Indonesia Disanksi FIFA, RD: Inikah Revolusi Mental?

RD kesal ada orang yang senang Indonesia disanksi FIFA.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 31 Mei 2015, 09:45 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2015, 09:45 WIB
Rahmad Darmawan
Rahmad Darmawan (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta- Pelatih Persija Jakarta, Rahmad Darmawan menyesalkan terjadinya konflik antara Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi dan PSSI sehingga menyebabkan Indonesia mendapat sanksi dari FIFA.

Sabtu (30/5/2015) sore WIB, FIFA menjatuhkan sanksi kepada Indonesia karena urusan sepak bola di Tanah Air dicampuri oleh pihak pemerintah sejak pembekuan PSSI, April silam.

PSSI disanksi karena melanggar statuta FIFA Pasal 13 dan 17 terkait intervensi pemerintah. FIFA selama ini memang mengharamkan adanya campur tangan pemerintah di bidang sepak bola.

Selama masa hukuman, PSSI kehilangan hak keanggotan seperti tertuang dalam Pasal 12 ayat 1 statuta FIFA. Semua timnas dan klub dilarang tampil di event internasional termasuk kegiatan AFC dan FIFA.

"Menyedihkan dan saya sangat prihatin dengan kondisi sepak bola di Indonesia saat ini. Terlalu banyak yang tidak tahu sepak bola, tapi bisa bicara tentang itu, seperti mereka tahu segalanya," ucar RD kepada Liputan6.com.

Mantan pelatih Timnas Indonesia U-23 itu malah tidak mengerti dengan sikap Menpora Imam Nahrawi yang mendapat amanah dari Presiden Joko Widodo untuk memajukan sepak bola di Tanah Air, tapi malah merelakan Indonesia mendapat hukuman dari FIFA.

"Padahal, mereka harus paham tentang sepak bola dimana sportivitas harus diutamakan, hindari perpecahan, permusuhan. Yang terjadi saat ini malah sebaliknya. Bahkan ada yang senang kita disanksi. Seperti senang saat sahabatnya atau orang lain masuk penjara. Inikah revolusi mental itu?" RD mengakhiri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya