Liputan6.com, Motegi - Marc Marquez tampil sebagai kandidat kuat juara MotoGP 2016. Meski baru empat kali merebut podium pertama, kinerja Marquez jauh lebih konsisten dari dua pesaing terdekat, Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi.
Marquez memanfaatkan dengan baik kondisi dua rival yang terseok-seok. Marquez selalu berhasil menyentuh garis finis. Catatan terburuk Marquez adalah mengakhiri balapan di urutan ke-13 pada MotoGP Prancis di sirkuit Le Mans.
Advertisement
Baca Juga
Bagi Rossi, menjadi juara dunia MotoGP bukan mustahil. Menempati urutan kedua klasemen pembalap, The Doctor masih memiliki napas untuk merebut gelar juara dunia di kelas bergengsi untuk ke 8 kali. Namun, pembalap berusia 37 tahun itu harus melewati skenario yang terbilang sulit.
Musim ini, Rossi sudah tiga kali gagal menyelesaikan balapan. Petaka itu datang di MotoGP Austin, Italia, dan Belanda. Rossi juga membuat kesalahan besar hingga hanya mampu finis di posisi delapan MotoGP Jerman.
Skenario Rossi
1. Marquez gagal finis di empat seri tersisa, sedangkan Rossi rutin merebut podium.
2. Marquez dua kali gagal finis, sedangkan Rossi merebut podium juara di empat seri tersisa.
3. Marquez dua kali gagal finis dan sekali gagal podium, sedangkan Rossi merebut dua podium juara dan dua kali podium kedua.
4. Marquez empat kali finis di luar 10 besar, sedangkan Rossi merebut podium kedua di empat seri tersisa.
5. Marquez finis di urutan kelima, sedangkan Rossi selalu merebut podium juara di empat seri tersisa.
Advertisement