Fenomena Islandia, Pengusaha Hotel Turut Main Lawan Inggris

Inggris pernah menghempaskan Islandia dengan skor telak 6-1 di pertandingan persahabatan, 5 Juni 2004 silam.

oleh Risa Kosasih diperbarui 28 Jun 2016, 16:30 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2016, 16:30 WIB
Inggris vs Islandia
Inggris vs Islandia, Selasa (28/6/206). REUTERS/Michael Dalder

Liputan6.com, Paris - Islandia baru saja melanjutkan perjalanan mereka lebih jauh di Piala Eropa 2016 setelah mengalahkan Inggris di babak 16 besar, pada Selasa (28/6/2016) dini hari tadi lewat skor 2-1. Tim debutan ini membuat kagum penikmat sepak bola karena baru saja memecahkan rekor yang pernah dibuat Inggris di pertemuan sebelumnya.

The Three Lions pernah menghempaskan Islandia dengan skor telak 6-1 di pertandingan persahabatan, 5 Juni 2004 silam. Striker Wayne Rooney pasti ingat betul pertandingan di Etihad Stadium tersebut karena sang pemain menyumbangkan dua gol bersama Frank Lampard dan dwigol Darius Vassell.

Baca Juga

  • Balotelli Ikut Gembira Italia Mampu Singkirkan Spanyol
  • Kalah dari Italia, Spanyol Sudah Habis?
  • 6 Fakta Kegagalan Inggris di Piala Eropa 2016

Islandia hanyalah negara kecil dengan total populasi sebesar 323 ribu jiwa, nyaris sama dengan penduduk kota Leicester (330 ribu). Mereka memiliki kompetisi tertinggi bernama Úrvalsdeild, yang hanya digelar pada musim semi dan musim panas.

Apa yang terjadi pada pemain di skuat berjuluk Our boys itu 12 tahun kemudian? Selain kapten Eidur Gujohnsen yang masih bermain, eks-penggawa Islandia ternyata sudah memiliki profesi baru.

Beberapa di antaranya masih berkecimpung di sepak bola sebagai manajer atau asisten pelatih. Namun yang lain banting stir mulai dari pengusaha hotel, pengacara, hingga direktur perusahaan telekomunikasi. Berikut 11 pemain yang pernah memperkuat Islandia era 2004 tersebut seperti yang dilansir squawka.com:

Kiper

Arni Gautur Arason
Kiper legenda Islandia, Arni Gautur Arason. (www.smp.no)

Árni Gautur Arason

Profesi: Pengacara

Arason dikenal sebagai salah satu penjaga gawang terbaik di sepak bola Skandinavia. Pemilik 71 caps internasional tersebut sempat dipinjamkan ke Manchester City di era kepelatihan Kevin Keegan.

Belakang

Hermann Hreidarsson
Hermann Hreidarsson saat masih membela Portsmouth. (thepfa.com)

Indridi Sigurdhsson (bek kanan)

Profesi: Pemain

Sigurdhsson menjadi sedikit pemain yang masih aktif di Liga Islandia. Saat ini dia memperkuat tim papan tengah KR Reykjavik. Sayang, pemilik 65 caps  untuk timnas tersebut tak dimasuk dalam daftar pemain ke Piala Eropa 2016.

Hermann Hreidarsson (bek tengah)

Profesi: Manajer klub Fylkir

Hreidarsson merupakan salah satu pembuka jalan pemain Islandia yang merumput di Liga Inggris. Dia menjadi bagian dari tim Portsmouth yang memenangkan Piala FA pada tahun 2008.

Sejak pensiun 2011 lalu, Hreidarsson kembali ke kampung halamannya untuk menjadi pelatih.

Ivar Ingimarsson (bek tengah)

Profesi: Pengembang properti

Ingimarsson juga menikmati karier terbaiknya di Liga Inggris, terutama ketika delapan musim membela Reading. Namun, dia pensiun pada 2012 di Ipswich dan sejak saat itu sang pemain fokus menjadi pengembang properti bersama istrinya.

Kini Ingimarsson memiliki dua guesthouse mewah dan pria 38 tahun tersebut kerap berbicara blak-blakan di media soal perlunya Islandia mengembangkan bidang perdagangan pariwisata.

Petur Marteinsson (bek kiri)

Profesi: Pemilik Hotel

Bek serbaguna ini menghabiskan kariernya pindah dari satu klub ke klub lain di Skandinavia, meski sempat sebentar membela Stoke City dalam dua musim.

Saat ini Marteinsson memiliki sebuah hotel terkenal di Islandia dan bakal mengembangkan bisnisnya ke kafe dalam waktu dekat

 

Tengah

Eidur Gudjohnsen
Eidur Gudjohnsen adalah generasi 2004 terakhir yang masih ada di skuat Islandia. (REUTERS/Denis Balibouse)

Arnar Grétarsson

Profesi: Manajer klub Breidablik

Gelandang tengah ulet ini menghabiskan satu tahun dengan Glasgow Rangers pada 1990-an namun tahun terbaik dalam karirnya adalah saat mengoleksi 200 penampilan bersama Lokeren di Liga Belgia.

Ia pensiun dari sepak bola profesional pada tahun 2009 namun tetap berkecimpung dalam urusan manajerial dengan tim Breidablik, klub kasta ketiga di Islandia.

Joey Gudjonsson (gelandang tengah)

Profesi: PemainGelandang tengah agresif ini menikmati puncak karirnya di Inggris bersama tiga klub besar, mulai dari di Aston Villa hingga berakhir di Leicester City.

Usai melewati usia emasnya, Gudjonsson menikmati karier di klub tanah kelahirannya, Fylkir yang tentu saja dilatih oleh mantan rekannya di tim nasional, Hreidarsson.

Thordur Gudjonsson (gelandang tengah)

Profesi: Direktur perusahaan telekomunikasi

Bersama saudaranya, Joey Gudjonsson, dia mengawal lini tengah timnas Islandia. Gelandang ini punya karier gemilang di Bochum, Jerman dan seperti yang lain, sempat membela Stoke ketika klub itu dibeli oleh konsorsium Islandia.

Thordur pensiun pada tahun 2008 dan segera mengumumkan niatnya untuk terlibat dalam politik. Tapi pada tahun 2014, setelah lulus dengan gelar B.Sc. Sarjana Administrasi Bisnis dari Universitas Bifrost, dia menjadi direktur sebuah perusahaan telekomunikasi.

Eidur Gudjohnsen (Gelandang serang)

Profesi: Pemain

Inilah pemain Islandia yang paling banyak mencatatkan sejarah untuk negaranya. Eidur Gudjohnsen adalah satu-satunya alumni 2004 yang dipanggil ke Piala Eropa 2016.

Gudjohnsen telah dua kali juara Liga Premier Inggris dengan Chelsea dan mengangkat trofi Liga Champions bersama Barcelona. Usai membela tim-tim elit Eropa, saat ini dia ternyata bermain untuk Molde di Norwegia.

 

Depan

Helgi Sigurdsson
Helgi Sigurdsson, striker Islandia era 2004. (fotbolti.net)

Heidar Helguson

Profesi: Pemain

Heidar Helguson menikmati kesuksesannya sebagai pemain Liga Inggris ketika bermain untuk Watford dalam dua musim yang berbeda. Setelah semusim berbaju Cardiff, pada tahun 2013 Helguson mengumumkan gantung sepatu.

Tapi dia kembali ke lapangan beberapa tahun kemudian, untuk membela tim lokal SR di liga Islandia.

Helgi Sigurdsson

Profesi: Asisten Manajer Víkingur.

Rekan duet Helguson di lini depan adalah seorang striker yang relatif produktif, terutama saat bermain di negara asalnya. Dia juga bermain di Jerman, Norwegia, Yunani, dan Denmark, sebelum pensiun pada 2013.

Dia telah memenuhi syarat untuk melatih setelah gantung sepatu dan pekerjaan pertamanya adalah menjadi asisten pelatih untuk klub Víkingur.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya