Gara-Gara Sanksi FIFA, Kursus Pelatih Ikut Dibubarkan

Semua pelatih terpaksa pulang kembali ke daerah asalnya.

oleh Risa Kosasih diperbarui 02 Jun 2015, 04:15 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2015, 04:15 WIB
Pieter Huistra
Pieter Huistra (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta- Direktur Teknik PSSI Pieter Huistra mengatakan pelatih-pelatih di Indonesia ikut mendapat kerugian besar akibat sanksi FIFA yang dijatuhkan pada 30 Mei lalu. Program kursus untuk mendapat lisensi A, B, C AFC harus dibatalkan.

"Prioritas utama saya sebagai direktur teknik masih pengembangan usia muda, dan kursus untuk pelatih. Mulai hari ini seharusnya ada sertifikasi C AFC untuk pelatih, sayangnya kita harus membatalkannya," kata Huistra pada Senin (1/6) sore di kantor PSSI.

Huistra yang sempat ditunjuk sebagai pelatih tim nasional senior juga menambahkan kalau dirinya melihat Indonesia memiliki banyak pelatih bagus yang butuh pendalaman teori berstandar internasional.

"Semua partisipan terpaksa kembali pulang dan kami sungguh sedih. Untuk negara ini, saya rasa punya banyak pelatih bagus yang butuh pengetahuan. Dampak sanksi ini sungguh menyedihkan," pungkas Huistra.

Seharusnya pria asal Belanda tersebut dapat melatih Skuat Garuda di dua laga kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Asia melawan China Taipei pada 11 Juni dan Irak lima hari kemudian.

Selain itu, Indonesia masih menunggu agar sanksi FIFA dicabut sebelum timnas usia muda, U-16 dan U-19 berlaga Piala AFF 2015 usai lebaran.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya