Ultras Serang Fans Vietnam, Menteri Olahraga Malaysia Minta Maaf

Khairy Jamaluddin meminta maaf secara personal pada suporter Vietnam.

oleh Rejdo Prahananda diperbarui 09 Des 2014, 03:06 WIB
Diterbitkan 09 Des 2014, 03:06 WIB
Ultras Malaysia Rusuh
Ultras Malaysia Rusuh (Zing.ve)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Mentri Olahraga Malaysia, Khairy Jamaluddin meminta maaf secara personal pada suporter Vietnam. Ultras (pendukung garis keras) Malaysia menyerang fans Vietnam seusai pertandingan leg 1 babak semifinal Piala AFF 2014 di Stadion Shah Alam, Minggu (7/12/2014).

Kekalahan Safee Sali Cs dari tangan Vietnam dengan skor tipis 1-2 diduga memicu bentrok di dalam stadion setelah pertandingan usai. Akibat insiden ini, Kepolisian Di Raja Malaysia menangkap sedikitnya lima orang suporter yang dianggap provokator. Khairy mengetahui insiden itu melalui situs jejaring sosial Facebook.

"Saya melihat dengan mata sendiri foto supoter Vietnam diserang sekelompok fans Malaysia di Stadion Shah Alam," tulis pejabat negara itu dilansir dari Strait Times.

Dia menegaskan, tidak ada toleransi bagi pembuat onar. Tidak ada pengecualian bagi mereka bila terbukti terlibat penyerangan terhadap suporter Vietnam. "Perilaku tersebut tidak mencerminkan masyarakat Malaysia.

"Melalui forum ini, saya ingin menyampaikan maaf pada fans Vietnam atas peristiwa yang disebabkan oleh ulah sekelompok orang tidak bertanggung jawab," tulis Khairy dalam pernyataan resmi.

Mantan Wakil Ketua Umum sepakbola Malaysia (FAM), Subahan Kamal prihatin dengan insiden di stadion Shah Alam. Menurutnya, hooligan di Malaysia telah mencapai titik yang mengkhawatirkan. Tren kerusuhan terus meningkat setiap tahun.

Pekan lalu saja, FAM didenda AFC sebesar US$ 10 ribu (Rp 123 juta) menyusul kerusuhan yang meledak di pertandingan persahabatan melawan Filipina pada Maret lalu. Kerusuhan serupa juga sempat terjadi September lalu di laga Piala Malaysia yang mempertemukan dua musuh bebuyutan, Serawak melawan Perak. Sekitar 2 ribu supoter Serawak menyerang dan menghancurkan mobil Polisi.

"Jujur, hooliganisme dan kekerasan adalah hal yang mengkhawatirkan di Malaysia. Pihak berwenang harus bertindak cepat untuk mencegah insiden seperti itu," kata Subahan.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya