Liputan6.com, Singapura - Tim bulu tangkis Indonesia melampaui target dua medali emas di SEA Games 2015 Singapura. Sebanyak tiga medali emas diraih melalui nomor beregu putra, ganda putra Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi, serta ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto.
Selain itu, tim bulu tangkis Indonesia juga sukses menjadi juara umum dengan sembilan medali, yakni tiga emas, dua perak, dan empat perunggu. Hasil ini bisa dibilang memuaskan. Apalagi mayoritas tim diisi pemain-pemain muda.
Baca Juga
Ungguli Meksiko, Indonesia Raih Posisi Keempat Dunia dalam Kecintaan Terhadap Bola Basket
Gagal di Piala AFF 2024, Asisten Shin Tae-yong: Evaluasi Berlanjut, Pemain Timnas Indonesia Perlu Menyadari Kekurangannya
Indonesia Torehkan Prestasi Gemilang Raih Gelar Juara Umum Kejuaraan Dunia Pencak Silat di Abu Dhabi
"Awalnya target dua emas, tapi Alhamdulillah bisa dapat tiga emas. Ini luar biasa, kami mengambil kalkulasi yang tepat. Saya yakin di tangan pemain-pemain muda ini, masa depan bulu tangkis semestinya akan lebih cerah," kata Ketua Umum PP PBSI Gita Wirjawan yang mendukung langsung laga final di Singapore Indoor Stadium, Selasa (16/6/2016).
Advertisement
Meski demikian, masih ada beberapa hal yang harus dievaluasi. Salah satunya sektor tunggal putri. Namun, perjuangan Hanna Ramadini yang meraih medali perak patut diapresiasi.
"Pemain muda jangan terlalu dijadikan idola, mereka harus membumi ke depannya. Saya rasa ini akan menjadi motivasi untuk pemain-pemain muda lainnya di Indonesia. Masih ada pekerjaan rumah di tunggal putri, tapi Hanna luar biasa. Kemarin, di semifinal dia bermain tiga game melawan Goh Jin Wei (Malaysia), sangat melelahkan,” ujar Gita.
"Saya yakin Hanna dan kawan-kawan mampu membawa nama baik sektor tunggal putri yang selama ini menjadi bahan kritikan. Namun, kami welcome dengan kritik, yang penting kami ke depannya bagaimana, apakah menuju ke arah yang benar atau tidak?" Gita menambahkan.
Menaruh kepercayaan kepada pemain-pemain muda juga dipandang sebagai langkah yang tepat. Ajang SEA Games menjadi wadah yang ideal untuk menguji dan mengukur kemampuan para pemain-pemain muda. Berangkat dari hasil ini, pemain-pemain muda ke depannya akan mendapat kesempatan dan jam terbang yang lebih banyak.
"Memang kita seharusnya berani menurunkan pemain-pemain muda. Supaya kita bisa mengukur bagaimana ke depannya, masih ada SEA Games selanjutnya dan Asian Games. Sebagai evaluasi, di tunggal putra memang lawan-lawan lebih senior dibandingkan pemain Indonesia. Di tunggal putri, seharusnya Linda (Wenifanetri), Hanna (Ramadini) dan Gregoria (Mariska), lebih ditingkatkan lagi," tutur Lius Pongoh, Manajer Tim Indonesia.(Bog/Ary)