Liputan6.com, Jakarta - Insiden memalukan mewarnai jalannya BCA Indonesia Open 2016, Rabu (1/6/2016). Atap Istora Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, yang menjadi venue bocor. Akibatnya, sejumlah pertandingan yang tengah berlangsung pun sempat tertunda untuk membersihkan genangan air yang ada.
Hujan lebat yang melanda kota Jakarta dan sekitarnya membuat air menetes dari atap Istora yang bocor. Akibatnya tunggal putra asal Jerman Marc Zwiebler yang tengah bertarung melawan Iskanda Zulkarnain Zainudin asal Malaysia di lapangan 1 terpaksa menghentikan permainannya.
Â
Advertisement
Baca Juga
- Tommy Kalah, Tunggal Putra Indonesia Berguguran di Indonesia Open
- Kalah Gertak, Anthony Ginting Terdepak dari Indonesia Open
- Indonesia Open: Di Atas Angin, Liliyana / Tontowi Bereksperimen
Saat wasit menghentikan laga, Zwiebler tengah memimpin 11-9 atas lawannya. Setelah memantau kondisi lapangan, wasit akhirnya memutuskan untuk memindahkannya ke lapangan 2. Setelah pertandingan dilanjutkan, Zwiebler berhasil keluar sebagai pemenang dengan skor 21-10, 21-19.
"Saya senang bisa menang. Padahal saya kurang latihan, dia berkembang sungguh cepat dari beberapa tahun lalu. Saya juga harus beradaptasi dengan cuaca dan waktu di sini," tutur Zwiebler.
Zwiebler hanya tersenyum saat ditanya tanggapannya mengenai atap Istora yang bocor. "Sekarang hujan dan ada yang salah dengan atapnya. Lalu kami tunda lama. Agak sedikit mengganggu sebenarnya, saya sedang memimpin dan penuh kepercayaan diri," kata Zwiebler.
Kebocoran atap Istora juga membuat pertandingan Lin Dan melawan wakil Malaysia, Zulfadli Zulkifli tertunda. Aksi mereka terpaksa terhenti saat laga memasuki set ketiga pada posisi skor 2-2. Setelah dilanjutkan kembali, Lin Dan berhasil menang dengan skor 16-21, 21-18, 21-16.
Â