal Jepang PT Nippon Asahan Aluminium (NAA), kini telah secara penuh berpindah tangan menjadi milik negara ini.
Chairman NAA Yoshihiko Okamoto, selaku perwakilan dari Jepang mengaku sangat mengapresiasi kerjasama yang terjalin selama ini dengan Indonesia dalam mengelola Inalum.
Dia menceritakan, pembentukan Inalum ini yang diawali dengan perjanjian antara pemerintah dengan 12 investor asal Jepang terjadi pada 6 Januari 1976 dan mulai beroperasi pada tahun 1982 ini telah memberikan keuntungan yang tidak kecil bagi kedua belah pihak.
"Ketika kita melihat kembali pada beberapa dekade, ada pasang surut sepanjang jalan sejak berdirinya Inalum. Namun, saya ingin memberitahu Anda bahwa semangat dan tujuan dari proyek ini telah tercapai dengan baik," ujarnya saat memberikan sambutan, Senin (9/12/2013).
Dalam kesempatan tersebut, Yoshihiko juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah turut berperan pada kelangsungan perusahaan ini.
"Atas nama investor Jepang, saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tulus saya untuk semua orang yang terkait untuk mendapatkan bantuan dan dukungan diperpanjang untuk proyek selama beberapa dekade," lanjutnya.
Menurutnya, meskipun proses pengakhiran kerjasama ini berlangsung cukup lama dan sempat mengalami kesulitan, namun Yoshihiko mengaku senang bahwa pengakhiran kerjasama ini dapat berjalan dengan baik.
"Meskipun mengalami sejumlah kesulitan yang sangat besar, tapi kita bisa melihat bahwa penutupan ini berjalan dengan ramah. Maka saya ingin menyampaikan penghargaan tertinggi saya kepada kalian semua bergabung upacara khusus hari ini untuk merayakan penutupan proyek kerjasama persahabatan antara Jepang dan Indonesia," tutur dia.
Yoshihiko pun berharap, kedepannya Inalum mampu terus berkembang dan menjadi perusahaan yang mendunia sehingga semangat pada saat perusahaan ini terbentuk dapat terwujud.
"Saya percaya bahwa dengan upaya ini kita bisa mewujudkan semangat proyek asahan dalam arti sebenarnya dari istilah, sesuai dengan harapan. Meskipun ini sangat berat tetapi kami senang dan bangga. Kami berharap bahwa Inalum akan terus berkembang dan akhirnya menjadi perusahaan yang sangat baik dan benar-benar global," tandasnya. (Dny/Nrm)
Inalum yang selama 30 tahun merupakan proyek kerjasama antara Indonesia dengan konsorsium asal Jepang PT Nippon Asahan Aluminium (NAA), kini telah secara penuh berpindah tangan menjadi milik negara ini.
Chairman NAA Yoshihiko Okamoto, selaku perwakilan dari Jepang mengaku sangat mengapresiasi kerjasama yang terjalin selama ini dengan Indonesia dalam mengelola Inalum.
Dia menceritakan, pembentukan Inalum ini yang diawali dengan perjanjian antara pemerintah dengan 12 investor asal Jepang terjadi pada 6 Januari 1976 dan mulai beroperasi pada tahun 1982 ini telah memberikan keuntungan yang tidak kecil bagi kedua belah pihak.
"Ketika kita melihat kembali pada beberapa dekade, ada pasang surut sepanjang jalan sejak berdirinya Inalum. Namun, saya ingin memberitahu Anda bahwa semangat dan tujuan dari proyek ini telah tercapai dengan baik," ujarnya saat memberikan sambutan, Senin (9/12/2013).
Dalam kesempatan tersebut, Yoshihiko juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah turut berperan pada kelangsungan perusahaan ini.
"Atas nama investor Jepang, saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tulus saya untuk semua orang yang terkait untuk mendapatkan bantuan dan dukungan diperpanjang untuk proyek selama beberapa dekade," lanjutnya.
Menurutnya, meskipun proses pengakhiran kerjasama ini berlangsung cukup lama dan sempat mengalami kesulitan, namun Yoshihiko mengaku senang bahwa pengakhiran kerjasama ini dapat berjalan dengan baik.
"Meskipun mengalami sejumlah kesulitan yang sangat besar, tapi kita bisa melihat bahwa penutupan ini berjalan dengan ramah. Maka saya ingin menyampaikan penghargaan tertinggi saya kepada kalian semua bergabung upacara khusus hari ini untuk merayakan penutupan proyek kerjasama persahabatan antara Jepang dan Indonesia," tutur dia.
Yoshihiko pun berharap, kedepannya Inalum mampu terus berkembang dan menjadi perusahaan yang mendunia sehingga semangat pada saat perusahaan ini terbentuk dapat terwujud.
"Saya percaya bahwa dengan upaya ini kita bisa mewujudkan semangat proyek asahan dalam arti sebenarnya dari istilah, sesuai dengan harapan. Meskipun ini sangat berat tetapi kami senang dan bangga. Kami berharap bahwa Inalum akan terus berkembang dan akhirnya menjadi perusahaan yang sangat baik dan benar-benar global," tandasnya. (Dny/Nrm)