Deretan "Tukang Jagal" Siap Beraksi di Piala Presiden 2015

Para striker di Piala Presiden 2015 wajib waspada dengan keganasan mereka di lini belakang.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 30 Agu 2015, 07:29 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2015, 07:29 WIB
Arema Cronus
SEDIKIT PEMAIN - Latihan perdana Arema Cronus buat persiapan turnamen Sunrise of Java Cup hanya diikuti sedikit pemain. (Bola.com/Kevin Setiawan)

Liputan6.com, Jakarta - Ajang Piala Presiden 2015 tak hanya akan diramaikan oleh para bomber yang saling bersaing untuk mencetak gol. Aksi sederet "tukang jagal" alias bek-bek tangguh klub-klub peserta Piala Presiden juga patut ditunggu aksinya.

Di Piala Presiden, sejumlah bek tengah dengan nama besar di Indonesia punya tugas berat. Namun, ketangguhan mereka sudah teruji di kompetisi kasta tertinggi di Indonesia, Indonesia Super League (ISL), sehingga sepatutnya malah sederet “tukang jagal” ini yang diwaspadai para striker.

Nama Fabiano Beltrame tidak lagi asing di telinga pencinta sepak bola tanah air. Bek tangguh asal Brasil ini kini berseragam Arema Cronus, setelah membela Persija Jakarta sejak 2011-2014. Begitu juga dengan Otavio Dutra yang dikenal ganas menjaga area pertahanan timnya.

Untuk bek lokal, Achmad Jufriyanto dan Muhammad Roby layak untuk dikedepankan di Piala Presiden sebagai pemain yang mesti ditaklukkan oleh para bomber. Kemudian, Hamka Hamzah, yang namanya sempat meredup, kini akan berusaha membuktikan diri lagi sebagai salah satu bek papan atas yang dimiliki Indonesia.

Daftar "Tukang Jagal" di Piala Presiden

Fabiano Beltrame
Fabiano Beltrame (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Fabiano Da Rosa Beltrame

Fabiano adalah bek yang tangguh dalam berduel di udara dan kokoh menjaga lini pertahanan. Mantan kapten Persija ini memiliki rata-rata sundulan 10,2 per pertandingan pada ISL 2014. Selain kuat di udara, pemain berusia 33 tahun ini mencatatkan rata-rata tekel sukses sebanyak 2,2 setiap pertandingan ISL 2014, catatan tersebut merupakan yang terbaik bagi pemain bertahan.

Fabiano juga tipikal bek modern yang aktif membantu serangan kala situasi bola mati. Tiga gol ia lesakkan dari 19 kali penampilannya bersama Tim Macan Kemayoran musim kompetisi tahun lalu.

Setelah empat musim mengawal lini pertahanan Persija Jakarta, Arema Cronus kini menjadi pelabuhannya. Dengan persentase sukses mengambil bola dari lawan, baik langsung dari kaki lawan atau memotong umpan lawan sebesar 78 persen di ISL 2014, Fabiano bakal memperkokoh tembok pertahanan Arema di Piala Presiden.

Otavio Dutra

img_timnas_persebaya-240212.jpg
Bek sekaligus pencetak gol tunggal kemenangan Persebaya Otavio Dutra (kiri) mengawal gelandang Timnas Indonesia Rendy Irawan pada partai uji coba di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jatim, 24 Februari 2012. FOTO ANTARA/M Risyal Hidayat

Otavio Dutra

Gaya bermain yang lugas di area pertahanan membuat Otavio Dutra disegani oleh para pemain lawan. Bek tengah asal Brasil ini juga telah malang-melintang di kompetisi sepak bola Indonesia, sehingga dia sudah hafal benar siapa saja yang dihadapinya.

Klubnya yang dibela Dutra di Piala Presiden adalah Persebaya United, akan berisi sederet pemain muda. Pemain berusia 33 tahun ini akan memimpin lini belakang Bajul Ijo demi menghalau serangan-serangan tim-tim lawan, demi target pertama lolos dari fase grup.

Dutra tergolong bek yang produktif, saat bermain di Gresik United di ISL 2014, empat gol berhasil disarangkannya. Ketika membela Persipura Jayapura pada musim 2012-2013, dia menjaringkan 10 gol, tapi mengoleksi 4 kartu kuning.  

Muhammad Roby

galeri-bola-4-131120a.jpg
Pemain belakang Indonesia M Roby (16) berusaha menahan laju serangan pemain Irak M Karrar saat laga kualifikasi Piala Asia 2015 (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Nama Muhammad Roby merupakan langganan dipanggil untuk membela Timnas Indonesia sejak 2010. Bek tengah adalah posisi utamanya, tapi Roby juga tidak kalah bagus saat diturunkan sebagai full-back.

Pusamania Borneo FC (PBFC) beruntung mendapatkan jasanya untuk Piala Presiden 2015. Setidaknya, lini belakang PBFC mendapatkan kualitas yang bagus. Keunggulan Roby adalah penempatan posisinya dalam bertahan.

Hal itu terbukti dari statistik intersepnya sebanyak 5,2 per pertandingan di Indonesia Super League 2014, angka yang tergolong tinggi untuk bek lokal. Persentase sukses mengambil bola dari lawan, baik langsung dari kaki lawan atau memotong umpan lawan Roby mencapai 80 persen, yang terbaik di antara bek lokal lainnya.

Achmad Jufriyanto

Detik-detik Kemenangan Persib di Final ISL 2014
Pemain belakang Persib Bandung, Ahmad Jufriyanto berlari usai mencetak gol penentu kemenangan atas Persipura Jayapura dan menjadi kampiun ISL 2014 di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, (7/11/2014). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Permainan Achmad Jufriyanto sebagai bek tengah tergolong konsisten bersama Persib Bandung. Kendati secara statistik individu di Indonesia Super League (ISL) 2014, dia kalah bagus dengan Fabiano dan M. Roby, keunggulan pemain yang akrab disapa Jupe ini adalah mampu tampil solid.

Selama ISL 2014, pemain yang sering mengenakan nomor punggung 13 ini mencatat 1,2 tekel sukses, 3,5 sapuan, dan 3 intersep per laga. Tapi, pada ISL 2013, Jupe tercatat sebagai pemain dengan jumlah kartu kuning terbanyak, yakni 13 kartu kuning. Namun, pada ISL 2014, Jupe hanya mengoleksi 4 kartu kuning.  

Permainannya yang semakin matang membuat Persib akan terus mengandalkannya untuk ajang Piala Presiden 2015. Para penyerang lawan harus bekerja ekstra keras kala tim mereka berhadapan dengan Persib di Piala Presiden.

Hamka Hamzah

Hamka Hamzah
Hamka Hamzah (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Pengalaman akan menjadi poin berharga dari keikutsertaan Hamka Hamzah di Piala Presiden 2015. Pusamania Borneo FC (PBFC) klub yang dipilihnya untuk mengikuti ajang tersebut. Hamka menambah kokohnya lini belakang PBFC, karena sudah ada nama Muhammad Roby.  

Duet Hamka dan Roby di lini belakang dengan akan mengingatkan kita pada Timnas Indonesia, di mana keduanya pernah sama-sama di sana. Hamka punya karakter kepemimpinan di lini belakang, tapi emosinya perlu dijaga.

Momen Piala Presiden juga bisa dijadikan oleh Hamka untuk membuktikan diri masih punya kualitas, setelah gagal membawa klubnya di Malaysia, PKNS FC, tampil gemilang di kompetisi lokal. Terlebih, PBFC juga akan diperkuat sejumlah nama beken di persepakbolaan tanah air. (Win/Vid)

Baca Juga:

Mengenal Lebih Dekat Pebasket Cantik Hanum Fasya

Malam Indah Rooney, Mimpi Buruk Chicharito

Bintang Baru MU Melempem, Ozil Membela

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya