Ini Penyebab Kekalahan Hendra / Ahsan dari Pasangan Jepang

Ganda putra Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan kalah rubber game dari wakil Jepang Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 13 Agu 2016, 05:00 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2016, 05:00 WIB
Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan
Ganda putra Indonesia Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan kalah rubber game dari wakil Jepang Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa di penyisihan Grup D Olimpiade Rio de Janeiro.

Liputan6.com, Rio de Janeiro - Jalan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan untuk meraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro 2016 makin terjal. Ini menyusul kekalahan ganda putra terbaik Indonesia itu dari pasangan Jepang, Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa, pada penyisihan Grup D.

Bertanding di Stadion Riocentro - Pavilion 4, Rio de Janeiro, Jumat (12/8/2016) malam WIB, Hendra/Ahsan kalah rubber game dengan skor 17-21, 21-16, dan 14-21. Ini merupakan kekalahan pertama Hendra/Ahsan dari Endo/Kenichi dari 10 pertemuan.

"Hendra/Ahsan memang tampil underperformed. Ada rasa nervous, walau sebagai pemain senior seharusnya nggak boleh, tetapi ini Olimpiade, kejuaraan besar. Hendra/Ahsan kelihatan sering terburu-buru dan kurang tenang, mainnya tidak lepas dan banyak melakukan kesalahan sendiri," papar Kepala Pelatih Ganda Putra PP PBSI Herry Iman Pierngadi dalam rilis yang diterima Liputan6.com, Sabtu (13/8/2016).

"Hari ini Hendra banyak melakukan kesalahan di servis. Sebetulnya kami sudah mengantisipasi hal ini, waktu di karantina. Bahkan ada latihan servis khusus untuk Hendra. Namun kalau lagi tanding, yang tahu perasaannya kan Hendra sendiri. Ahsan sebetulnya terpengaruh, mungkin dia mencoba untuk menutupi dengan dua tiga kali pukulan, tapi lawan tak mudah ditembus, akhirnya Ahsan membuat kesalahan sendiri," tambah Herry.

Herry mengakui kalau penampilan Endo/Hayakawa cukup baik. Pasangan ini terkenal akan rapatnya pertahanan. Butuh lebih dari sekadar dua-tiga kali serangan untuk menembus mereka. Bahkan, bola-bola tanggung yang disambar Hendra/Ahsan pun masih dapat kembalikan dengan baik oleh Hendra/Ahsan.

Selain itu, kemenangan Endo/Hayakawa atas pasangan Tiongkok Chai Biao/Hong Wei di pertandingan sebelumnya dinilai Herry juga menjadi faktor berpengaruh. "Pasangan Jepang mainnya lebih enak, lebih lepas. Waktu melawan Chai/Hong, mereka sudah dapat tegangnya, dapat capeknya. Sebaliknya, Hendra/Ahsan kemarin waktu melawan pasangan India (Manu Attri/Sumeeth Reddy), belum main maksimal," ucap Herry.

Laga Hidup Mati

Penentuan nasib Hendra/Ahsan ke perempat final ada di laga terakhir melawan Chai/Hong. Jika kalah, Hendra/Ahsan terhenti di penyisihan grup. Jika menang, Hendra/Ahsan akan lolos ke perempat final dengan status runner up grup.

"Tentunya besok harus lebih maksimal dan ini tidak gampang, tekanan pasti tinggi. Siapa yang bisa mengatasi tekanan, dialah yang akan menang. Kami akan mengevaluasi penampilan Hendra/Ahsan dan fokus melawan Chai/Hong. Kalau menang, perjuangan di perempat final sebagai runner up memang lebih berat," pungkas Herry.

Pertandingan Hendra/Ahsan melawan Chai/Hong akan dilangsungkan pada Sabtu (13/8/2016) dan disiarkan langsung stasiun televisi SCTV pada pukul 19.00 WIB.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya