Duel Bintang PBFC Vs Bhayangkara SU: Lokal Kontra Asing

Liputan6.com, Jakarta Laga antara tuan rumah Pusamania Borneo FC (PBFC) versus Bhayangkara Surabaya United pada pekan kelima Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo bakal ditentukan dari lini tengah. Menariknya, laga yang akan digelar di Stadion Segiri, Jumat (27/5/2016) ini, akan jadi pertarungan sengit di lini tengah antara pemain lokal maupun asing.

PBFC tentu bakal kembali menurunkan Tarik Boschetti untuk mengawal lini tengahnya. Sementara Bhayangkara SU diprediksi akan langsung menurunkan Evan Dimas sejak menit awal guna mengalirkan bola.

Pertarungan ini tentu akan menarik. Pasalnya, kedua pemain ini memiliki potensi yang luar biasa. Boschetti dengan permainan khas Brasil, sedang Evan Dimas menjadi jenderal lini tengah Bhayangkara SU.

Tarik Boschetti Vs Evan Dimas

Boschetti tergolong pendatang baru di sepak bola Tanah Air. Gerakannya acap membuka ruang bagi Pedro Javier dan Edilson Tavares untuk lini depan Pesut Etam.

Labbola mencatat, rata-rata dia sukses melakukan 36,4 operan sukses per laganya dengan akurasi umpan sebesar 78 persen. Untuk duel udara, rataannya per pertandingan, yakni 6,6 kali dengan 81 persen memenanginya.

Tentu, hal itu tergolong impresif bila melihat dia sebagai debutan di kompetisi Indonesia. Namun, hingga pekan kelima ini, Boschetti belum bisa memberikan kontribusi berartinya untuk PBFC.

Sedangkan kubu Bhayangkara SU, bakal mendapat tambahan tenaga dari Evan Dimas. Tentu, mandeknya lini depan anak asuh Ibnu Grahan ini, bisa kembali lancar dengan hadirnya sosok Evan Dimas di lini tengah.

Berkaca dari penampilannya bersama timnas U-19, Evan mampu melepaskan umpan dengan akurasi sukses mencapai 87 persen. Ini jelas bisa menambah keakuratan umpan Bhayangkara SU yang hingga pekan ke-4 TSC akurasi umpan hanya mencapai 79 persen.

Apalagi ditambah ilmu Evan sepulangnya dari Spanyol. Sudah empat bulan terakhir ini, Evan berlatih bersama Espanyol B.

Menarik dinantikan sejauh mana kematangan gelandang muda masa depan Indonesia ini pada TSC 2016. (I. Eka Setiawan)