Liputan6.com, Jakarta - Di Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo 2016, Persija Jakarta memiliki kualitas di atas PS TNI. Maklum saja, Persija dihuni pemain-pemain lokal berlabel bintang dan sejumlah wonderkid bertalenta tinggi. Selain itu, tim Macan Kemayoran juga diperkuat pemain asing yang kemampuannya di atas rata-rata.
Baca Juga
- Pesta Sepak Bola Eropa Dimulai
- Lennox Lewis Merasa Terhormat Bawa Peti Jenazah Muhammad Ali
- Dihajar Venezuela, Uruguay Tersingkir dari Copa America
Sementara itu, PS TNI murni pemain lokal. Klub besutan Edward Tjong ini memang memiliki kebijakan tidak menggunakan pemain asing.
Namun, tetap saja kekuatan PS TNI tak boleh diremehkan. Meski secara kualitas di bawah Persija, beberapa pilar memiliki kemampuan yang menonjol dan sangat berpengalaman. Sebut saja Manahati Lestusen, Legimin Raharjo, dan sejumlah eks penggawa timnas U-19 di antaranya Ravi Murdianto serta Dimas Drajad.
Advertisement
Memang, secara kualitas skuat Macan Kemayoran dan PS TNI berbeda. Banyak faktor yang mendasarinya. Tapi secara pengalaman, bisa dibilang berimbang. Karena, Persija tak akan mudah mewujudkan ambisi meraih kemenangan atas PS TNI dalam laga yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat malam (10/6/2016).
Di setiap lini, baik Persija dan PS TNI memiliki penggawa-penggawa pilihan. Patut dinanti performa mereka di atas lapangan hijau. Pastinya, meski secara kualitas di bawah Persija, penggawa-penggawa PS TNI tak mau kalah begitu saja.
Kiper
Andritany Ardhiyasa vs Dhika Bayangkara
Di Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo 2016, Andritany Ardhiyasa tampil cukup gemilang bersama Persija Jakarta. Dia selalu tampil sebagai starter dan bermain penuh. Dari lima pertandingan, kiper kelahiran 26 Desember 1991 ini baru kemasukan tiga gol. Itu terjadi saat Persija bermain imbang 1-1 kontra Persipura, menang 2-1 atas Persela Lamongan, dan kalah 0-1 dari Barito Putera.
Andritany tercatat sebagai kiper dengan penyelamatan terbanyak di TSC, yakni 18 kali. Jumlah itu sama dengan yang dilakukan kiper Sriwijaya FC, Teja Paku Alam.
Melawan Persija, kemungkinan besar pelatih PS TNI Edward Tjong akan memainkan Dhika Bayangkara. Maklum, selama ini ketiga kiper PS TNI sama-sama ditampilkan. Dhika dua kali tampil, Teguh Amiruddin dua kali, dan Ravi Murdianto sekali.
Tapi, performa Dhika lebih baik. Dari dua kali, gawangnya hanya kebobolan satu dan selalu bermain imbang. Sementara itu, Teguh telah kebobolan empat gol dengan hasil sekali seri dan sekali kalah. Ravi sekali main kebobolan dua gol saat kalah 1-2 dari Madura United.
HHead to Head Persija Jakarta Vs PS TNI
Bek Tengah
Willian Pacheco vs Manahati Lestusen
Meski sebagai pendatang baru di sepak bola Indonesia, Pacheco langsung bisa beradaptasi. Bek asal Brasil ini pun menjadi pilihan utama sebagai palang pintu oleh pelatih Persija Jakarta Paulo Camargo. Dari lima laga, Pacheco selalu menjadi starter dan tampil penuh.
Dia tercatat sebagai bek dengan jumlah blok terbanyak, yakni 8 kali. Penampilan Pacheco memang lugas sebagai defender. Dia tak kenal kompromi dan berani dalam berduel.
Sementara itu, PS TNI mengandalkan defender kawakan timnas Indonesia, Manahati Lestusen. Sebagai bek tengah, Manahati tidak hanya piawai dalam melakukan intersep dan merebut bola. Dia juga memiliki kemampuan dalam menjaga bola.
Manahati memiliki kecenderungan untuk lebih sering menguasai bola. Hal ini membuat lawan selalu ingin merebutnya. Karena itu, Manahati termasuk pemain yang paling sering dilanggar lawan sebanyak 21 kali.
Gelandang
Ambrizal Umanailo vs Pandi Lestaluhu
Kedua pemain ini akan saling berhadapan di lini tengah. Umanailo biasa beroperasi di sayap kiri, sementara Pandi menyisir sisi kanan.
Ambrizal memang menjadi fenomena tersendiri. Masih muda, dia mampu menjadi salah satu tulang punggung Persija dalam penyerangan. Kelebihannya dalam hal dribel. Dia tercatat sebagai pemain terbanyak di TSC dalam hal dribel (18). Selain kerap membuka peluang bagi rekan mencetak gol, dia juga telah mengemas 1 gol.
Pandi Lestaluhu juga merupakan kepercayaan Edward Tjong. Dia memiliki kemampuan dalam menggocek bola dan lari yang kencang. Butuh dua sampai tiga pemain lawan untuk bisa menghentikan pergerakannya. Pandi tidak hanya kerap membuat pertahanan lawan kedodoran, dia pun memiliki kecermatan dalam melapaskan umpan. Pandi telah membuat dua assist.
Striker
Jose Guerra vs Tambun Naibaho
Jose Guerra, penyerang asal Kolombia, memang baru mengemas satu gol dari lima laga. Tapi, dia tetap menjadi penyerang inti dalam formasi 4-2-3-1. Pergerakannya kerap membuat bek lawan melakukan penjagaan ketat. Meski dia terbilang mandul, dia mampu membuat gelandang serang Persija memiliki ruang menciptakan peluang. Pasalnya, lawan lebih terfokus untuk menjaga dia.
Sementara itu, PS TNI tetap akan mengandalkan Tambun Naibaho. Penyerang yang memiliki tubuh tak terlalu tinggi ini punya kecepatan dalam bergerak dan penempatan posisi yang selalu tepat. Dia telah mengemas dua gol dan itu menjadi bukti bawah dirinya adalah salah satu penyerang berbahaya.
Naibaho juga bukan striker yang hanya menunggu di depan. Dia bersedia untuk turun ke belakang menjemput bola. Daya jelajahnya terbilang luas dan terkadang berperan sebagai gelandang.
Penulis: I. Eka Setiawan
Â
Â
Advertisement