Kompetisi Berhenti, Eks Kiper Persija Jadi Operator Odong-odong

Ini dilakukan demi menyambung hidup.

oleh Fajar Abrori diperbarui 29 Jul 2015, 12:32 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2015, 12:32 WIB
29072015-Galih-Sudaryono
MIRIS - Mantan Kiper Timnas Galih Sudaryono Kini Harus Beralih Profesi Menjadi Operator Odong-odong (Liputan6.com / Reza Kuncoro)

Liputan6.com, Solo - Buntut berhentinya kompetisi sepak bola di Indonesia menyebabkan sejumlah pemain mencari usaha alternatif untuk bertahan hidup. Salah satunya seperti yang dilakukan eks kiper Persija Jakarta, Galih Sudaryono, yang menekuni usaha permainan kereta odong-odong.

Lelaki berperawakan tinggi itu yang biasanya sibuk bertugas menjaga gawang, kini sibuk menjadi "masinis" kereta mini atau kereta odong-odong. Aktifitas barunya itu dilakoninya sejak dihentikannya kompetisi sepakbola di Tanah Air.

Setelah itu, Galih yang kini membela Pusamania Borneo FC memutuskan untuk pulang kampung ke Solo. Kemudian, Galih pun bertemu dengan salah satu teman akrabnya.

"Teman saya memiliki banyak mainan kereta mini. Terus ketika tahu saya memilih pulang setelah berhentinya kompetisi, dia langsung menawarkan meminjamkan satu set mainan kereta mini untuk saya," kata Galih.

Mantan Kiper Timnas Galih Sudaryono Kini Beralih Profesi Menjadi Operator Odong-odong (Liputan6.com / Reza Kuncoro)

Ia pun tertarik untuk mencoba usaha permainan tersebut. Lantas ia mengambil satu set mainan kereta odong-odong milik temannya itu di daerah Sumberlawang, Sragen. Galih mengaku kaget karena harus mengambil kereta di lapangan sepak bola. Tak hanya itu, kereta odong-odong tersebut juga terletak di depan gawang.

"Saat mau mengambil kereta mini milik teman saya itu rasanya kayak trauma. Penyebabnya adalah biasanya di lapangan itu saya main bola, tetapi ini mengambil kereta. Sudah begitu kok keretanya juga diletakkan di depan gawang. Padahal saya biasanya bertugas menjaga gawang," ujar Galih.

Lanjut ke halaman berikut --->

Biaya Menyambung Hidup

Setelah itu, Galih mulai mencoba peruntungannya dengan membuka usaha permainan kereta mini di perempatan Perumnas Palur. Hanya saja sejak beberapa hari lalu hingga sepekan ke depan, mantan kiper Persiram itu memindahkan permainan kereta odong-odongnya ke sebuah bazar yang digelar Karang Taruna yang tak jauh dari tempat mangkal biasanya.

"Biasanya saya buka mulai sore hingga pukul 21.00 WIB. Jika pada hari Minggu pagi biasanya saya membawa kereta mininya ini untuk dibuka di depan GOR Bung Karno kompleks Stadion Manahan Solo," jelas dia.

Mantan Kiper Timnas Galih Sudaryono Kini Beralih Profesi Menjadi Operator Odong-odong (Liputan6.com / Reza Kuncoro)

Dengan menekuni sementara usaha permainan kereta mini, Galih mengaku cukup lumayan untuk menyambung biaya hidup kala kompetisi sepak bola di Tanah Air dihentikan. Hanya saja, berapa besar penghasilannya setiap malam dari usaha ini, ia tidak mau menyebutkannya.

"Selama dua bulan menggeluti usaha ini cukup untuk memenuhi biaya kebutuhan keluarga saya. Istilahnya dengan usaha ini api kompor bisa agak besar sedikit," kata dia terkekeh.

Biaya per anak untuk naik kereta mini dipatok seharga Rp 5000 selama 12 kali putaran. Dalam satu malam jumlah uang yang diperolehnya lumayan. Akan tetapi jika dibandingkan dengan honor sebagai pemain bola masih terpaut jauh.

"Kalau dengan gaji sebagai kiper ya jauh selisihnya. Tetapi adanya kejadian ini (kompetisi berhenti) menjadi hikmah bagi saya, karena saya bisa belajar tentang seluk-beluk usaha permainan kereta mini," aku suami dari Lia Dwita.

Lanjut ke halaman berikut --->

Tetap Berlatih

Sebagai pemain bola profesional, Galih pun tidak meninggalkan kebiasaannya untuk berlatih kiper di sela-sela kegiatannya menekuni usaha kereta mini. Setiap pagi ia selalu melakukan latihan seperti berlari keliling kampung serta berlatih kiper.


Mantan Kiper Timnas Galih Sudaryono Kini Beralih Profesi Menjadi Operator Odong-odong (Liputan6.com / Reza Kuncoro)

"Saya harus menjaga kondisi jika sewaktu-waktu dipanggil tim untuk bermain. Setiap pagi selalu berlatih. Bahkan untuk berlatih kiper, saya selalu menyuruh warga untuk menendang bola dan nanti saya tangkap. Ya, karena posisinya kiper memang harus begitu berlatihnya," kata dia. (Jnp/Ary)

Baca Juga

Manchester United Jual Di Maria Seharga 2,5 Liter Pertalite

Romero Datang, De Gea Bukan Kiper Utama Manchester United Lagi

Ini Bukti MU Akui Keunggulan Arsenal

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya