Profil Suharno, Pelatih yang Tidak Pernah Menganggur

Tercatat, kurang lebih 16 klub pernah dilatih Suharno. Arema tiga kali merasakan tangan dingin pelatih kelahiran Klaten, 1 Oktober 1959.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 19 Agu 2015, 21:54 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2015, 21:54 WIB
Suharno
Suharno (Pelatih Arema Cronus). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Malang - Sepak bola Indonesia berduka. Pelatih Arema Cronus, Suharno, dikabarkan meninggal di usia 55 tahun. Kabar tersebut disebarluaskan pihak klub lewat akun Twitter resmi mereka: "Innalillahiwainalillahirojiun..telah wafat guru dan pelatih kami Coach Suharno di puskesmas pakisaji.semoga khusnul khotimah.#aremaberduka."

Suharno tidak bisa dilepaskan dari dunia sepak bola. Usai memutuskan pensiun sebagai pemain pada 1990, dia memutuskan langsung menjadi pelatih. Gelora Dewata Bali adalah klub pertama yang dilatihnya. Sebelumnya saat masih memperkuat Niac Mitra, ia menyambi sebagai asisten pelatih di klub asal Surabaya tersebut selama dua musim, yakni 1988-1990.

Pria kelahiran Klaten, 1 Oktober 1959, tersebut selalu berganti-ganti klub. Tercatat kurang lebih 16 klub pernah merasakan tangan dingin almarhum. Ia juga pernah dipercaya sebagai asisten pelatih Timnas Indonesia pada 2011-2012. Praktis, dalam 25 tahun terakhir, racikan Suharno selalu mewarnai pentas sepak bola Indonesia. Almarhum tak pernah satu musim pun menganggur.

Hati Suharno sepertinya memang untuk Arema. Ia rela meninggalkan jabatan sebagai asisten pelatih Timnas Indonesia demi melatih tim Singo Edan. Saat itu, ia ditargetkan membawa Arema lolos dari degradasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tiga Kali Jadi Pelatih Arema

Suharno
Suharno (Pelatih Arema Cronus). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Suharno bukanlah orang baru di Arema. Dia sempat melatih klub asal Malang itu pada1996/1997. Wajar, jika dia sangat mengetahui karakter Arema. Namun, dia mengatakan untuk lolos degradasi bukan ditentukan dirinya. "Ini bukan tentang saya, ini tentang Arema dan semuanya. Arema bisa lolos degradasi jika masing-masing komponen mampu bekerja sama dengan baik," kata Suharno ketika itu seperti dinukil dari situs wearemania.net.

Tercatat, Suharno tiga kali melatih Arema, yakni 1996-1997, 2011-12, dan 2014. Dalam tiga periode itu, prestasinya adalah meloloskan Arema dari degradasi musim 2011-12 dan ke semifinal Indonesia Super League (ISL) 2014.

Prestasi lain yang diraih Suharno bersama Arema menjuarai Inter Island Cup 2014, Piala SCM Cup, hingga yang terakhir adalah Sunrise of Java Cup 2015. (Bog/Ary)

Karier pemain:

1978 : PS Banteng
1979-1981: Ragunan
1981-1987: Perkesa 78
1987-1990: Niac Mitra

Karier pelatih:

1988 - 1990: Asisten pelatih Niac Mitra - Galatama
1990 - 1994: Pelatih Gelora Dewata - Galatama
1990 - 1996: Pelatih Gelora Dewata - Divisi Utama
1996 - 1997: Arema Malang - Divisi Utama
1997 - 1999: Persikab Bandung - Divisi Utama
1999 - 2000: Persema Malang - Divisi Utama
2001: PSS Sleman - Divisi Utama
2002 - 2003: Deltras Sidoarjo - Divisi Utama
2003 - 2004: Persiba Bantul - Divisi I
2004 - 2005: Persipura Jayapura - Divisi Utama
2005 - 2006: Persibat Batang - Divisi I
2007 : PKT Bontang - Divisi Utama
2007 - 2008: Persis Solo - Divisi Utama
2008 - 2009: Persiwa Wamena - ISL
2009 - 2010: Persikab Kabupaten Bandung - Divisi I
2010 - 2011: Persiwa Wamena - ISL
2011-2012: Asisten pelatih Timnas Indonesia
2011-2012: Arema Indonesia
2012-2013: Persegres Gresik United
2013-2014: Persibo Bojonegoro
2014 - .... : Arema Indonesia

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya