Dua Cabor Tertua di PON Penyumbang Medali Olimpiade Indonesia

Panahan dan bulu tangkis menjadi penyumbang emas di Olimpiade.

oleh Liputan6 diperbarui 27 Sep 2016, 14:40 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2016, 14:40 WIB
Banner PON 2016
Banner PON 2016 (Liputan6.com/Trie yas)

Liputan6.com, Pekan Olahraga Nasional (PON) memasuki penyelenggaraan ke-19. Agenda tetap olahraga terbesar di negeri ini berlangsung setiap empat tahun dan melibatkan seluruh provinsi.

Sejak pertama kali digelar, lebih dari lebih dari lima dekade lalu, PON mempertandingkan sembilan cabang olahraga (cabor). Sampai PON Jabar 2016, sembilan cabor tersebut masih tetap dimainkan bahkan menjadi cabang olahraga unggulan, karena masuk dalam daftar cabor di Olimpiade.

Cabor tersebut adalah atletik, lempar cakram, bulu tangkis, sepak bola, tenis, renang, pencak silat, panahan, dan bola basket. Kesembilan cabor tersebut bisa dikatakan sebagai cabor tertua di PON.

Namun ternyata hanya dua cabor yang mampu menghasilkan medali di Olimpiade, cabang tersebut adalah panahan, dan bulu tangkis, 

Berikut deretan cabor tertua di PON:

Sepak Bola

Bulu Tangkis

Sejak PON I, bulu tangkis selalu menjadi primadona dan terus dipertahankan sampai saat ini. Bulu tangkis bahkan menjadi cabor andalan Indonesia di Olimpiade. Sejak 1992-2008, Indonesia tidak pernah absen merebut emas. Namun pada 2012 itu rangkaian emas itu terputus.

Beruntung, Indonesia kembali merebut keping emas di Olimpiade 2016 dari pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di nomor ganda campuran.

Panahan

Olahraga ini ternyata sudah dipertandingkan di PON I di Solo. Wajar jika Indonesia bisa meraih medali pertama di Olimpiade dari cabor ini. Indonesia berhasil meraih emas melalui tiga srikandi, Nurfitriana Saiman, Lilies Handayani dan Kusuma Wardhani di Olimpiade Seoul 1988. (Penulis: Indra Eka Setiawan)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya