3 Kiper Indonesia Ini Punya Rekor Kebobolan Paling Sedikit

Kurnia Meiga masuk daftar kiper paling sedikit kebobolan.

oleh Liputan6 diperbarui 21 Okt 2016, 14:30 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2016, 14:30 WIB
Kurnia Meiga
Kurnia Meiga saat latihan di Stadion GBK, Sabtu (3/5/2014). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Ajang Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 tampaknya tak hanya menjadi panggung unjuk ketajaman para penyerang. Pasalnya, beberapa kiper juga mampu mencuri perhatian lewat aksi memikat di bawah mistar gawang.

Posisi penjaga gawang dalam suatu tim sepak bola memiliki peran yang sangat penting. Sebab, penjaga gawang merupakan pertahanan terakhir bagi sebuah klub untuk menjaga gawang dari kebobolan.

Jika seorang striker diukur kehebatannya lewat banyaknya gol yang diciptakan, para kiper baru bisa dikatakan hebat jika semakin sedikit gol yang bersarang.

Terkait itu, Liputan6.com mencoba merangkum tiga besar kiper di Indonesia yang jumlah kebobolannya paling sedikit di TSC 2016:

Kurnia Meiga

Kurnia Meiga
BERAT - Baru kembali ikut latihan bersama Arema pada Sabtu (29/8/2015), Kurnia Meiga langsung digenjot latihan berat. (Bola.com/Kevin Setiawan)

1. Kurnia Meiga

Kurnia Meiga merupakan salah satu kiper terbaik di Indonesia saat ini. Postur tubuhnya yang tinggi menjulang selalu dimanfaatkannya untuk memenangi duel udara.

Tak hanya itu, Meiga juga memiliki refleks yang cemerlang. Berbekal talenta ini membuat Meiga selalu menjadi langganan memperkuat tim nasional Indonesia.

Di TSC 2016, Meiga juga sukses mengawal gawang Arema menjadi tim dengan pertahanan terbaik. Dalam 24 laga, Singo Edan baru kebobolan 11 gol.

Meiga sendiri mencatatkan 18 pertandingan bersama Arema dan baru kebobolan sembilan gol. Tak hanya itu, dia juga sukses membukukan 12 cleansheet. Sayang, permasalahan cedera yang didapatkannya ketika melawan Madura United membuat Meiga harus menepi dan digantikan oleh sang kakak, Achmad Kurniawan.

Teja Paku Alam

Teja Paku Alam, Sriwijaya FC, TSC2016ID
Teja Paku Alam, Sriwijaya FC. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

2. Teja Paku Alam

Performa Teja di TSC 2016 sangat mengesankan. Alhasil, kiper berusia 22 tahun tersebut mampu menembus skuat utama Laskar Wong Kito.

Teja telah bermain untuk Laskar Wong Kito dalam 20 pertandingan dan kebobolan 10 gol. Pemain 23 tahun tersebut juga sukses membuat sembilan cleansheet bersama Sriwijaya FC musim ini.

Tak hanya itu, Teja juga berada di peringkat ketiga kiper dengan penyelamatan terbanyak di TSC dengan total 61 kali. Dia hanya kalah dari kiper Persija, Andritany Ardhyasa, yang membuat 101 penyelamatan dan kiper Bhayangkara FC, Wahyu Tri Nugroho dengan 75 penyelamatan.

Rivki Mokodompit

rivki-mokodompit-goal.com-130405b.jpg

3. Rivki Mokodompit (Semen Padang)

Sanksi larangan tampil selama tiga bulan yang diterima oleh Jandia Eka Putra karena terlibat keributan saat berlaga melawan Perseru Serui menjadi berkah bagi Rivki. Pasalnya, dia secara otomatis naik pangkat menjadi kiper utama Kabau Sirah.

Kesempatan ini tak disia-siakan oleh Rivki. Kiper yang sempat memperkuat timnas U-23 Indonesia itu telah bermain dalam 10 laga dan baru kebobolan lima gol.

Rivki juga sukses membuat lima cleansheet saat mengawal gawang Semen Padang. Berkat pencapaian ini, Rivki lebih sering dipercaya pelatih Nil Maizar untuk turun bertanding dan menggeser Jandia ke bangku cadangan.

(Penulis: Yosef Kiper Pamungkas)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya