2 Tunggal Putri Indonesia Tembus 8 Besar BCA Indonesia Open 2015

Dua wakil Indonesia ini sama-sama menang straight set.

oleh Risa Kosasih diperbarui 04 Jun 2015, 18:15 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2015, 18:15 WIB
Ganda Putra dan Campuran Jadi Andalan PBSI di Indonesia Terbuka 2015
Dua orang petugas mengenakan maskot BCA Indonesia Open Series Premier 2015, Jakarta, Senin (25/5/2015). Burung Garuda menjadi pilihan untuk dijadikan maskot dalam kejuaraan bulutangkis tersebut . (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Liputan6.com, Jakarta- Indonesia akhirnya memiliki dua wakil tunggal putri di perempatfinal BCA Indonesia Open Superseries Premier 2015 yakni Maria Febe Kusumawati dan Lindaweni Fanetri usai menang di babak kedua turnamen pada Kamis (4/6) sore.
 
Febe menumbangkan wakil Hong Kong Yip Pui Yin lewat straight set 21-17, 21-14. Sebelumnya terpaksa harus menyingkirkan dua rekannya sesama Indonesia sebelum bertemu Yip, yaitu juniornya Hana Ramadhini serta Ruselli Hartawan. Lewat kemenangan tersebut, praktis Febe bertemu Yiu Hashimoto.
 
"Saya berlum pernah bertemu Hashimoto, tapi kalau Mitania (lawan Hashimoto sebelumnya) sudah dua kali dan kalah. Karena ini di begara sendiri, semoga kita bisa mengatasi, cuma pemain Jepang kan terkenalnya ulet-ulet," kata Febe kepada wartawan.
 
"Sebenarnya kita punya pemain tunggal putri yang bagus, hanya kadang belum didukung lagi sehabis kalah. Mental jadi berpengaruh," pungkas Febe. Rekan Febe yang menemaninya di perempat final, Lindaweni mengatakan lebih siap menghadapi calon lawannya di delapan besar.
 
Linda membungkam Tai Tzu Ying, unggulan keempat dalam BCA Indonesia Open Superseries Premier 2015, juga lewat straight set 21-18, 22-20. "Saya baca tipikal permainan dia dulu, dan ternyata tipe penyerang. Saya tidak boleh fokus karena kalau di set kedua hilang fokus sedikit saja, bisa langsung gagal," kata Linda usai bertanding.
 
Linda bakal menghadapi unggulan keenam asal Thailand, R. Intanon di babak delapan besar yang digelar pada besok Jumat (5/6). "Saya masih harus tanya pelatih dulu tentang Intanon," pungkas Linda.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya