Liputan6.com, Jakarta - Persib Bandung dan Sriwijaya FC melangkah ke final Piala Presiden 2015. Sosok masing-masing pelatih, Djadjang Nurdjaman dan Benny Dollo tidak dapat dipisahkan dari dua tim tersebut.
Ini menjadi pertemuan pertama Djanur dengan Bendol setelah terakhir kali berjumpa di ajang ISL musim lalu di wilayah barat. Bagi Djadjang, rekor pertemuan dengan pelatih Sriwijaya FC (SFC), Benny Dollo berimbang dalam tiga pertemuan terakhir.
Sukses mengantarkan Persib meraih juara, Djadjang selangkah lagi melengkapi koleksi gelar double-winner di Persib dengan merebut Piala Presiden. Maung Bandung lolos ke partai final setelah mengalahkan Mitra Kukar dengan agregat 3-2 di babak 4 besar. Ujian Djadjang selanjutnya, mengantarkan Persib melewati hadangan Sriwijaya FC yang menyusul ke laga pamungkas usai menyingkirkan Arema Cronus di fase semifinal.
Advertisement
Djanur sempat bersua dengan Bendol ketika masih menangani Persija di ISL musim 2014. Skor imbang tanpa gol tercipta dalam dua duel klasik Persib vs Persija di babak wilayah barat. Lebih jauh ke belakang, tepatnya di paruh kedua musim 2013-14, El Clasico Indonesia berakhir imbang 1-1.
Bendol Kenyang Pengalaman
Namun secara pengalaman, Bendol lebih unggul daripada Djadjang. Terutama prestasi di ajang turnamen. Arsitek asal Manado ini pelatih spesialis turnamen. Pada musim 2005 dan 2006, Benny mengantarkan Arema Cronus merebut Piala Indonesia. Pelatih 65 tahun ini termasuk dedengkot pelatih di Indonesia.
Selain pernah menangani sejumlah klub besar macam Arema dan , Benny sempat dipercaya menukangi Timnas. Bendol bahkan mengantarkan Tim Merah Putih menjuarai Piala Kemerdekaan 2008, meskipun kemenangan tersebut berbau kontroversial. Di era Galatama, nama Bendol cukup beken menyusul keberhasilan mengantarkan Pelita Jaya juara tiga kali musim 1988-89, 1990, dan 1993-94.
Namun demikian, meski kenyang pengalaman dan berstatus pelatih spesialis turnamen, Benny belum pernah membawa tim menjuarai liga di kasta tertinggi Liga Indonesia. Pencapaian terbaik Bendol di liga Indonesia adalah, mengantarkan Persita Tangerang menjadi runner-up Ligina 2002.
Sedangkan, Djadjang berhasil mengantarkan Persib merebut mahkota juara liga setelah 19 tahun menanti setelah menangani tim selama 2 tahun. (Rjp/Rco)
Advertisement