Liputan6.com, Roma: Peluang penyerang gaek Luca Toni untuk menjadi Capocannoniere atau pencetak gol terbanyak Serie A terancam. Pengelola Serie A mengurangi jumlah gol pria 36 tahun itu menjadi 19 gol.
Toni mulai yakin akan dapat bersaing dalam perburuan Sepatu Emas Serie A setelah pada hari Minggu (27/4/2014) mencetak dua gol saat klubnya Hellas Verona menang empat gol tanpa balas atas klub juru kunci Catania.
Namun, pada Minggu malam, pengelola Serie A mengumumkan salah satu gol Toni dianggap sebagai gol bunuh diri kiper Alberto Frison. Saat itu bola sundulan Toni membentur tiang gawang dan kemudian mengenai kepala Frison sehingga masuk ke gawang Catania.
Dengan dikurang satu gol, Toni kini tertinggal dua gol dari bomber Torini Ciro Immobile yang memimpin daftar pencetak gol terbanyak. Pemain didikan Juventus itu mengemas 21 gol setelah pada Minggu malam waktu Italia mencetak satu gol kala Torino menang 2-0 atas Udinese.
Jumlah Gol Luca Toni Dikurangi
Dengan dikurang satu gol, Toni kini tertinggal dua gol dari bomber Torini Ciro Immobile yang memimpin daftar pencetak gol terbanyak.
diperbarui 28 Apr 2014, 12:31 WIBDiterbitkan 28 Apr 2014, 12:31 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Dasco dan Komisi VI DPR Tinjau Pangkalan LPG di Palmerah, Sebut Tak Ada Antrean
Fungsi Pil KB: Manfaat, Efek Samping dan Cara Penggunaan yang Tepat
Relasi adalah: Pengertian, Jenis, dan Penerapannya dalam Matematika
Top 3: Kebiasaan-Kebiasaan Sederhana untuk Menurunkan Asam Urat
Reduce Adalah: Memahami Konsep Pengurangan Sampah untuk Lingkungan Lebih Baik
Proposal Adalah: Pengertian, Jenis, Struktur, dan Cara Membuatnya
Waspada Penipuan Aktivasi IKD, Warga Diimbau Gunakan Loket Resmi
Google Gemini Bisa Apa Saja? Begini Cara Kerjanya
3 Penyakit yang Bisa Diatasi dengan Daun Salam, Apa Saja?
202 CEO Global Mengundurkan Diri di 2024, Ada Apa?
Manchester United Bakal Sikut Tottenham demi Rekrut Pemain Murah Berkualitas di Musim Panas 2025
Menguliti Bahasa Tubuh Benjamin Netanyahu dan Donald Trump Saat Berencana Merelokasi Warga Palestina dari Gaza